A Little Princess: Film Keluarga Penuh Pelajaran
Tontonan | 2025-01-06 19:42:45A Little Princess merupakan sebuah film Amerika yang tayang pertama kali pada 19 Mei 1995. Film ini menceritakan tentang kisah seorang gadis bernama Sara yang merupakan anak dari pengusaha kaya raya yang tinggal di India. Ketika Perang Dunia I terjadi, Sara diharuskan pergi ke sebuah sekolah asrama di Amerika karena ayahnya ikut berperang. Ternyata sekolah asrama itu sangat ketat dan penuh peraturan. Ayah Sara tetap ingin membuatnya bahagia dan nyaman sehingga ia memberi Sara kamar yang paling besar serta berbagai mainan. Di Sekolah asrama itu, Sara menyadari bahwa ada beberapa hal yang tidak benar. Ada anak pembantu berkulit gelap bernama Becky yang diperlakukan tidak selayaknya. Becky tidak diperbolehkan berbicara oleh siapapun, namun Sara tetap mengajaknya untuk berbicara bahkan memberinya hadiah sepatu. Sara tidak disukai oleh kepala sekolahnya karena ia dianggap sebagai pembangkang peraturan. Sementara itu, Sara disukai oleh teman-temannya karena cerita menarik yang disampaikannya tentang India. Setiap malam teman-temannya pergi ke kamarnya untuk mendengarkan ceritanya tentang kisah Rama & Sinta. Akan tetapi, salah satu murid bernama Lavinia sangat membenci Sara karena ia merasa bahwa popularitasnya terganggu.
Pada ulang tahun Sara, ia mendapatkan kabar bahwa ayahnya dinyatakn meninggal di medan perang. Semua harta ayahnya disita oleh Pemerintah Britania Raya sehingga Sara tidak memiliki uang lagi. Kepala sekolah memutuskan untuk tetap membiarkan Sara tinggal di sekolah asrama ini karena ia tidak memiliki keluarga lagi. Sebagian besar harta Sara diambil oleh kepala sekolahnya dan dijadikan pembantu di sekolah asrama ini.
Sara juga diharuskan untuk tinggal di loteng bersebelahan dengan Becky. Kini Sara juga tidak diperbolehkan untuk berbicara dengan teman-temannya yang lain. Meskipun mengalami keadaan yang sulit dan penuh tekanan, Sara masih berbuat baik dengan orang-orang disekitarnya. Walaupun Sara sudah tidak seperti dahulu, teman-temannya masih menyayanginya. Mereka memberi Sara kalung pemberian dari ayahnya yang diambil oleh kepala sekolah. Teman-teman Sara yang merindukan ceritanya kembali mengunjungi Sara di loteng pada malam hari untuk mendengar ceritanya. Mereka semua berkumpul untuk mendengarkan cerita Sara tentang Rama dan Sinta, namun kepala sekolah memergoki mereka sehingga Sara dan Becky dihukum tidak diberikan makanan sama sekali.
Sara mendapatkan hukuman paling berat karena ia harus mengerjakan tugas Becky yang tidak diperbolehkan untuk keluar dari kamarnya. Mereka membayangkan kehidupan yang menyenangkan dan makanan-makanan yang lezat untuk menghadapi hari esok. Keesokan harinya, Sara dan Becky bangun dengan kasur sutra dan makanan lengap tersaji di meja. Kasur dan makanan lezat tersebut merupakan pemberian dari tetangga kaya sebelah sekolah asrama yang melihat mereka ketika dimarahi oleh kepala sekolah. Mereka makan dengan lahap dan bahagia, namun kepala sekolah menyadari bahwa kalung Sara hilang. Kepala sekolah akhirnya pergi ke kamar Sara untuk mengambil kalungnya kembali. Di kamar Sara, kepala sekolah menemukan Sara dan Becky sedang melahap makanan-makanan tersebut. Kepala sekolah dengan cepat merebut kembali kalung Sara dan menuduhnya sebagai pencuri dari kalung serta makanan-makanan itu. Akhirnya, kepala sekolah melaporkan Sara kepada polisi. Sara akhirnya berusaha untuk melarikan diri dengan menyebrang ke atap rumah tetangganya.
Di rumah tetangganya itu, Sara menemukan ayahnya yang ternyata masih hidup tapi hilang ingatannya. Ayah Sara diselamatkan oleh tetangga sebelah sekolah asrama yang memiliki anak yang hilang di medan perang. Ketika Sara mengajak bicara dan memanggil nama ayahnya, dia tidak bisa mengingatnya. Akhirnya polisi menemukan dan menangkap Sara, namun ayahnya tiba-tiba mengingat semuanya dan langsung datang memeluknya. Akhirnya ayah Sara mendapatkan hartanya kembali sehingga ia dapat kembali ke rumahnya bersama Sara. Becky juga diadopsi oleh ayah Sara. Ketika mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temannya, Lavinia meminta maaf kepada Sara dan memeluknya. Kepala sekolah asrama kini menjadi tukang bersih-bersih.
Film ini mengajarkan kita untuk tetap berbuat baik kepada orang lain bagaimanapun keadaan kita. Dari film ini kita dapat mencontoh beberapa hal dari karakter utama yaitu Sara. Karakter Sara di film ini merupakan sosok yang berani, pantang menyerah, dan visioner. Walaupun direndahkan dan diejek oleh kepala sekolah karena menganggap dirinya seorang putri, Sara tetap bersikukuh bahwa semua orang adalah seorang putri. Sara tidak mendiskriminasi atau membedakan orang yang berkuasa atau hanya seorang pembantu mereka punya hak untuk diperlakukan dengan sama. Secara keseluruhan film ini cocok untuk dilihat bersama keluarga di waktu senggang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.