Yuk, Bedah 5 Fakta dan Mitos Kesehatan Gigi!
Edukasi | 2024-12-23 16:23:23Banyak sekali mitos yang kerap beredar di dunia kesehatan gigi. Sayangnya, kurangnya edukasi di kalangan masyarakat menyebabkan mitos-mitos ini berkembang menjadi miskonsepsi yang menyesatkan masyarakat. Ada apa saja, ya, mitos-mitos kesehatan gigi tersebut? Yuk, kita bedah satu per satu!
1. Kebiasaan mengisap jari tidak memengaruhi pertumbuhan gigi
Mitos! Yup, benar sekali. Kebiasaan mengisap jari, khususnya pada kasus anak-anak, justru sangat memengaruhi pertumbuhan gigi mereka. Kebiasaan ini apabila tidak dihentikan dapat mengakibatkan maloklusi pada gigi si Kecil dan juga dapat berpotensi menjadi penyebab terjadinya speech delay pada anak-anak.
2. Semakin keras kita menggosok gigi, semakin bersih gigi kita
Mitos! Semakin keras kita menggosok gigi justru menyebabkan kerusakan pada lapisan enamel dan gusi gigi kita. Oleh karena itu, pilihlah sikat gigi dengan bulu yang lembut dan sikat gigimu dengan perlahan, tetapi menyeluruh, ya, frens! Kan, sayang, sudah susah-susah gosok gigi sekuat tenaga, tapi malah buat sakit gigi ujung-ujungnya.
3. Gigi atas dicabut menyebabkan kebutaan
Mitos! Pencabutan gigi atas nyatanya sama sekali tidak menyebabkan kebutaan, lho! Hal ini karena saraf antara gigi atas dengan mata itu berbeda dan tidak saling berhubungan sehingga tidak mungkin mengakibatkan kebutaan.
Penglihatan mata dipersarafi oleh saraf kedua otak yang disebut juga dengan saraf optikus. Sedangkan gigi dan rahang dipersarafi oleh saraf kelima otak yaitu saraf trigeminus. Bila memang dapat terpengaruh pada saraf, yang terkena adalah saraf yang berada disekitar mulut di mana komplikasinya adalah rasa nyeri pada bagian bibir, lidah, gigi dan rahang, terutama pada pencabutan gigi graham bungsu, namun efek ini umumnya jarang terjadi dan berlangsung sementara. Oleh sebab itu, pencabutan gigi tidak akan menyebabkan kebutaan.
4. Tidak boleh langsung menggosok gigi setelah makan
Fakta! Nyatanya, setelah makan harusnya diberi jeda terlebih dahulu sekitar 30—60 menit baru kemudian gosok gigi karena apabila langsung menggosok gigi maka dapat berpotensi mengakibatkan karies karena kontak mekanik sikat gigi dan bahan abrasif pasta gigi dengan lapisan email gigi yang sedang mengalami kondisi asam sehabis makan, alasan diberi jeda ini supaya saliva kita menetralisir terlebih dahulu kondisi asam pada mulut kita.
5. Gigi yang putih sudah pasti sehat
Mitos! Warna gigi tidak selalu menjadi indikator utama kesehatan gigi. Warna alami gigi setiap individu dapat bervariasi dari putih kekuningan hingga abu-abu atau kecoklatan. Selain itu, warna gigi juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetika, usia, dan kebiasaan makan dan minum. Kesehatan gigi lebih berkaitan dengan keadaan gigi dari segi kekuatan, struktur, dan kebersihan. Gigi yang sehat memiliki email yang kuat dan tidak rusak, gusi yang sehat, serta tidak adanya infeksi atau masalah gigi lainnya. Jadi, lebih penting untuk fokus pada perawatan dan kebersihan gigi daripada hanya pada gigi yang putih.
Sumber:
Kumar, A., Zubair, M., Gulraiz, A., Kalla, S., Khan, S., Patel, S., Fleming, M. F., Oghomitse-Omene, P. T., Patel, P., & Qavi, M. S. S. (2022). An Assessment of Risk Factors of Delayed Speech and Language in Children: A Cross-Sectional Study. Cureus, 14(9), e29623. https://doi.org/10.7759/cureus.29623.
Lestari, N., Lauddin, T., Amir, AMIM. (2023). Indikasi dan Kontraindikasi Pencabutan Gigi. DENThalib Jour. 1 (3), 73—79.
Pindobilowo & Tjiptoningsih, Umi & Dwi Ariani, Anastasia. (2023). Effective Tooth Brushing Techniques Based on Periodontal Tissue Conditions : A Narrative Review. Formosa Journal of Applied Sciences. 2. 1649-1662. 10.55927/fjas.v2i7.4838.
Ridwan, R. D., Rianti, D., Luthfimaidah, M. S., & Fardha, D. R. (2022). Literacy Assumption Of Blindness After Tooth Extraction In The Context Of Community Service. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services), 6(1), 15–17. https://doi.org/10.20473/jlm.v6i1.2022.15-17.
Staufert Gutierrez, D., & Carugno, P. (2023). Thumb Sucking. In StatPearls. StatPearls Publishing.
Identitas Penulis
Nama: Diany Wira Cahyaning Wulan
Program Studi: Kedokteran Gigi
Asal Instansi: Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.