Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adelia Febi Dwi Islami

Generasi Z dalam Era Overthinking: Apa Penyebabnya?

Edukasi | 2024-12-11 06:51:36

Generasi Z sering kali dijuluki sebagai generasi overthinker. Mereka terlalu banyak memikirkan hal-hal kecil hingga merasa kewalahan. Dalam era yang serba cepat dan penuh tekanan ini, overthinking menjadi salah satu masalah mental terbesar bagi Generasi Z. Mengapa mereka rentan terhadap fenomena ini?

Selain tekanan sosial, paparan media sosial turut memperburuk situasi. Generasi Z kerap membandingkan diri mereka dengan orang lain yang tampak lebih sukses, lebih bahagia, atau lebih menarik. Hal ini menciptakan perasaan tidak percaya diri dan kecemasan. Media sosial juga mendorong mereka untuk selalu "terlihat baik," sehingga beban mental semakin bertambah.

Di luar tekanan sosial dan media sosial, ketidakpastian masa depan juga menjadi faktor signifikan. Dengan isu-isu global seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan kemajuan teknologi yang mengubah pasar kerja, Generasi Z sering kali merasa tertekan memikirkan bagaimana mereka akan bertahan di masa depan. Kekhawatiran ini menambah intensitas overthinking yang mereka alami.

Kombinasi dari berbagai faktor tersebut menyebabkan dampak serius pada kesehatan mental Generasi Z. Secara mental, mereka menjadi lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi. Secara fisik, overthinking dapat menyebabkan gangguan tidur dan kelelahan kronis. Di sisi lain, kebiasaan ini juga menghambat produktivitas, karena mereka terlalu banyak menganalisis hingga sulit membuat keputusan.
Selain melatih mindfulness, membatasi penggunaan media sosial adalah langkah penting lainnya. Dengan mengatur waktu online, Generasi Z dapat mengurangi perasaan cemas yang sering muncul akibat perbandingan sosial. Fokus pada hubungan di dunia nyata juga bisa memberikan dukungan emosional yang lebih berarti.

Salah satu penyebab utama overthinking adalah tekanan sosial dan harapan tinggi. Generasi ini hidup dalam lingkungan yang menuntut mereka untuk selalu sukses dan memenuhi standar tertentu. Baik di bidang akademik maupun karier, ekspektasi ini sering kali terasa membebani.

Overthinking adalah tantangan nyata bagi Generasi Z, tetapi bukan sesuatu yang tidak bisa diatasi. Dengan menerapkan strategi yang tepat, mereka bisa mengurangi tekanan mental dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Generasi Z memiliki potensi besar untuk menghadapi masa depan, asalkan mereka bisa mengelola pikiran mereka dengan bijak.

Meskipun dampaknya signifikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi overthinking. Salah satu caranya adalah dengan melatih mindfulness, yaitu kemampuan untuk fokus pada saat ini tanpa terlalu memikirkan masa lalu atau masa depan. Menulis jurnal harian tentang hal-hal yang membuat mereka bersyukur juga bisa membantu mengalihkan perhatian dari pikiran negatif.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image