Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aufa Bevis Sisya Anindya

Waspada Rabies terhadap Hewan Peliharaan

Pets and Garden | 2024-12-24 10:57:10
https://id.pngtree.com/freepng/boy-infected-with-rabies-virus-flat-wind_8635372.html

Rabies adalah penyakit virus zoonosis (dapat menular dari hewan ke manusia) dan disebabkan oleh virus genus Lyssavirus. Menurut Devira 2023, virus rabies ditransmisikan melalui air liur hewan terinfeksi rabies dan umumnya masuk ke tubuh melalui infilltrasi air liur yang mengandung virus dari hewan rabies ke dalam luka (misalnya goresan), atau dengan paparan langsung permukaan mukosa air liur dari hewan yang terinfeksi (misalnya gigitan). Virus rabies tidak bisa menyusup/melewati kulit dalam kondisi utuh. Hewan yang berisiko tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar maupun hewan peliharaan yang belum mendapatkan vaksin rabies seperti anjing,kucing, dan kelelawar.

Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal mirip flu dan berkembang menjadi gangguan yang parah. Rabies memiliki masa inkubasi yang bervariasi, antara 1 hingga 3 bulan, tetapi bias lebih cepat atau lama tergantung lokasi gigitan dan tingkat infeksi. Penyakit rabies dapat dicegah dengan dilakukan vaksin VAR (Vaksin Anti Rabies) dan SAR (Serum Anti Rabies) pada pasien korban gigitan tergantung letak luka gigitan.

Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dengan cara:

1. Melakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan

2. Mendapatkan vaksin rabies untuk diri sendiri

3. Menjaga kontak dari hewan yang berpotensi terjangkit virus rabies

4. Melaporkan kepada petugas kesehatan apabila menemui seseorang atau hewan yang memiliki gejala rabies.

Rabies adalah penyakit yang mematikan namun dapat dicegah. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan hewan liar, dan memastikan vaksinasi hewan peliharaan menjadi kunci penting dalam pencegahan rabies. Jika terpapar, segera mencari perawatan medis untuk mencegah komplikasi yang fatal. Dengan upaya bersama, rabies dapat diberantas dari masyarakat.

Refrensi:

D.Devira,Tyagita,H.Mariani,“Penegatahuan,Sikap,danPraktikPemilikAnjingterhadapPenyakitRabiesdiJawaBarat,”Jurnal.Sain.Veteriner,vol.41,pp.145,2023

Merthayasa, J. D., Jacob, J. M., Toelle, N. N., & Moenek, D. Y. (2024). Aspek Pengetahuan Dan Sikap Pemilik Hewan Kesayangan Di Desa Kuaklalo Terhadap Penyakit Rabies. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, 5(1), 359-365.

Jayaputri, A. A. S., Fajar, A. L., Ameliawati, B. A., Prasasti, C., Ridwan, H., & Sopiah, P. (2024). Proses Infeksi Akibat Virus Rabies: Tinjauan Terhadap Patogenesis Dan Penanganannya. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(5), 9850-9859.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image