Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Fadhil Ilyas

Pengaruh Teknologi Kecerdasan Buatan (AI) terhadap Pasar Kerja di Indonesia

Teknologi | 2024-12-29 21:49:34

Studi Kasus Teller Bank Teknologi ini berdampak langsung pada pekerjaan teller bank di Indonesia. Dalam artikel ini, kami akan membahas bagaimana AI memengaruhi pekerjaan teller bank dan peluang dan hambatan yang muncul.

Peran Teller Bank yang Berubah

Di sektor perbankan, adopsi AI telah mengotomatisasi banyak pekerjaan rutin yang sebelumnya dilakukan oleh teller bank. Bank kini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas secara signifikan dengan menggunakan mesin atau aplikasi berbasis AI untuk melakukan tugas seperti pencatatan transaksi, penghitungan uang, dan layanan pelanggan dasar.Otomatisasi Tugas Rutin: Sebagian besar tugas teller konvensional telah dilakukan oleh mesin ATM dan aplikasi perbankan digital. AI juga digunakan untuk layanan pelanggan melalui chatbot dan asisten virtual Peningkatan Efisiensi: Bank dapat menggunakan AI untuk menyederhanakan proses seperti otentikasi biometrik, persetujuan pinjaman, dan analisis risiko. Hal ini menurunkan kebutuhan untuk tenaga kerja manual dalam operasional.

Namun, konsekuensi ini tidak sepenuhnya merugikan. Menurut beberapa bank besar di Indonesia, seperti BRI, AI dapat meningkatkan produktivitas tanpa menggantikan tenaga kerja manusia sepenuhnya. Dampak pada Lapangan Kerja: Teller yang diganti oleh teknologi sering dipindahkan ke posisi lain yang lebih strategis. Ini karena meningkatnya otomatisasi bank. Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan memperkirakan bahwa Perubahan Keterampilan yang Dibutuhkan pada tahun 2045 dapat menyebabkan kehilangan hingga 30% pekerjaan di sektor perbankan. Untuk memenuhi peran baru mereka dalam ekosistem perbankan modern, teller bank harus memiliki keterampilan digital dan kemampuan analisis data. Peluang Baru: Teknologi kecerdasan buatan juga membuka peluang baru di bidang analitik data, pengelolaan sistem AI, dan keamanan siber. Namun, ada tantangan dan solusi yang terkait dengan adopsi kecerdasan buatan di sektor perbankan:

Kekurangan Keterampilan: Karena otomatisasi lebih cepat daripada mereka, pekerja dengan keterampilan rendah berisiko kehilangan pekerjaan.

Ketidaksiapan Tenaga Kerja: Sejumlah besar karyawan tidak memiliki kemampuan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Beberapa tindakan harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini:

Pelatihan Ulang (Reskilling): Pemerintah dan bisnis harus menyediakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital pekerja mereka agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan pasar kerja. Kebijakan Inklusif: Regulasi yang memastikan adopsi teknologi tidak merugikan kesejahteraan tenaga kerja juga sangat penting. Inovasi dalam Pendidikan: Kurikulum pendidikan harus disesuaikan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital yang semakin kompleks.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image