Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nazlya Wahyu Pangestika

Fenomena Second Account Dikalangan Gen Z Sebagai Wadah Kebebasan Berekspresi

Update | 2024-12-24 13:19:57

Berkembangnya internet di era digital menjadi fenomena dunia pada beberapa tahun terakhir, terutama pada media sosial. Media sosial seakan sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini. Salah satu fenomena yang saat ini tengah menjadi tren adalah second account atau akun kedua terutama di kalangan Generasi Z. Second account adalah akun yang bersifat lebih tertutup dan dikhususkan untuk lingkaran pertemanan tertentu yang nantinya akan yang digunakan sebagai wadah untuk mengekspresikan diri lebih bebas dibanding dengan akun utama. Apa alasan Gen Z memiliki seccond account di beberapa platform media sosial? Berikut beberapa alasannya :

· Tempat megekspresikan sisi diri yang lain kepada orang terdekat

Salah satu fungsi second account bagi para Gen Z yaitu sebagai tempat mengekspresikan diri. Dengan memiliki akun kedua, pengguna dapat memisahkan antara kehidupan pribadi dengan kehidupan publik. Yang terjadi saat ini, banyak individu memiliki keterbukaan yang lebih hingga nyaman mengungkapkan dirinya lewat second account Instagram. Mereka merasa perlu menampilkan kesan baik di hadapan pengikut akun pertamanya. Namun, mereka juga tetap ingin mengekspresikan diri dan membagikan cerita kehidupan mereka yang sebenarnya kepada orang-orang terdekat. Oleh karena itu, para Gen Z memilih memiliki second account yang biasanya hanya orang-orang terdekat yang bisa mengikuti akun tersebut.

· Terhindar rasa insecure saat memposting foto diri

Alasan lain mengapa para Gen Z memilih second account sebagai media kebebasan berekspresi adalah agar mereka dapat memposting foto diri dalam kondisi apapun, banyak dari mereka merasa lebih nyaman jika mengunggah beberapa foto diri di second account karena pada akun tersebut pengikutnya lebih terbatas dan lebih bebas dari hujatan atau komentar dari orang lain atau publik.

· Tempat berbagi konten keseharian pribadi

Tidak jarang para Gen Z memanfaatkan second account sebagai tempat untuk menyimpan berbagai moment sehari-hari seperti membagikan vlog, foto peliharaan, foto pemandangan, foto makanan, dan lain-lain. hal ini menunjukkkan perbedaan terkait konten yang diunggah pada akun pertama dan akun kedua, pada akun pertama konten yang diunggah biasanya lebih bersifat formal atau bersifat publik.

· Pelampiasan emosi

Salah satu kegunaan second account bagi para Gen Z adalah sebagai pelampiasan emosi. Biasanya, hal ini dilakukan oleh Sebagian Gen Z saat mereka tidak punya seseorang untuk berbagi cerita secara langsung. oleh karena itu, mereka memilih second account sebagai tempat bagi mereka meluapkan segala perasaan yang sedang dirasakan. Bagi sebagaian orang, hal ini dilakukan agar mereka mendapat feedback dari pengikut terdekatnya tentang apa yang sedang dialami.

· Stalking seseorang

Alasan yang selanjutnya adalah untuk stalking seseorang. Hal ini seringkali menjadi alasan para Gen Z untuk memiliki akun kedua karena keinginan untuk mengintip akun orang lain namun belum mereka follow di akun pertama, dengan begitu identitas asli pemilik second account tidak diketahui. Tidak sedikit juga orang membuat akun kedua untuk stalking akun seseorang yang disukai dan orang lain yang membuatnya penasaran.

Dapat disimpulkan bahwa fenomena second account pada generasi Z bukanlah sekedar tren belaka. Melainkan sebagai gambaran kompleksitas kehidupan Gen Z di era digital. Bagi Sebagian Gen Z, second account adalah tempat yang aman bagi mereka untuk berbagi konten dengan orang-orang terdekat sekaligus sebagai salah satu wadah untuk mengekspresikan diri dengan bebas tanpa takut adanya hujatan dari orang lain. dengan memahami fenomena ini, kita dapat melihat bahwa perkembangan media sosial akan terus berkembang mengikuti kebutuhan manusia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image