Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhamad Azhar Fernanada

Kenapa Apoteker Harus Terlibat Lebih Banyak di Desa: Sebuh Seruan untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di Desa

Lainnnya | 2024-12-15 22:56:04

Di Indonesia, meskipun profesi apoteker telah diakui secara luas di perkotaan, kenyataannya banyak daerah pedesaan yang belum mengenal atau bahkan memanfaatkan peran penting seorang apoteker dalam sistem pelayanan kesehatan mereka.

Di banyak desa terpencil, masyarakat lebih mengenal bidan, mantri desa, atau dokter sebagai orang yang mereka tuju ketika mereka sakit. Apoteker, yang seharusnya memegang peran utama dalam pengelolaan obat yang aman dan tepat guna, sering kali tidak ditemukan di pedesaan. Bahkan, di beberapa desa, keberadaan apotek masih menjadi barang langka. Ini adalah masalah yang sangat krusial, mengingat bahwa apoteker memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan, yang pada gilirannya dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada masyarakat desa tidak jauh berbeda dengan yang tinggal di perkotaan, justru penyakit di desa lebih bervariasi, seperti hipertensi, diabetes, asam urat, dan penyakit menular seperti malaria, yang rawan menyerang masyarakat di desa.

Tanpa adanya kerja sama antara dokter dan apoteker yang dapat memberikan arahan tentang bagaimana cara menggunakan obat-obatan yang sesuai dan aman, banyak masyarakat desa yang justru mengambil keputusan sendiri dalam mengatasi penyakit mereka. Mereka sering kali membeli obat-obatan di toko kelontong bermodalkan pengetahuan sekilas saja.

Masyarakat desa tidak terbiasa mengkonsultasikan penyakit kecilnya ke orang yang memiliki pengetahuan medis yang cukup untuk memberikan saran yang tepat. Hal ini akan menjadi masalah besar jika mereka menggunakan obat tidak sesuai dengan indikasinya apalagi sampai menyalahgunakan obat-obatan yang berisiko menimbulkan efek samping yang berbahaya dan menyebabkan kematian.

Masyarakat desa bisa saja mengalami kesalahan dalam menggunakan obat-obatan yang berisiko tinggi jika tidak adanya apoteker yang dapat membimbing atau mengedukasi terkait obat yang digunakan. Misalnya, terjadinya resistensi antimikroba akibat penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tanpa resep dokter. Resistensi ini memicu kesulitan dalam pengobatan di masa yang akan datang. Selain itu, penggunaan obat yang tidak tepat juga dapat menyebabkan interaksi antara obat satu dengan obat lain yang dapat menimbulkan masalah serius.

Oleh karena itu, adanya apoteker adalah untuk memberikan edukasi dan informasi tentang penggunaan obat yang benar dan tidak menyimpang. Tanggung jawab besar yang diemban oleh apoteker ini dapat mencegah masalah kesehatan yang lebih besar di kemudian hari.

Namun, meskipun profesi apoteker memiliki peran yang sangat besar dalam kesehatan masyarakat, kenyataannya banyak desa di Indonesia yang tidak memiliki apotek atau bahkan tenaga apoteker. Masih banyak sekali apoteker memilih untuk bekerja di kota besar karena penghasilan yang didapat lumayan menjanjikan dibandingkan dengan di desa. Beberapa apoteker masih memikirkan peluang karir yang menghasilkan.

Bekerja di desa sering kali dianggap tidak menarik karena keterbatasan fasilitas dan penghasilan yang lebih rendah. Oleh karena itu, banyak apoteker lebih memilih untuk mencari peluang di daerah perkotaan yang lebih berkembang.

Keberadaan apoteker di desa sangat penting, bukan hanya sebagai orang yang memberikan obat dari resep dokter, tetapi juga sebagai orang yang memiliki peran untuk memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, karena Apoteker memiliki pengetahuan lebih dalam mengenai obat-obatan. Dalam konteks ini, apoteker berhak memiliki peran yang lebih besar, tidak hanya mendistribusikan obat, tetapi juga memastikan bahwa obat yang diberikan kepada masyarakat benar-benar sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.

Apoteker setidaknya dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan atau tenaga medis lainnya, seperti dokter, bidan, atau perawat, agar dapat memberikan pelayanan lebih optimal. Di puskesmas, misalnya, apoteker bisa berkolaborasi dengan dokter untuk memastikan bahwa obat yang diberikan sesuai dengan diagnosis pasien. Apoteker dan dokter bekerja sama untuk memastikan bahwa masyarakat menerima obat yang aman dan efektif. Kolaborasi seperti ini sangat penting dan dibutuhkan, tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan pasien, tetapi juga menciptakan pelayanan kesehatan yang lebih efisien.

Namun, untuk mewujudkan hal ini, perlu adanya dukungan lebih lanjut dari pemerintah. Salah satunya dapat dimulai dari memberikan insentif yang memadai bagi tenaga kesehatan khususnya apoteker yang bersedia bekerja di daerah terpencil untuk menjamin kualitas kesehatan masyarakat desa.

Salah satu contoh adalah program seperti Nusantara Sehat yang sudah diterapkan untuk tenaga medis lainnya, yang menempatkan tenaga kesehatan di daerah terpencil dengan fasilitas yang lebih baik dan insentif yang menarik. Program semacam ini akan sangat membantu mendorong apoteker untuk bekerja di desa-desa yang membutuhkan, serta memastikan bahwa pelayanan farmasi di desa semakin berkembang.

Selain itu, Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya peran apoteker di dalam pelayanan kesehatan dan untuk memberikan pemahaman tentang profesi apoteker sebagai profesional yang tidak hanya menjual obat, tetapi juga memberikan layanan edukasi dan informasi yang sangat penting bagi masyarakat. Dengan meningkatkan pemahaman ini, diharapkan masyarakat desa tidak lagi menganggap apoteker hanya sebagai penjual obat, tetapi sebagai tenaga kesehatan yang dapat memberikan informasi mengenai obat-obatan yang digunakan.

Pada akhirnya, apoteker memegang peranan yang sangat besar untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang lebih efisien tidak hanya di kota, tetapi juga di desa. Dengan kolaborasi antara pemerintah, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya, kita dapat mencapai tingkat kualitas kesehatan yang lebih bagus dari sebelumnya. Peningkatan kesadaran masyarakat dan insentif bagi apoteker yang bekerja di daerah terpencil adalah langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa setiap warga Indonesia, dimanapun mereka berada, dapat mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sudah saatnya kita memberi perhatian lebih terhadap profesi apoteker dan pelayanan kesehatan di desa agar tidak adanya kesenjangan yang signifikan. Adanya tenaga kesehatan khusunya apoteker adalah untuk memberikan kontribusi agar dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera baik di kota, maupun di desa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image