Peran Ahli Gizi Bagi Pembangunan Bangsa: Generasi Emas 2045
Pendidikan dan Literasi | 2024-12-15 23:25:11Pada masa kini ahli gizi memegang peran penting dalam dunia kesehatan terutama bagi Indonesia yang masih dihadapkan dengan permasalahan gizi. Gizi merupakan sebagian aset bangsa dimaknai sebagai modal membangun negara yang tentunya membutuhkan generasi muda yang sehat dan produktif untuk meneruskan pembangunan bangsa.
Bagaimana kondisi gizi di Indonesia ? menurut data terbaru yang diambil melalui Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2022, terdapat 21 juta orang di Indonesia mengalami kekurangan gizi. Berdasarkan angka tersebut dapat diketahui bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan setiap warga Indonesia mendapatkan asupan gizi yang memadai. Permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia perlu mendapatkan perhatian khusus karena jika fondasi gizi sebagai bangsa ini masih goyah, maka menjadi ancaman serius bagi Sumber Daya Manusia(SDM) yang kurang berkualitas dan menjadi penghalang dalam pembangunan bangsa untuk mewujudkan generasi emas di masa depan.
Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi gizi di Indonesia antara lain seperti, gaya hidup, asupan makanan yang kurang baik, lingkungan, kondisi biologis dan pelayanan kesehatan. Hal tersebut yang membuat Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi seperti stunting, anemia, wasting, dan lain sebagainya. Dengan begitu, disinilah peran ahli gizi dibutuhkan untuk membantu mengatasi permasalahan gizi di Indonesia dengan menjembati gap di masyakarat antara pengetahuan dan perilaku gizi seimbang.
Peran ahli gizi melibatkan berbagai hal. Ahli gizi bertanggung jawab dalam mengelola asuhan gizi masyakarat secara ilmiah dan komprehensif. Selain itu, ahli gizi juga merancang, mengatur, memperluas, dan mengevaluasi program penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan gizi untuk individu, kelompok, serta masyarakat. Dalam bidang pelayanan kesehatan di rumah sakit, ahli gizi memiliki tanggung jawab atas pengelolahan sistem pelayanan makanan serta mngontrol kualitasnya dengan berlandaskan prinsip keamanan pangan, kepuasan, kesehatan, dan keselamatan. Dalam bidang riset, ahli gizi terlibat dalam studi mengenai gizi, pangan, dan kesehatan. Di lain dari itu semua, ahli gizi berperan dalam membangun jaringan dan Menyusun saran kebijakan, serta melakukan advokasi untuk memperjuangkan masalah gizi Masyarakat. Ahli gizi juga melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program gizi dalam Masyarakat, serta merencanakan, melaksanakan, dan mengembangkan usaha berbasis gizi. Keseluruhan tugas ini menjadi tanggung jawab ahli gizi dalam menjaga kesejahteraan dan meningkatkan kesehatan individu serta Masyarakat di Indonesia. Selain itu ahli gizi memiliki peran untuk bertanggung jawab diberbagai hal seperti, dalam manajemen perawatan gizi klinis, mengelola sistem penyediaan makanan di institusi publik, menjadi pendidik, penyuluh, pelatih, atau konsultan gizi, melakukan penelitian di bidang gizi, terlibat dalam pemasaran produk gizi, dan kegiatan wirausaha, serta berperan dalam tim kesehatan lintas sektor, menjalankan praktek gizi secara professional dan etis.
Keberhasilan kemajuan suatu bangsa negera sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan aspek gizi memiliki peran penting dalam membentuk kualitas tersebut. Serta dalam upaya memperbaiki kondisi gizi diperlukan para tenaga ahli gizi yang berkompeten.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.