Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Moch. Hanif Avisena Herlangga - UNAIR

Selain Enak, Jus Apel Hijau Juga Mampu Menurunkan Kolesterol

Eduaksi | 2025-01-02 22:35:05
sumber: media.gettyimages.com

Kolesterol tinggi, atau yang dikenal sebagai hiperkolesterolemia, terjadi ketika kadar kolesterol total dalam tubuh melebihi batas normal, yaitu 200 mg/dL. Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh dan termasuk dalam kelompok lemak yang tidak dapat terisolasi. Kadar kolesterol yang melebihi nilai normal dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Selain itu, kolesterol tinggi juga berpotensi menjadi pemicu hipertensi dan stroke.

Kolesterol bukan hanya masalah yang dialami oleh orang-orang yang bergelar gemuk, tetapi orang dengan tubuh kurus juga memiliki potensi untuk mengalami kadar kolesterol tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola makan, terutama bagi mereka yang masih muda. Kolesterol tinggi tidak hanya menyerang orang tua atau lanjut usia; kondisi ini juga dapat muncul pada orang yang masih berusia muda.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), prevalensi hiperkolesterolemia di dunia adalah 45%. Hasil presentase pengunjung posbindu PTM dan puskesmas dengan kolesterol tinggi di Indonesia berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki sebesar 48% dan pada perempuan sebesar 54,3%. menurut Kementrian Kesehatan RI, Presentase pengunjung Data posbindu PTM dan puskesmas dengan kolesterol tinggi di Indonesia berdasarkan kelompok umur didapatkan pada usia 15-34 tahun sebesar 39,4%, usia 35-59 tahun sebesar 52,9% dan pada usia >60 tahun sebesar 58,7%. Presentase jumlah kolesterol tinggi di provinsi DKI Jakarta sebesar 33,1%.

Hiperkolesterolemia dapat diatasi melalui pendekatan farmakologis dan non-farmakologis. Salah satu metode farmakologis untuk mengatasi kondisi ini adalah penggunaan obat asam nikotinat atau niasin. Di sisi lain, mengonsumsi buah apel telah menjadi salah satu terapi non-farmakologis yang efektif untuk menurunkan dan menyeimbangkan kadar kolesterol dalam darah.

Buah apel kaya akan serat, yang berperan penting dalam mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh, sehingga membantu proses pembuangannya. Serat yang terdapat dalam apel bersaing dengan lemak di usus, sehingga mampu menurunkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) serta meningkatkan penyerapan kolesterol baik, atau HDL (High Density Lipoprotein).

Menurut para peneliti, pemberian jus apel hijau berpengaruh positif terhadap penurunan kadar kolesterol, berkat kandungan zat bermanfaat yang terdapat dalam buah apel. Salah satunya adalah flavonoid bernama quercetin, yang berperan penting dalam mencegah oksidasi LDL. Quercetin bekerja dengan menangkap radikal bebas dan mengikat ion logam transisi, sehingga dapat mencegah terjadinya sumbatan pada pembuluh darah. Selain itu, enzim HMG-Co-A reductase yang berperan dalam pembentukan kolesterol juga dapat dihambat oleh quercetin.

Penelitian lainnya mengenai penurunan kadar kolesterol dengan menggunakan jus apel hijau pun juga pernah dilakukan pada penderita hiperkolesterolemia di wilayah RT. 005 Kelurahan Jatiranggon Kota Bekasi dengan wawancara dan pemeriksaan kadar kolesterol total didapatkan 18 (90%) dari 20 orang mengalami hiperkolesterolemia ( 200 mg/dL), 16 (88,8%) di antara nya tidak menyadari jika memiliki kadar kolesterol tinggi.

Sedangkan 2 (11,1%) di antara mengkonsumsi obat simvastatin 10mg setelah mengkonsumsi makanan berlemak atau berminyak. Dari hasil wawancara didapatkan 19 (95%) dari 20 orang mengatakan bahwa sulit untuk menghindari makanan berlemak dan berminyak, juga belum pernah mencoba obat herbal untuk pengobatan atau pencegahan hiperkolesterolemia.

Penelitian tersebut diterbitkan di jurnal Madago Nursing Journal pada tanggal 1 Mei 2022 oleh Achirman dan Ervina Nur Afridza, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian jus apel hijau terhadap penurunan kadar kolesterol darah, diperoleh temuan menarik. Sebelum intervensi dilakukan, rata-rata kadar kolesterol darah responden tercatat sebesar 228,28 mg/dL dengan standar deviasi 17,374.

Setelah intervensi jus apel hijau, rata-rata kadar kolesterol darah responden turun menjadi 195,67 mg/dL dengan standar deviasi 14,312. Hasil ini menunjukkan adanya penurunan kadar kolesterol darah yang signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi, dengan rata-rata penurunan mencapai 32,61 mg/dL. Uji statistik menunjukkan nilai p sebesar 0,000, yang mengindikasikan hasil yang sangat signifikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh pemberian jus apel hijau terhadap penurunan kadar kolsterol darah pada penderita hiperkolesterolemia dengan selisih penurunan sebesar 32,61 mg/dL. Oleh karena itu, saya selaku civitas akademika universitas Airlangga fakultas vokasi, mengharapkan masyarakat dapat meningkatkan kepedulian terhadap pemeliharaan kesehatan, terutama bagi penderita hiperkolesterolemia. Selain itu, diharapkan pula agar buah apel dapat dijadikan sebagai terapi diet tambahan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.

ditulis oleh Moch. Hanif Avisena, mahasiswa Universitas Airlangga fakultas vokasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image