najwa nariswari
Peran Media Sosial dalam Kasus Bullying: Dampaknya Positif atau Negatif?
Eduaksi | 2025-01-05 21:36:56
Semakin berkembangnya zaman, terutama dengan kemajuan teknologi dan media sosial yang sangat cepat, kasus bullying semakin meluas di berbagai platform. Dahulu, bullying hanya dapat dilakukan melalui serangan fisik dan verbal secara langsung, tetapi sekarang dengan adanya media sosial, tindakan bullying dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Namun, apakah media sosial ini hanya memberikan dampak yang buruk terhadap kasus bullying?
Media sosial tidak selalu berdampak buruk, melainkan juga bisa berdampak positif. Walaupun media sosial mempermudah serta memperburuk bullying dalam beberapa hal, platform ini juga memiliki potensi untuk mendukung pencegahan, pemulihan, dan bahkan perubahan sosial yang baik. Berikut adalah dua sisi dampak dari peran media sosial dalam kasus bullying.
- Dampak Negatif
-Dampak Psikologis
Korban dari cyberbullying sendiri, sering kali merasa bahwa dirinya rendah dan tidak berharga akibat penghinaan dan ejekan yang mereka terima secara terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan mereka meragukan kemampuan diri dan menjauh dari interaksi sosial yang biasa mereka lakukan.
-Peningkatan Cyberbullying
Media sosial memberikan kesempatan kepada pelaku bullying untuk melakukan tindakan penindasan, penghinaan, dan ancaman melalui anonim dan tanpa batasan waktu. Hal ini menyebabkan korban sulit untuk mengenali pelaku dan mendapatkan bantuan.
-Normalisasi Tindakan Bullying
Biasanya pada platform-platform tersebut, tindakan bullying seringkali dianggap sebagai “lelucon”. Hal ini dapat membuat tindakan menyakitkan dianggap menjadi hal yang biasa saja. Ejekan atau hinaan yang disampaikan dengan kata-kata seperti “cuma bercanda kok” sering kali membuat korban merasa terjebak, karena mereka takut dianggap terlalu sensitif jika menyampaikan perasaan mereka. Akibatnya, tindakan bullying yang seharusnya ditolak malah dipersepsikan sebagai bagian dari interaksi sosial yang normal, padahal dapat merusak kesehatan mental dan perasaan orang lain.
- Dampak Positif
-Kesadaran dan Edukasi
Media sosial bisa dimanfaatkan sebagai sarana yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang bullying dan memberikan edukasi tentang dampaknya. Dengan adanya media sosial ini, kita dapat menyebarkan kesadaran tentang bullying dengan mudah. Karena media sosial dapat menjangkau audiens yang lebih luas, yang memungkinkan penyebaran pesan-pesan penting terkirim dengan cepat dan luas.
-Dukungan Komunitas
Media sosial dapat menjadi ruang yang aman bagi mereka yang mengalami bullying untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Jika seseorang seseorang merasa kesulitan untuk mengungkapkannya secara langsung, mereka dapat curhat di platform tersebut. Dukungan dari pengguna lain bisa memberikan rasa bahwa mereka tidak sendiri.
Kesimpulannya adalah, media sosial memiliki dua sisi dalam kasus bullying. Di satu sisi, ia memperburuk masalah melalui cyberbullying dan dampak psikologis yang dapat ditimbulkan kepada korban. Namun di sisi lain, media sosial juga berfungsi untuk mendukung korban, menyediakan informasi tentang cara melawan bullying, dan membangun komunitas yang saling mendukung. Maka dari itu, mari kita bijak dalam penggunaan media sosial. Dengan pertimbangan apa saja yang kita kirim atau upload. Kita dapat memanfaatkan platform ini untuk menyebarkan pesan positif, mendukung satu sama lain, dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pengguna.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
