5 Tips Memilih Pakaian untuk Anak, Utamakan Kenyamanan!
Gaya Hidup | 2024-12-12 16:17:21Perlu diakui, memilih pakaian untuk anak memang cukup tricky. Pasalnya, anak-anak cenderung memiliki kulit sensitif. Mereka juga sangat aktif sehingga membutuhkan pakaian yang membantu mereka bergerak bebas.
Karena itu, orangtua perlu memastikan bahwa pakaian yang dikenakan sang buah hati terbuat dari bahan berkualitas agar terasa nyaman.
Namun, banyaknya pilihan baju anak di pasaran mungkin membingungkan bagi para orangtua. Tak perlu khawatir, artikel ini dapat menjadi panduan memilih pakaian untuk si kecil. Yuk, disimak!
Pilih Bahan yang Nyaman dan Ramah Kulit
Kulit anak-anak cenderung lebih sensitif dibandingkan orang dewasa, sehingga bahan pakaian menjadi hal yang sangat penting.
Hindari bahan sintetis seperti polyester yang dapat membuat anak cepat merasa gerah. Selain itu, perhatikan juga reaksi kulit anak terhadap pakaian baru.
Cobalah memilih pakaian yang memiliki label "hypoallergenic" jika anak memiliki kulit yang sangat sensitif.
Pilihlah bahan yang lembut, ringan, dan breathable, seperti cotton bamboo atau cotton combed enzyme dari Knitto yang dibuat menggunakan teknologi khusus sehingga memiliki sifat antibakteri dan minim bulu yang nyaman di kulit. Bahan ini juga mampu menyerap keringat dengan baik dan mengurangi risiko iritasi kulit.
Tak kalah penting, pastikan juga untuk mencuci pakaian baru sebelum digunakan agar terhindar dari residu kimia yang mungkin menempel selama proses produksi.
Sesuaikan Ukuran dengan Aktivitas Anak
Anak-anak sangatlah aktif, jadi pastikan pakaian yang dipilih tak terlalu ketat atau longgar. Pakaian ketat bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan sulit bergerak, sedangkan pakaian kebesaran berisiko membuat anak tersandung.
Kuncinya, pilihlah ukuran yang pas dengan tubuh anak tapi tetap memberikan ruang gerak yang cukup. Dengan begitu, anak bisa merasa lebih nyaman saat beraktivitas.
Pilih Desain yang Aman dan Simpel
Pakaian anak sebaiknya memiliki desain simpel tanpa terlalu banyak detail seperti kancing kecil, manik-manik, atau ritsleting yang berlebihan.
Hal ini mungkin tampak menggemaskan, tapi bisa menjadi bahaya tersendiri jika tertelan atau tersangkut. Sebagai gantinya, pilih saja pakaian dengan motif-motif lucu seperti hewan, bunga, atau kartun.
Namun, kain printing berisiko mengiritasi jika bahannya kurang berkualitas. Inilah mengapa Knitto, toko bahan kaos lokal asal Bandung merancang bahan kain printing dengan teknologi tinta khusus yang menempel sempurna pada serat kain dan nyaman dipakai.
Tinta yang digunakan juga takkan memicu iritasi pada kulit sensitif sehingga aman dipakai khususnya oleh anak-anak.
Perhatikan Cuaca dan Musim
Cuaca juga menjadi faktor penting saat memilih pakaian anak. Untuk musim panas, pilih pakaian yang tipis, ringan, dan mudah menyerap keringat.
Sementara itu, di musim hujan atau dingin, pakaian berbahan lebih tebal seperti rajut atau wol ringan dapat menjadi pilihan yang baik untuk menjaga suhu anak tetap hangat.
Pilih Pakaian yang Mudah Dirawat
Anak-anak biasanya aktif bergerak sehingga berpotensi membuat pakaian cepat kotor. Karena itu, pilih pakaian yang mudah dicuci dan tahan terhadap frekuensi pencucian yang tinggi.
Bahan seperti katun cenderung mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak, meskipun dicuci berkali-kali.
Pastikan juga pakaian anak tidak membutuhkan perawatan khusus yang memakan waktu, seperti dry cleaning.
Pakaian yang mudah dirawat akan menghemat waktu dan energi Knittopreneurs, sehingga Knittopreneurs bisa fokus pada hal lain yang lebih penting dalam mengurus anak.
Dengan memperhatikan kelima tips di atas, Knittopreneurs dapat memastikan bahwa pakaian yang dipilih untuk anak-anak bukan hanya nyaman, tetapi juga aman dan praktis. Selamat mencoba!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.