Penyakit Zoonosis dan Penyebarannya Kepada Manusia
Humaniora | 2025-01-08 17:08:13Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan secara alami antara hewan vertebrata dan manusia. Menurut data, sekitar 75% penyakit menular baru pada manusia dalam dua dekade terakhir berasal dari hewan.
Beberapa penyakit zoonosis yang signifikan meliputi:
Rabies: Penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan hewan terinfeksi, seperti anjing dan kelelawar. Rabies hampir selalu berakibat fatal jika gejalanya sudah muncul.
Flu Burung (Avian Influenza): Infeksi virus yang ditularkan dari unggas ke manusia, dengan potensi menyebabkan pandemi.
Toksoplasmosis: Disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, yang dapat ditularkan melalui kontak dengan kotoran kucing atau konsumsi daging mentah.
Bruselosis: Infeksi bakteri yang ditularkan melalui produk hewan yang terkontaminasi, seperti susu yang tidak dipasteurisasi.
Penyakit zoonosis dapat ditularkan melalui beberapa cara:
Kontak Langsung: Melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Kontak Tidak Langsung: Melalui vektor seperti nyamuk atau kutu yang membawa patogen dari hewan ke manusia.
Konsumsi Produk Hewan: Mengkonsumsi daging, susu, atau produk hewan lain yang terkontaminasi tanpa pengolahan yang tepat.
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencegah tertular penyakit zoonosis?Pencegahan penyakit zoonosis memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan berbagai sektor. Pendekatan "One Health" menekankan kolaborasi antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit zoonosis.
Beberapa langkah pencegahan meliputi:
1. Edukasi Masyarakat: Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang risiko penyakit zoonosis dan cara pencegahannya. Sosialisasi mengenai praktik kebersihan, pengolahan makanan yang benar, dan perilaku aman dalam berinteraksi dengan hewan sangat penting.
2. Vaksinasi Hewan: Melakukan vaksinasi rutin pada hewan peliharaan dan ternak untuk mencegah penularan penyakit. Sebagai contoh, vaksinasi rabies pada anjing telah terbukti efektif dalam mengurangi kasus rabies pada manusia.
3. Pengawasan dan Pengendalian Vektor: Mengendalikan populasi vektor seperti nyamuk dan tikus yang dapat menularkan penyakit. Pengendalian ini dapat dilakukan melalui sanitasi lingkungan dan penggunaan insektisida yang tepat.
4. Keamanan Pangan: Memastikan produk hewan diolah dengan baik sebelum dikonsumsi, seperti memasak daging hingga matang dan pasteurisasi susu. Hal ini penting untuk mencegah penyakit seperti bruselosis dan toksoplasmosis.
5. Kolaborasi Lintas Sektor: Pendekatan "One Health" mendorong kerjasama antara berbagai disiplin ilmu dan sektor, termasuk kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan lingkungan, untuk mengatasi masalah zoonosis secara komprehensif.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.