Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image 20_05_ Irzi Sena

Peran Dokter sebagai Pemimpin dalam Sistem Kesehatan

Rubrik | 2025-01-06 16:49:02
Sumber Ilustrasi: https://www.indo-asia.com/pelatihan-kepemimpinan-bagi-dokter-dan-tenaga-medis-di-rumah-sakit-dan-fasilitas-kesehatan/
Sumber Ilustrasi: https://www.indo-asia.com/pelatihan-kepemimpinan-bagi-dokter-dan-tenaga-medis-di-rumah-sakit-dan-fasilitas-kesehatan/

Dalam sistem kesehatan yang kompleks, dokter tidak hanya berperan sebagai

penyembuh, tetapi juga harus dapat berperan sebagai pemimpin. Kepemimpinan yang

efektif juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan,seperti pelayanan

kesehatan, efisiensi tim medis, dan hasil klinis pasien. Sifat kepemimpinan juga merupakan

kompetensi utama yang harus dimiliki oleh seorang dokter. Ini juga sesuai dengan “ 5 Stars

Doctor” oleh Dr. Charles Boelen yang menekankan lima peran penting seorang dokter yaitu

sebagai: penyedia layanan kesehatan yang berkualitas, pengambil keputusan yang

bijaksana, komunikator yang efektif, pemimpin dalam komunitas, dan manajer sumber daya

kesehatan. Model ini bertujuan untuk menciptakan dokter yang tidak hanya ahli dalam

praktik medis tetapi juga mampu berkontribusi secara luas dalam sistem kesehatan dan

masyarakat.

Berikut adalah contoh dan hal yang dilakukan seorang dokter sebagai pemimpin:

1. Pemimpin Tim Medis:

Dokter memandu tim kesehatan dalam pengambilan keputusan klinis yang krusial. Dimana

salah satunya yang paling sering terjadi adalah pada saat melakukan operasi.

2. Advokat Kebijakan Kesehatan:

Dokter sering menjadi suara penting dalam mendorong kebijakan kesehatan publik yang

lebih baik.

3. Pemimpin dalam Krisis Kesehatan:

Peran krusial dokter terlihat jelas saat menangani situasi darurat seperti pandemi. Salah

satunya terbukti pada saat pandemi Covid-19 yang terjadi tahun lalu.

4. Pendidik Kesehatan:

Dokter mendidik pasien dan masyarakat tentang pencegahan penyakit dan pengelolaan

kesehatan. Ini juga sering terjadi, contohnya pada saat pasien yang berkonsultasi kepada

dokter yang berada dirumah sakit tentang penyakit yang dialaminya.

5. Pemimpin Penelitian Medis:

Dokter terlibat dalam penelitian untuk mengembangkan pengobatan dan solusi medis

inovatif. Hal ini merupakan hal yang sangat penting karena setiap penyakit memiliki obat dan

penanganan yang berbeda meskipun ada beberapa yang sama. Penelitian juga dilakukan

bila ditemukan jenis penyakit yang baru.

Pentingya sifat kepemimpinan dokter juga dibuktikan melalui sebuah penelitian yang

meneliti perbedaan rumah sakit yang dipimpin oleh seorang dokter dan yang tidak dipimpin

oleh seorang dokter. Terdapat total 115 rumah sakit dengan 34 rumah sakit yang dipimpin

dokter dan 81 yang dipimpin non-dokter. Hasil penelitian ini dinilai dari peringkat kualitas

USNWR dimana rumah sakit yang dipimpin oleh dokter memiliki peringkat yang lebih tinggi

di berbagai spesialisas daripada yang dipimpin oleh non dokter. Pada tahun 2015, rumah

sakit besar yang dikelola oleh dokter memperoleh peringkat yang lebih baik dibandingkan

yang dikelola oleh non-dokter.

Dokter tidak hanya berperan sebagai penyedia layanan medis, tetapi juga sebagai

pemimpin yang krusial dalam sistem kesehatan. Kepemimpinan dokter terbukti

meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensi tim medis, dan hasil klinis pasien. Peran dokter

sebagai pemimpin meliputi pengelolaan tim medis, advokasi kebijakan kesehatan,

kepemimpinan dalam krisis, pendidikan kesehatan, dan penelitian medis. Penelitian juga

menunjukkan bahwa rumah sakit yang dipimpin oleh dokter memiliki peringkat kualitas yang

lebih tinggi dibandingkan yang dipimpin non-dokter, menggarisbawahi pentingnya

kepemimpinan dokter dalam sistem kesehatan.

Referensi:

Humas FKUI. (2023, Februari 14). Pakar kedokteran dunia tekankan pentingnya nilai

kepemimpinan dalam membangun kesehatan nasional. FK UI.

Arlina Dewi, D., M.Kes. (2018, Februari 1). Apakah kepemimpinan dokter mempengaruhi

kualitas rumah sakit, efisiensi operasional, dan kinerja keuangan? UMY Magister

Administrasi Rumah Sakit.

Artikel ini dibuat oleh Irzi Sena Fatahika Mahasiswa Universitas Airlangga tahun 2024

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image