Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fannia Nayla Rahma

Fenomena FOMO: Mengapa Kita Takut Ketinggalan dan Bagaimana Menghadapinya?

Update | 2025-01-01 23:55:18
(Sumber: Pixabay)
(Sumber: Pixabay)

Media sosial telah menjadi bagian yang sangat penting dari kehidupan kita. Pernahkah Anda merasa cemas ketika melewatkan sebuah tren, seperti viralnya tarian terbaru di TikTok atau diskusi hangat di X? Perasaan tersebut dikenal dengan istilah FOMO, istilah yang sudah tidak asing di telinga kita. Istilah ini bukan hanya sekadar tren bahasa, tetapi mencerminkan fenomena sosial yang semakin relevan di era digital.

FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out, sebutan untuk orang yang takut tertinggal tren yang tengah berlangsung. Lebih luasnya, FOMO juga dapat diartikan sebagai perasaan cemas atau takut apabila tertinggal suatu informasi, berita, dan peristiwa terkini.

Istilah ini bukan berarti hanya sekadar rasa ingin tahu, tetapi sering kali berakar pada tekanan sosial dan kecemasan yang muncul akibat paparan media digital. Hal ini semakin relevan di era ketika tren dan informasi menyebar begitu cepat melalui jejaring sosial, membuat kita seolah tidak boleh ketinggalan.

Dorongan untuk selalu mengikuti perkembangan terkini ini dapat memberikan tekanan yang signifikan bagi mereka yang mengalaminya. Banyak individu merasa harus mengetahui segala hal yang sedang terjadi demi menjaga relevansi diri. Sayangnya, perasaan ini sering kali memicu kecemasan berlebihan, terutama jika mereka merasa tertinggal dari lingkungannya.

FOMO sering kali berakar pada kecemasan dan tekanan untuk terus mengikuti perkembangan yang ada. Fenomena ini sangat erat kaitannya dengan penggunaan media sosial, yang mampu memengaruhi pola pikir dan perilaku secara signifikan. Segala hal dapat dengan mudah viral di media sosial sehingga menarik orang-orang untuk mengikuti dan mencari tau lebih lanjut apa yang tengah terjadi.

Bagi individu yang terpengaruh oleh FOMO, hal-hal tersebut dapat memberikan tekanan tersendiri bagi mereka. Tidak jarang FOMO malah menghasilkan efek buruk dalam kehidupan sehari-hari. Menurunnya rasa percaya diri, meningkatnya perilaku konsumtif, hingga timbulnya perasaan negatif merupakan beberapa dampaknya.

Meskipun sering kali menimbulkan dampak negatif, FOMO juga tidak selamanya merugikan. Dalam beberapa situasi, fenomena ini mampu mendorong terciptanya kesadaran kolektif. Misalnya, jika kita mengambil contoh hal yang tengah viral beberapa waktu lalu mengenai “Peringatan Indonesia Darurat.” Banyak akun mengunggah hal yang serupa pada saat itu terkait dengan hal tersebut. Ini dapat memicu orang-orang yang sebelumnya kurang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi menjadi “FOMO” sehingga ikut serta mengunggah bahkan mencari tau apa yang tengah terjadi saat itu. Kemudian, hal ini berhasil menyebar dengan sangat cepat dan luas, menjangkau segala kalangan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan kondisi yang tengah terjadi di saat itu.

Walaupun begitu, perilaku FOMO perlu dikelola dengan bijak. Kita mesti membatasi dan menyaring informasi di media digital agar dampak negatif FOMO dapat dikecilkan.

Penting bagi kita untuk memahami bahwa kebahagiaan tidak diukur dengan seberapa cepat kita mengikuti tren yang ada, tetapi adalah bagaimana kita fokus dan menghargai diri sendiri serta memilih apa yang benar-benar penting. Jika FOMO mulai menguasai hidup, ambil jeda dan batasi diri dari dunia maya untuk beristirahat. Mari bertanya pada diri sendiri, apakah kita mengendalikan teknologi, atau teknologi yang mengendalikan kita?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image