Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ilham arif Nur rifqi

Konsep Harta dalam Al-Qur'an dan Hadis: Nilai dan Makna

Agama | 2025-01-03 16:52:13

Harta dalam perspektif Islam memiliki makna yang mendalam dan luas, tidak hanya berkaitan dengan kepemilikan materi, tetapi juga dengan tanggung jawab moral dan spiritual. Dalam Al-Qur'an dan hadis, harta dipandang sebagai karunia Allah yang harus dikelola dengan bijaksana.


1. Pengertian
Secara bahasa, harta berasal dari kata Arab al-maal yang berarti condong, cenderung, atau miring. Sedangkan secara istilah, harta adalah segala sesuatu yang diinginkan manusia untuk dimiliki dan disimpan. Ini mencakup benda-benda fisik seperti uang, tanah, dan barang berharga, serta manfaat dari benda-benda tersebut. Dalam ilmu ekonomi, harta juga disebut sebagai aktiva. Harta dapat dihitung nilainya dalam mata uang.


Para ulama memiliki definisi harta yang berbeda-beda, di antaranya:

A). Menurut Hanafiyah, harta adalah segala sesuatu yang dapat disimpan untuk digunakan ketika dibutuhkan.

B). Menurut Musthafa Ahmad al-Zarqa, harta adalah setiap materi yang mempunyai nilai yang beredar di kalangan manusia.

C). Menurut Hasbi Ash-Shiddiqy, harta adalah nama bagi sesuatu yang selain manusia, dapat dikelola, dapat dimiliki, dapat diperjualbelikan dan berharga.

D). Menurut Muh. Syalabi, harta adalah sesuatu yang dapat dikuasai, dapat disimpan serta dapat diambil manfaatnya menurut kebiasaan.


2. Dasar Hukum harta dalam Al Quran


QS. Al-Baqarah 2: Ayat 261
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَا بِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَا للّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ


"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."


Ayat ini menjelaskan tentang keutamaan menginfaqkan harta di jalan Allah dan pahala yang dilipatgandakan bagi orang yang berinfaq dengan ikhlas.


3. Harta sebagai Amanah
Salah satu konsep penting dalam Islam adalah bahwa harta merupakan amanah dari Allah. Manusia tidak memiliki hak mutlak atas harta tersebut; sebaliknya mereka hanya sebagai pengelola atau pemegang amanah. Dalam hal ini, Allah SWT adalah pemilik sejati dari segala sesuatu di bumi. Oleh karena itu, cara memperoleh dan membelanjakan harta harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.


4. Cara Memperoleh Harta
Islam mengajarkan bahwa harta dapat diperoleh melalui berbagai cara yang halal, antara lain:

• Transaksi dagang : Menggunakan akad atau kontrak yang sah.

• Warisan : Harta dapat diwariskan kepada ahli waris sesuai dengan ketentuan syariah.

• Zakat : Mengeluarkan sebagian harta untuk membantu mereka yang membutuhkan.

• Sedekah : Memberikan harta secara sukarela untuk kepentingan sosial.


Semua cara ini menekankan pentingnya kejujuran dan keadilan dalam bertransaksi.


5. Pengelolaan Harta
Pengelolaan harta dalam Islam harus berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

• Prioritas Kebutuhan : Menentukan kebutuhan utama sebelum membelanjakan harta.

• Prinsip Halal dan Thayyib : menolak bahwa sumber dan penggunaan harta sesuai dengan syariah.

• Hindari Pemborosan : Islam melarang sikap boros ( tabdzir ) dan mendorong kemudahan.


Harta harus digunakan untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Dengan demikian, pengelolaan harta tidak hanya terfokus pada keuntungan pribadi tetapi juga untuk kesejahteraan sosial.


6. Tanggung Jawab Sosial
Islam menekankan pentingnya tanggung jawab sosial dalam pengelolaan harta. Umat Islam diwajibkan untuk membantu sesama melalui zakat, infak, dan sedekah. Hal ini menunjukkan bahwa harta bukan hanya untuk kepentingan individu tetapi juga untuk kepentingan umum. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman bahwa sebagian dari rezeki yang diberikan-Nya harus dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.


Kesimpulan

Konsep harta dalam Al-Qur'an dan hadis mencerminkan pandangan Islam yang holistik tentang kekayaan. Harta bukan sekedar alat tukar atau akumulasi kekayaan, tetapi juga merupakan ujian keimanan dan amanah dari Allah. Dengan memahami nilai dan makna harta secara mendalam, umat Islam diharapkan dapat mengelola kekayaan mereka dengan bijaksana, adil, dan bertanggung jawab terhadap sesama.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image