Gadget: Sahabat Belajar atau Penghambat Tumbuh Kembang Anak?
Edukasi | 2024-12-25 12:52:49Pada era saat ini, teknologi tidak luput dari jangkauan kita sehari-hari. Perkembangannya yang cepat, membuat kita terus menyesuaikan diri supaya tidak tertinggal. Semakin hari, berbagai macam fitur dan jenis teknologi bermunculan.
Salah satu dari sekian banyak jenis teknologi yang melekat dengan kehidupan kita sehari-hari tak lain dan tak bukan yaitu gadget. Berbagai macam jenis gadget yang di gunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari seperti handphone, laptop, tablet, smartwatch dan masih banyak lainnya. Gadget berisikan berbagai macam aplikasi seperti media sosial, game, Mobile Banking dan lainnya yang dapat memudahkan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Seluruh kalangan masyarakat sudah bisa menggunakan fitur-fitur yang tersedia. Saking melekatnya dengan aktivitas sehari-hari, gadget sudah bukan barang asing untuk anak-anak, banyak dari mereka yang sudah pandai menggunakannya.
Pengenalan gadget pada anak-anak menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif dari gadget yaitu sebagai media pendidikan yang interaktif, merangsang keterampilan motorik dan meningkatkan kreativitas. Dampak positif tersebut dapat kita jumpai ketika gadget digunakan dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya, jika tidak digunakan sebagaimana fungsinya, maka akan menjadi boomerang bagi penggunanya.
Berikut beberapa dampak negatif yang ditimbulkan gadget bagi anak-anak yaitu perkembangan otak terganggu, sulit tidur, perilaku yang menjadi agresif dan impulsif, tidak bisa mengontrol emosi dan gangguan pada mata. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran untuk memperhatikan penggunaan gadget pada anaknya. Orang tua merupakan kiblat dari perilaku anak-anaknya, hal ini berarti bahwa anak akan meniru dan patuh terhadap segala sesuatu yang di lakukan ataupun diucapkan dari orang tua mereka. Sehingga orang tua berperan penting untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan gadget kepada anak-anak mereka. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mencegah timbulnya dampak negatif dari penggunaan gadget kepada anak-anak:
1. Memberikan batas waktu.
Berikan batasan waktu yang jelas untuk anak dapat bermain gadget. Seperti contoh dalam satu hari anak hanya dapat bermain gadget selama satu jam. Dengan begitu, penggunaan gadget pada anak akan terkontrol.
2. Orang tua sebagai contoh.
Sebagai orang tua tentu harus menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya. Anak secara alami akan meniru apa yang dilakukan oleh orang terdekat mereka terlebih orang tua. Dalam hal ini, orang tua bisa memberikan contoh dengan tidak bermain gadget terus-menerus di depan anak.
3. Melibatkan anak dalam berbagai aktivitas lain.
Anak tentu perlu berkembang secara fisik dan sosial. Dengan melibatkan anak dalam berbagai aktivitas seperti bermain dengan teman sebaya, belajar menulis dan lainnya akan meningkatkan ketangkasan dan interaksi sosial bagi anak tersebut. Sehingga anak tidak hanya berdiam diri dirumah dan menjadi takut untuk berinteraksi dengan teman sebayanya.
3. Memilih konten yang sesuai.
Saat ini, setiap gadget memiliki fitur kontrol orang tua dan fitur untuk anak. Orang tua bisa memanfaatkan fitur tersebut untuk mengontrol konten-konten yang dapat dilihat oleh anak. Jika fitur tersebut digunakan dengan benar, maka tidak akan muncul konten-konten yang tidak sesuai dengan usia anak tersebut.
Gadget bukanlah suatu hal yang harus kita musuhi dan hindari. Apalagi pada era globalisasi ini, tentu kita harus bisa beradaptasi terhadap perkembangan teknologi. Akan tetapi, teknologi harus digunakan dengan bijak dsn sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya pengawasan dan pembatasan yang tepat, gadget akan menjadi hal yang positif dan bermanfaat sebagai alat atau media pembelajaran dan pengembangan diri bagi anak.
Sumber referensi:
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2481/mengatasi-dan-mencegah-kecanduan-gadget-pada-anak
Referensi foto:
https://pin.it/60xQVy5rl
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.