Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmada

Jangan Berduka, Wahai yang Terjebak Duka

Sastra | 2024-12-11 01:23:10
Inna lilahi wa inna ilaihi rojiun.. .. Jangan berduka, kau yang terjebak duka,Segala yang hilang dari tanganmu,Adalah angin yang membawa pesan,Bahwa hidup ini tak pernah berhenti berputar.Ketika sebuah ranting patah,Ia tak menghilang dalam kehampaan,Namun menjadi pijar untuk api,Atau kembali menjadi tanah yang memberi kehidupan.Apa yang kau tangisi hari ini,Esok mungkin menjelma kebahagiaan.Seperti sungai yang mengalir tanpa henti,Hidup mengajar kita untuk terus menanti.Jangan berduka, meski langitmu kelam,Cahaya akan lahir dari rahim kegelapan.Seperti rembulan yang mengusap malam,Segala yang hilang akan pulang dalam bentuk yang lain.Pohon yang gugur dedaunannya,Hanya menanti musim untuk bersemi,Dan apa yang patah dalam hatimu,Adalah ladang untuk kebangkitan baru.Rindu yang tak terjawab,Air mata yang mengalir deras,Itu bukanlah akhir dari perjalanan,Namun awal dari wujud yang lain.Percayalah, wahai jiwa yang gelisah,Hidup tak akan meninggalkanmu tanpa bekas,Karena yang hilang dari tanganmu,Akan kembali, membawa wajah baru.Hargai setiap perpisahan,Peluklah kepergian dengan keikhlasan,Sebab di dalam kehilangan,Tersembunyi janji kedatangan.Maka jangan berduka,Kau hanyalah bagian dari tarian semesta,Dimana segala hilang dan datang,Adalah harmoni dalam wujud yang lain. (Mas, 10 Desember 2024)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image