Jaga Bumi, Selamatkan Generasi: Peran Kita Melawan Pemanasan Global
Edukasi | 2024-12-10 23:08:06Salah satu permasalahan besar yang kini dihadapi oleh planet kita adalah pemanasan global. Fenomena ini ditandai dengan adanya kenaikan suhu rata-rata atmosfer, lautan, dan daratan yang terjadi secara terus-menerus. Curah hujan yang tinggi, gagal panen, rusaknya terumbu karang, punahnya spesies, dan menipisnya lapisan ozon di atmosfer bumi merupakan beberapa dampak negatif dari pemanasan global. Berbagai aktivitas manusia yang terkadang merusak lingkungan, pilihan gaya hidup, kebiasaan konsumsi, dan peningkatan populasi yang tidak menentu merupakan beberapa faktor penyebab pemanasan global ini terjadi. Pada intinya, aktivitas manusialah yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Maka dari itu, penting untuk kita menjaga lingkungan agar anak cucu generasi mendatang tidak menderita akibat perbuatan manusia yang dilakukan di masa lalu.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi pemanasan global menurut Agnes Sri Mulyani (2021).
1. Mengurangi Peningkatan Gas Rumah Kaca
Penggunaan gas alam dan produk minyak bumi seperti bahan bakar batu bara akan memproduksi dan meningkatkan gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca ini berpotensi dalam mempercepat pemanasan global karena sifatnya yang menyebabkan peningkatan temperatur bumi. Apabila hal ini diteruskan maka akan berakhir dengan perubahan iklim dan juga akan mengancam keselamatan organisme yang tinggal di dalamnya.
Hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir hal ini adalah sebagai berikut,
a. Efisiensi Dalam Bidang Energi.
b. Mengurangi Frekuensi Penggunaan Kendaraan Bermotor Pribadi
c. Mengurangi Penggunaan Air Minum Dalam Botol Kemasan dan Sedotan
d. Mengurangi Sampah Organik
e. Mengurangi Penggunaan Kertas
2. Mengurangi Polusi Udara Karena Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan dalam kendaraan bermotor, seperti mobil, sepeda motor dan kendaraan lainnya seringkali menghasilkan gas karbon dioksida. Jika gas karbon dioksida ini tidak bisa diteruskan keluar angkasa, panas akan mengendap di bumi dan akan mengakibatkan bumi menjadi semakin panas.
Hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi udara antara lain,
1. Penggunaan Transportasi Massal oleh Masyarakat.
2. Pemberian ijin kendaraan umum kecil dibatasi, kendaraan massal diperbanyak,
3. Kontrol terhadap kepemilikan kendaraan pribadi dan pembatasan usia kendaraan.
4. Uji emisi kendaraan bermotor secara berkala
5. Penegakan disiplin lalu lintas
6. Penanaman pohon semakin diperbanyak, terutama di pinggir jalan yang lebar.
3. Peniadaan Penggunaan CFC
Bahan kimia yang disebut chlorofluorocarbon (CFC) dibuat untuk berbagai peralatan rumah tangga, termasuk lemari es dan AC. Namun, zat kimia ini memiliki efek negatif yaitu menyebabkan penipisan lapisan ozon. Apabila lapisan ozon ini menipis, maka akan menyebabkan kerugian seperti perubahan ekosistem, kanker kulit, dan katarak. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia bertujuan untuk menghentikan penggunaan CFC secara bertahap dengan mengurangi impor komoditas yang mengandung CFC. Selain dari pemerintah, dukungan masyarakat sangat penting dalam upaya pemerintah untuk meminimalkan penggunaan CFC. Contoh dukungan ini mencakup penggunaan AC secara bertanggung jawab, beralih ke zat pendingin non-CFC, dan berhenti menggunakan zat pendingin yang mengandung CFC.
4. Tidak Melakukan Penggundulan Hutan
Hutan, sebagai paru-paru dunia, menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Dengan adanya penebangan liar dan penggundulan hutan, CO2 di atmosfer akan meningkat dan memicu pemanasan global. Hal ini dapat diatasi dengan menghentikan penebangan liar dan melakukan reboisasi, yang membantu menyerap CO2 dan menjaga kelestarian lingkungan.
5. Tidak Boros Menggunakan Listrik
Borosnya penggunaan listrik merupakan salah satu faktor yang berkontribusi dalam pemanasan global. Karena tenaga listrik membutuhkan pembakaran batu bara, pemborosan dalam listrik menyebabkan cadangan energi listrik menjadi semakin menipis yang berkontribusi dalam pemanasan global. Maka dari itu, untuk mencegah pemanasan global, sebaiknya pemakaian listrik digunakan dengan lebih efisien dan sesuai kebutuhan.
6. Mengurangi Penggunaan Plastik
Limbah yang terbuat dari plastik tidak akan terurai dengan mudah di lingkungan dan ketika limbah ini terekspos dengan matahari, limbah ini akan mengeluarkan gas metana dan etilena yang bersifat merusak. Oleh karena itu, kita perlu untuk mengurangi penggunaan plastik dan beralih kepada material yang gampang terurai.
7. Menggunakan Energi Alternatif
Manusia memerlukan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Mayoritas energi ini berasal dari bahan bakar fosil seperti batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Namun semua energi ini pada akhirnya akan habis dan tidak bisa menyokong aktivitas manusia selamanya. Ketiga sumber energi ini dapat digantikan dengan energi terbarukan atau alternatif. Dengan menggunakan energi alternatif ini, dibutuhkan lebih sedikit bahan bakar hidrokarbon yang dapat membahayakan lingkungan dan menyebabkan pemanasan global akibat emisi karbon dioksida yang berlebihan.alternatif ini. Contoh dari energi alternatif ini seperti matahari, angin, sungai, mata air panas, pasang surut, biomassa, dan biogas.
Seperti yang kita ketahui, pemanasan global adalah masalah serius yang berdampak luas pada kehidupan manusia dan lingkungan. Penyebab utamanya adalah aktivitas manusia, seperti emisi gas rumah kaca, penggunaan bahan bakar fosil, penggundulan hutan, dan pemborosan energi. Namun, kita masih memiliki banyak peluang untuk mengatasinya. Dengan mengurangi penggunaan plastik, meningkatkan efisiensi energi, beralih ke energi terbarukan, memanfaatkan transportasi massal, dan mendukung reboisasi, kita dapat memperlambat laju pemanasan global. Mari bersama-sama menjaga bumi ini agar tetap layak huni bagi generasi mendatang. Mulailah dari langkah kecil hari ini, karena setiap aksi kita membawa dampak yang besar bagi masa yang akan datang!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.