Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bustanol Arifin

Mengenalkan Tuhan Lewat Shalat Malam

Eduaksi | Thursday, 17 Feb 2022, 16:37 WIB
Dokumentasi kegiatan shalat tahajud berjamaah santri dan pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Bandung.

Sebagaimana amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 bahwa, Tujuan Pendidikan Nasional adalah dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggungjawab. Artinya, pendidikan dianggap berhasil manakala mampu mengantarkan peserta didiknya mengenali diri dan Tuhannya.

Mengenali diri dan Tuhan berarti, mengakui bahwa dirinya adalah seorang hamba sekaligus khalifah-Nya di persada bumi ini. Memiliki kewajiban untuk menyembah, tunduk dan patuh atas segala bentuk perintah serta larangan-Nya. Pada saat yang sama, melaksanakan amanah sebagai khalifah-Nya untuk mengelola bumi beserta isinya dengan akhlak mulia, ilmu dan kecakapan sehingga lahir kemajuan, kamakmuran, kesejahteraan dan kedamaian yang sesungguhnya.

Penanaman nilai-nilai tauhid kepada peserta didik di dunia pendidikan merupakan keniscayaan. Mengenalkan Tuhan sang pencipta semesta sekaligus mengantarkan mereka mengenali dirinya sebagai seorang hamba dan khalifah-Nya merupakan amanat Undang-Undang. Mengintegrasikan unsur Ruhiyah (spiritual), Aqliyah (intelektual), dan Jasadiyah (emosional) merupakan konsep pendidikan paling ideal dan selaras dengan tujuan pendidikan nasional.

Bahasa sederhananya, disebut dengan Pendidikan Integral Berbasis Tauhid. Menjadikan tauhid atau Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai landasan dan basis utama pendidikan dalam rangka melahirkan manusia paripurna. Lawannya adalah pendidikan sekuler, yang memisahkan antara unsur Ruhiyah (spiritual) dengan Aqliyah (Intelektual). Dari sinilah lahir manusia cerdas, cakap namun tidak beriman dan pastinya mengabaikan nilai-nilai ketuhanan.

Dalam prakteknya, pengenalan serta penanaman nilai-nilai tauhid kepada peserta didik bukan hanya melalui lisan. Berbentuk tulisan, di baca kemudian di jelaskan di ruang-ruang belajar dari awal hingga selesai. Lebih dari itu, pengamalan dari apa yang sudah diajarkan menjadi penyempurna sekaligus indikator keberhasilan proses pendidikan. Salah satunya, melalui kegiatan shalat malam yang dilakukan oleh Pesantren Hidayatullah Bandung.

Selain mendapatkan materi di ruang belajar, para santri di Pondok Pesantren Hidayatullah Bandung juga dilatih dan dibiasakan melaksanakan shalat malam, baik sendiri maupun berjamaah. Tujuannya tidak lain untuk menanamkan nilai tauhid kepada seluruh santri, mengenalkan sekaligus menumbuhkan kesadaran pada para santri bahwa mereka adalah hamba Allah SWT yang harus patuh dan tunduk kepada perintah serta larangan-Nya.

Aktivitas ini di mulai dari jam 03.30 WIB dan selesai sebelum adzan subuh berkumandang. Bertempat di kamar masing-masing, aula, masjid dan juga halaman pesantren. Di dampingi oleh para pengasuh dan seluruh guru di lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah Bandung. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh seluruh santri dan pengasuh. Termasuk kurikulum diniyah pesantren dan menjadi ciri khas Pendidikan Hidayatullah se-Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image