Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image safira annastasya

Review Film How To Make Millions Before Grandma Dies

Lainnnya | 2024-06-06 16:47:38
Poster Film How To Make Millions Before Grandma Dies

⚠️Berisikan spoiler dari film How To Make Millions Before Grandma Dies

How To Make Millions Before Grandma Dies atau Lahn Mah adalah film yang berasal dan berlatar belakang Thailand. Film ini merupakan film yang bertemakan drama dan juga film keluarga. Film yang disutradarai oleh Pat Boonnitipat ini tayang perdana di Indonesia pada tanggal 15 Mei, 2024. Film ini sangat ramai diperbincangkan dan sangat banyak peminatnya sejak hari pertama film ini tayang. Film ini diperankan oleh Putthipong Assaratanakul atau yang lebih dikenal sebagai Billkin. Billkin dalam film ini berperan menjadi pemeran utama yang bernama M, yaitu cucu pertama dari Amah. Amah dalam film ini diperankan oleh Usha Seamkhum. Dan Tontawan Tantivejakul yang berperan sebagai Mui sepupu dari M.

Film How To Make Millions Before Grandma Dies menceritakan tentang Amah yang divonis terkena penyakit kanker usus stadium 4 dan diperkirakan hanya memiliki sisa umur 1 tahun. Awalnya anak-anak Amah ingin menyembunyikan hal ini dari Amah. Namun, M yang juga mengetahui hal ini memutuskan untuk memberitahu kepada Amah. M mengatakan “itu tubuh Amah, saya pikir dia punya hak untuk tahu”. M yang awalnya hanya fokus kepada gamenya tiba-tiba memiliki keinginan untuk merawat Amah dalam sisa hidup Amah. Ia termotivasi karena melihat sepupunya Mui yang merawat Agong hingga Agong tiada. Kemudia Mui mendapatkan rumah Agong yang senilai lebih dari 10 juta baht atau sekitar 4 miliar dalam rupiah sebagai warisan. M juga ingin mendapatkan warisan dari Amah ketika nanti Amah sudah tiada.

M bertanya kepada Mui apa yang bisa ia lakukan untuk mendapatkan warisan. Mui mengatakan apa yang orang tua inginkan adalah waktu, tetapi tidak ada satupun keturunan mereka yang dapat memberikannya. Jika ingin mendapatkan warisan, M harus menjadi nomor 1 di hati Amah. Segala hal rela ia lakukan untuk mengambil posisi itu. Mulai dari tinggal di rumah Amah, bangun pagi untuk ikut berjualan congee, menemani Amah menjalani kemoterapi. Hingga kemoterapi terakhir, keadaan Amah belum dinyatakan membaik atau bahkan sudah tidak dapat disembuhkan. Anak pertama Amah meminta agar surat warisan agar segera diurus sebelum kematian Amah. Tidak ada yang peduli dengan keadaan Amah, semuanya hanya mementingkan warisan saja. Bahkan Amah rela pergi kerumah kakaknya dan meminjam uang untuk membeli tanah makam untuk dirinya sendiri. Tetapi permintaan itu ditolak mentah oleh sang kakak.

Tetapi pada akhirnya, hanya Soei-lah yang mendapatkan warisan berupa rumah milik Amah. Menurut Amah Soei yang berhak mendapatkan rumahnya, karena dari semua anaknya hanya Soei yang masih tidak bisa hidup mandiri. Amah berikan rumah itu kepada Soei untuk dijual dan hasilnya untuk membayar hutang. Bahkan Soei hanya pulang ke rumah Amah ketika dia tidak baik-baik saja. Tetap balasan yang diberi Soei ketika rumah Amah sudah terjual, ia malah menaruh Amah panti jompo. Meskipun M kecewa dengan keputusan Amah, tetapi dia rela menjemput dan membawa pulang Amah ke rumahnya. Kemuadian M dan ibunya merawat Amah sampai sisa hidupnya.

Setelah Amah meninggal, M mendapatkan kabar bahwa ia mendapatkan tabungan dengan jumlah yang banyak. M pun teringat, saat ia kecil Amah mengatakan bahwa Amah membuatkan tabungan untuknya dan Amah akan mengisi setiap bulannya sampai ia tiada. Uang tersebut adalah uang yang Amah peroleh dari hasil berjualan congee. Ia juga teringat bahwa ia pernah menjanjikan rumah baru untuk Amah. Untuk menepati janji tersebut, pada akhirnya M membelikan Amah makam yang bagus untuk Amah. Film ini diakhiri dengan anak-anak Amah dan M mengantarkan Amah ke rumah barunya.

Film ini berhasil membuat penonton seolah-olah masuk kedalam film dan dapat merasakan apa yang sedang diperankan oleh aktornya. Karena pengambilan latar tempat dan suasana dari filmnya sangat relate, beberapa konflik yang terjadi mungkin terjadi juga pada beberapa keluarga, dan juga kemistri yang berhasil terbentuk antara Amah dan M. Dengan durasinya yang panjang yaitu 2 jam 5 menit jalan ceritanya dibuat sedemikian rupa supaya tidak membosankan, meskipun di awal film alur film berjalan secara lambat yang bisa membuat beberapa orang bosan. Film ini juga dapat membolak-balikkan perasaan, dengan menambahkan beberapa scene komedi tetapi banyak scene yang menguras emosi kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image