Selamatkan Generasi Muda: Mendesak Pemerataan Fasilitas Dialisis Anak
Info Sehat | 2024-12-09 06:46:56Hemodialisis atau cuci darah bagi anak-anak adalah kebutuhan medis yang krusial, namun fasilitas yang mendukung layanan ini masih jauh dari merata di Indonesia. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta menjadi satu-satunya rumah sakit yang memiliki unit dialisis khusus anak, sehingga menanggung beban besar dari berbagai daerah di Indonesia. Dalam data yang diungkapkan Dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K), seorang dokter spesialis anak di RSCM, tercatat sekitar 60 pasien anak menjalani dialisis rutin di rumah sakit tersebut, dengan 30 di antaranya menggunakan metode hemodialisis.
Angka ini mencerminkan tingginya kebutuhan fasilitas yang mampu menangani gagal ginjal pada anak. Namun, menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), fenomena ini sebenarnya bukan hal baru. Hemodialisis pada anak telah lama dilakukan di Indonesia, meski masih terbatas pada rumah sakit tertentu. RSCM, sebagai pusat rujukan nasional, menjadi tempat utama perawatan pasien dengan penyakit ginjal kronis dari berbagai wilayah, termasuk dari luar Pulau Jawa.Ketimpangan Fasilitas yang MengkhawatirkanSaat ini, banyak rumah sakit daerah di Indonesia belum memiliki fasilitas dialisis khusus anak.
Hal ini menjadi kendala besar bagi pasien dari keluarga yang tinggal jauh dari pusat-pusat layanan kesehatan utama. Mereka harus menempuh perjalanan panjang ke Jakarta untuk mendapatkan layanan tersebut. Kondisi ini tidak hanya menambah beban biaya transportasi dan akomodasi, tetapi juga berdampak pada kondisi psikologis keluarga pasien. Dr. Piprim menjelaskan bahwa kebutuhan akan hemodialisis sering kali terkait dengan gagal ginjal terminal akibat berbagai faktor, termasuk kelainan bawaan seperti ginjal polikistik atau sindrom nefrotik.
Anak-anak dengan kondisi ini tidak hanya memerlukan dialisis secara teratur, tetapi juga menghadapi risiko komplikasi seperti gangguan pertumbuhan, anemia, dan hipertensi. Oleh karena itu, pemerataan fasilitas dialisis sangat penting untuk memastikan perawatan yang optimal bagi anak-anak di seluruh Indonesia.Peran Pemerintah dalam Menjamin Kesehatan AnakPemerintah memiliki peran strategis dalam mengatasi ketimpangan ini. Salah satu langkah penting adalah memperluas ketersediaan fasilitas hemodialisis khusus anak di rumah sakit daerah.
Langkah ini dapat dimulai dengan mengidentifikasi rumah sakit regional yang dapat dikembangkan menjadi pusat layanan dialisis untuk anak-anak. Selain itu, program pelatihan bagi tenaga medis juga perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa setiap daerah memiliki dokter yang kompeten dalam menangani kasus gagal ginjal pada anak. Penting juga untuk mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pengadaan peralatan medis, seperti mesin hemodialisis yang dirancang khusus untuk anak-anak. Dukungan dari pemerintah daerah, institusi kesehatan, dan organisasi profesi seperti IDAI akan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas layanan ini.
Meningkatkan Kesadaran dan Pencegahan DiniSelain penguatan fasilitas, pendekatan preventif juga harus menjadi prioritas. Kesadaran masyarakat tentang risiko penyakit ginjal pada anak perlu ditingkatkan melalui kampanye kesehatan yang masif. Pemeriksaan dini dan edukasi mengenai gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya gagal ginjal kronis pada anak. Dalam hal ini, IDAI dan rumah sakit besar seperti RSCM dapat menjadi mitra strategis pemerintah untuk menyebarkan informasi kesehatan melalui seminar, media sosial, dan kegiatan komunitas. Kesadaran yang meningkat di tingkat masyarakat akan membantu keluarga mengenali gejala awal dan segera mencari bantuan medis sebelum penyakit menjadi lebih parah.
Menjamin Hak Anak untuk Akses KesehatanSetiap anak berhak mendapatkan layanan kesehatan yang layak, termasuk akses terhadap perawatan kritis seperti hemodialisis. Ketimpangan fasilitas yang ada saat ini adalah tantangan yang harus segera diatasi. Pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan merata. Sebagaimana diungkapkan oleh dr. Eka Laksmi Hidayati, jumlah pasien anak yang membutuhkan dialisis rutin cukup besar, bahkan hanya di satu rumah sakit seperti RSCM.
Jika langkah konkret tidak segera diambil, beban fasilitas yang ada akan terus meningkat, sementara anak-anak dari daerah terpencil tetap tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Dengan langkah-langkah strategis seperti pemerataan fasilitas, pelatihan tenaga medis, dan subsidi bagi pasien kurang mampu, kita dapat memastikan bahwa generasi muda Indonesia mendapatkan kesempatan untuk hidup lebih sehat dan produktif. Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan kesehatan mereka adalah investasi yang tidak ternilai harganya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.