
Pentingnya Kesejahteraan Perawat untuk Kesehatan Masyarakat
Hospitality | 2025-01-07 10:13:39
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang sangat penting perannya dan sangat sering untuk berhadapan serta berinteraksi secara langsung dengan pasien. Dikutip dari sebuah jurnal juga yang mengatakan bahwa perawat adalah orang yang paling terlibat dalam pemberian pelayanan kepada pasien. Dapat dilihat dari hal tersebut bahwa perawat tentu memiliki tugas dan peran yang tidak mudah. Perawat sebagai tenaga kesehatan profesional berkewajiban untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan maksimal dalam menghadapi pasien, keluarga pasien, dokter, dan tenaga kesehatan yang lain.
Tuntutan kerja yang kompleks tersebut dapat mengakibatkan perawat mengalami stress dalam menjalankan profesinya. Menurut organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) (2011) sebanyak 50,9% perawat Indonesia yang bekerja mengalami stress kerja, kelelahan, sering merasa pusing, dan kurang istirahat akibat beban kerja terlalu tinggi, serta penghasilan yang tidak memadai. Stress sendiri merupakan kondisi ketegangan yang dapat berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik orang yang mengalaminya.
Stress yang tidak dapat diatasi dengan baik akan menghambat seseorang dalam berinteraksi secara positif di lingkungan sekitarnya sehingga kondisi tersebut akan menurunkan performa kerja seseorang. Stress yang dialami oleh perawat dapat menyebabkan depresi, isolasi diri dari pasien, dan mempengaruhi kondisi fisik serta mental perawat itu sendiri. Jika hal ini terus diabaikan dan kesejahteraan perawat sendiri tidak dipedulikan maka hal tersebut tentunya akan menurunkan profesionalisme seorang perawat dalam merawat pasien sehingga pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat kurang optimal dan bahkan bisa saja menyebabkan kerugian bagi pasien, keluarga pasien, maupun tenaga kesehatan itu sendiri.
Stress pada perawat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Dalam hal ini lama jam kerja (work hours) para perawat yang cenderung panjang dapat menjadi salah satu faktor pemicu. Perawat yang memiliki jam kerja panjang diketahui lebih sering melakukan kesalahan saat berdinas (Sochalski, 2004). Beban kerja yang terlalu tinggi dapat menyebabkan komunikasi yang buruk antara perawat dan pasien, terganggunya kerja sama antara perawat dengan dokter dan tenaga kesehatan yang lainnya, dan perawat yang tidak memiliki rasa kepuasan bekerja.
Jam kerja yang berlebihan juga dapat berdampak terhadap keselamatan pasien sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. Di tengah beban kerja yang berat dan tugas perawat yang kompleks, mereka juga dihadapkan dengan permasalahan terakait gaji yang diperoleh selama menjalankan profesinya tidak sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan. Seperti yang diketahui bahwa besarnya gaji yang diperoleh seseorang dapat mempengaruhi kinerja mereka. Gaji yang tidak memadai dapat menghambat tingkat profesionalitas perawat, dengan potensi berdampak negatif pada kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Beberapa aspek tersebut juga tentunya memiliki dampak yang buruk bagi kondisi fisik maupun emosional perawat itu sendiri. Kelelahan, stress, burnout, hingga jatuh sakit bisa saja terjadi.
Kesejahteraan perawat tidak hanya tentang hak mereka sebagai pekerja, tetapi juga tentang kualitas layanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat. Apabila kesejahteraan mereka tidak diberi perawatan dan perhatian yang memadai maka para perawat tersebut berisiko mengalami kelelahan kerja, baik dari kelelahan fisik, mental, maupun emosional dalam jangka panjang. Selain berdampak buruk terhadap perawat itu sendiri, kesejahteraan perawat yang tidak diperhatikan juga akan berdampak pada masyarakat luas.
Ketika perawat tidak bisa memberikan pelayanan yang optimal dikarenakan tekanan yang mereka rasakan maka kualitas pelayanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat juga akan menurun. Misalnya, laporan dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa kesalahan pemberian obat sering kali terjadi akibat kelelahan perawat. Mengingat betapa kompleksnya permasalahan terkait hal ini, kesehatan dan kesejahteraan perawat menajadi sebuah kekhawatiran besar sehingga memerlukan perhatian lebih baik dari pemerintah, institusi kesehatan, maupun rekan sejawat.
Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan perawat yang pertama adalah dengan menciptakan kondisi kerja yang baik. Kondisi kerja yang dimaksud adalah berupa gaji, jam kerja, dan lingkungan kerja yang aman. Institusi kesehatan dan pemerintah harus dapat memastikan perawat mendapat kompensasi dan gaji yang layak dan sesuai dengan beban kerja yang mereka punya, tunjangan tersebut termasuk tunjangan kesehatan, lembur, maupun insentif. Berikan juga perawat jadwal kerja yang fleksibel dan rotasi shift yang adil.
Selain itu, mereka juga berhak mendapat waktu cuti yang memadai, termasuk cuti sakit dan cuti tahunan. Ciptakan juga lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung kinerja para perawat. Adanya kolaborasi tim yang baik juga dapat menjadi faktor pendukung meningkatkan kesejahteraan perawat. Kerja tim yang efektif sangat penting dalam mencegah kelelahan emosional bagi perawat. kerja tim bisa dikembangkan dengan adanya kegiatan seminar maupun pelatihan di mana perawat bisa belajar secara kolaboratif sehingga dapat memperkuat keterampilan kerja tim dan komunikasi para perawat.
Para tenaga kesehatan yang aktif terlibat dalam kerja tim mampu menghadapi tantangan kerja dengan lebih baik sehingga akan menurunkan risiko terjadinya kelelahan emosional. Dengan meningkatkan kolaborasi dan komunikasi tim, pengembangan profesional dapat membantu perawat mengembangkan karier keperawatan yang memuaskan dan meminimalkan risiko depresi, kecemasan, dan kelelahan.
Kesejahteraan perawat merupakan permasalahan yang wajib untuk ditangani. Hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau institusi kesehatan, namun juga kepentingan kita bersama. Perawat yang dijamin kesejahteraannya akan memberikan pelayanan yang optimal sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Maka dari itu, mari kita bersama-sama mendukung kesejahteraan para perawat demi Indonesia sehat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook