Obat Palsu: Ancaman Terhadap Keamanan Kesehatan yang Harus Dihadapi Dunia Farmasi
Edukasi | 2025-01-06 08:18:18Dalam dunia kesehatan yang sudah berkembang pesat, terdapat salah satu ancaman yang mengkhawatirkan: peredaran obat palsu. Meski dunia farmasi terus berinovasi untuk menciptakan obat yang efektif dan aman, keberadaan obat palsu justru semakin merajalela, membahayakan kesehatan masyarakat, dan menantang integritas industri farmasi itu sendiri. Dari obat palsu ini tidak hanya membahayakan individu, tetapi juga berdampak bagi sistem kesehatan global dalam jangka panjang serta tantangan bagi dunia farmasi yang membutuhkan perhatian dan langkah-langkah mitigasi yang lebih baik.
Apa itu Obat Palsu?
Obat palsu adalah obat yang diproduksi dengan meniru obat asli tanpa memenuhi standar kualitas, keamanan, atau efektivitas yang telah ditentukan oleh badan pengawas obat. Bahkan, bahan-bahan yang tidak teruji dan berbahaya, seperti bahan kimia industri, sehingga berisiko keracunan bagi penggunanya.
Dampak obat palsu terhadap kesehatan
Ada beberapa modus dari obat palsu ini. jika pelaku mengemas ulang obat generik, untuk efek sampingnya, menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter “Kalau misalnya hanya mengemas ulang obat generik menjadi obat bermerek, sebetulnya tidak ada bahayanya, dalam arti obat masih bisa bekerja. Sayangnya, masyarakat tidak tahu apakah ada penambahan zat kimia tertentu saat obat generik tersebut dikemas ulang, sehingga bisa jadi berbahaya.”
Bagaimana jika pelaku mengemas ulang obat yang sudah kedaluwarsa?
Berdasarkan pernyataan dari dr. Valda Garcia dari KlikDokter, aman atau tidaknya konsumsi obat yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa sangat dipengaruhi oleh jenis sediaan obat. “Beberapa studi memaparkan bahwa sediaan obat dalam bentuk tablet dan kapsul memiliki potensi yang lebih stabil meski sudah melewati tanggal kedaluwarsa yang ditentukan. Sedangkan jenis obat dalam bentuk sediaan cairan atau suspensi, maupun yang harus disimpan di dalam kulkas, tidak baik untuk dikonsumsi setelah melewati tanggal kedaluwarsa karena potensi obat tersebut tidak dapat terjamin sepenuhnya,”jelasnya.
Jika obat tersebut memang dibuat tidak teruji bahkan mengandung bahan berbahaya, mengakibatkan komplikasi serius, seperti gangguan kesehatan yang lebih parah, resistensi obat, atau bahkan kematian. Misalnya, dalam kasus penyakit malaria dan tuberkulosis, obat palsu yang tidak efektif dapat menyebabkan perkembangan strain penyakit yang lebih resisten terhadap pengobatan yang membuatnya lebih sulit diobati di masa depan.
Mengapa obat palsu menjadi masalah besar?
Pertama, peredaran obat palsu sering kali tidak terdeteksi dengan mudah. Banyak obat palsu yang dibuat dengan sangat mirip dengan aslinya, sehingga sulit untuk dibedakan tanpa pengujian laboratorium yang ketat. Kedua, rendahnya kesadaran masyarakat serta pengetahuan dalam memahami obat palsu ini. banyaknya masyarakat yang masih membeli obat di sumber yang tidak terpercaya, seperti pedagang kaki lima atau internet. Ketiga, kurangnya pengawasan yang efektif dengan infrastruktur kesehatan yang lemah. Di beberapa tempat, obat palsu dapat dengan mudah masuk ke pasar tanpa terdeksi .
Peran Dunia Farmasi dalam Mengatasi Obat Palsu
Industri farmasi memiliki peran penting dalam upaya pemberantasan obat palsu. Salah satu Langkah yang harus diambil adalah memperkuat sistem pengawasan terhadap distribusi dan penjualan obat. Pemerintah dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) harus lebih tegas dalam mengidentifikasi dan menghentikan peredaran obat palsu, serta memberikan sanksi yang lebih berat kepada mereka yang terlibat dalam peredaran obat palsu. Selain itu, dunia farmasi juga dapat mengupayakan menciptakan teknologi yang dapat mendeteksi obat asli ataupun palsu. Misalnya, penggunaan kode QR yang dapat diverifikasi oleh konsumen untuk memastikan keaslian obat yang dibeli. Penerapan sistem pelacakan yang lebih baik dapat membantu memantau perjalanan obat dari pabrik hingga ke tangan konsumen.
Mengedukasi kepada masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam memerangi obat palsu. Diberikan pemahaman yang lebih baik mengenai bahaya obat palsu dan bagaimana cara mengenali obat yang aman. Program-program ini perlu didorong oleh lembaga kesehatan, pemerintah dan industri farmasi.
Obat palsu ini adalah ancaman serius yang tidak hanya merugikan individu, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat global dan integritas industri farmasi. Untuk itu, dunia farmasi harus bekerja sama secara aktif dan inovatif dalam menghadapi permasalahan ini. Dengan pengawasan yang lebih ketat, penerapan teknologi canggih, serta peningkatan edukasi kepada masyarakat, dapat mampu mengurangi peredaran obat palsu dan menciptakan sistem kesehatan yang lebih aman. Menghadapi obat palsu bukan hanya tugas satu pihak, tetapi sebuah tanggung jawab bersama dari setiap elemen masyarakat demi masa depan yang lebih sehat dan aman.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.