Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Salfatina Indi Millah

Hindarilah Kebiasaan yang Menyebabkan Penyakit Asam Urat

Hospitality | 2024-12-06 22:20:17

Apa yang dimaksud dengan penyakit asam urat?

Penyakit asam urat adalah penyakit yang timbul akibat kadar asam urat darah yang berlebihan. Kadar asam urat darah yang berlebihan adalah produksi asam urat di dalam tubuh lebih banyak dari pembuangannya yang menyebabkan produksi asam urat di dalam tubuh berlebihan adalah faktor genetik (bawaan), faktor makanan, dan faktor penyakit, misalnya kanker darah. Asam urat di dalam tubuh yang berlebihan normalnya dibuang melalui ginjal. Air seni seseorang akan mengandung banyak asam urat jika orang itu mempunyai kadar asam urat tinggi di dalam darahnya. Jika seseorang mempunyai penyakit ginjal maka pembuangan asam urat akan berkurang sehingga kadar asam urat darahnya menjadi tinggi. Ginjal adalah organ sangat penting untuk membuang asam urat di dalam tubuh yang berlebihan. Kadar asam urat darah tinggi dan penyakit ginjal saling berhubungan.

Organ yang bisa terserang adalah sendi, otot, jaringan di sekitar sendi, telinga, kelopak mata, jantung. ginjal, dan lain-lain. Jika kadar asam urat di dalam darah melebihi normal maka asam urat darah ini akan masuk ke organ-organ tersebut sehingga menimbulkan penyakit pada organ-organ tersebut. Penyakit pada organ-organ tersebut bisa disebabkan karena asam urat secara langsung merusak organ tersebut (contohnya penyakit nefropati urat), bisa akibat peradangan sebab adanya kristal natrium urat (contohnya penyakit gout akut atau pirai akut), bisa akibat kristal natrium urat menjadi batu (contohnya penyakit batu urat).

Mengapa yang menderita penyakit asam urat lebih banyak laki-laki?

Pada wanita yang belum menopause maka kadar hormon estrogen cukup tinggi, hormon ini membantu mengeluarkan asam urat darah melalui kencing sehingga kadar asam urat wanita yang belum menopause pada umumnya normal. Laki-laki tidak mempunyai kadar hormon estrogen yang tinggi di dalam darahnya sehingga asam urat sulit dikeluarkan melalui kencing dan risikonya adalah kadar asam urat darahnya bisa menjadi tinggi. Wanita umumnya mengalami gout setelah memasuki masa premenopause dan pascamenopause. Sejalan dengan pertambahan usia dan menopause yang dialaminya, risiko penyakit asam urat akan meningkat terkait penurunan produksi estrogen. Keberadaan ektrogen sangat penting untuk membantu pengaturan sekresi asam urat sehingga mampu melindungi wanita dari hiperurisme.

Tanda dan gejala penyakit asam urat

1. Menyerang sendi pangkal jempol jari kaki

2. Menyerang sendi pangkal-pangkal jari kaki

3. Sendi yang terserang berwarna merah

4. Kadar asam urat darah melebihi normal

5. Tidak didapatkan kuman di dalam cairan sendi

6. Didapatkan tofus di sekitar sendi

7. Didapatkan kristal natrium urat di dalam tofus

8. Pada pemeriksaan rontgen ada gambaran lesi khas karena natrium urat

9. Peradangan disertai demam (suhu tubug >38°C), dan pembekakan tidak simetris pada satu sendi dan terasa panas

10. Nyeri hebat di pinggang bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan asam urat di ginjal

Kebiasaan pemicu asam urat

Hindarilah pemicu kebiasaan asam urat berikut ini:

1. Terlalu berlebihan makan jeroan

Jeroan merupakan salah satu jenis makanan tinggi purin. Tidak hanya jeroan saja, daging-dagingan termasuk sapi, ayam, kambing dan seafood juga menjadi makanan penyebab asam urat. Menghindari makanan tinggi purin lainnya seperti kacang-kacangan, sayur bayam, jamur kuping dan daun pepaya. Tidak semua bahan makanan mengandung purin meningkatkan kadar asam urat. Contohnya kopi, teh, coklat mengandung komponen purin berupa kafein theophilin dan threobromin yang kemudian dimetabolisme menjadi metal urat yang tidak membentuk tofi dan tidak meningkatkan kadar asam urat darah

2. Konsumsi alkohol yang berlebihan

Minuman beralkohol merupakan sumber purin yang juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal

3. Berat badan yang berlebihan

Berat badan yang berlebihan cenderung lebih tinggi terkena penyakit asam urat karena mengonsumsi protein yang berlebihan.

4. Kurangnya asupan air putih

Hidrasi, karena minimnya asupan cairan yang dikaitnya dengan batu ginjal

5. Sering minum soda

Miuman soda terdapat kandungan gula yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar asam urat

6. Konsumsi obat-obatan tertentu

Pengobatan untuk menurunkan tekanan darah (obat antihipertensi) yang kerjanya mengeluarkan cairan dari dalam tubuh (diuretik) akan menyebabkan kadar asam urat makin pekat, sehingga kadar asam urat pun makin meningkat.

Solusi dari permasalahan penyakit asam urat dapat dilakukan berbagai pencegahan seperti:

1. Pola hidup yang sehat

menerapkan diet sesuai kebutuhan berdasarkan usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, aktivitas.

2. Perbanyak Minum Air Putih

Banyak minum air putih dapat mengurangi pembengkakan yang terjadi pada sendi akibat asam urat dan membantu ginjal berfungsi lebih baik

3. Berolahraga secara teratur

Untuk menjaga berat badan yang sehat. Sebab, berat badan ekstra meningkatkan asam urat dalam tubuh dan memberi lebih banyak tekanan pada persendian.

4. Menghindari penggunaan obat-obatan tertentu. Misalnya seperti obat-obatan yang bersifat diuretik atau imunosupresan.

5. Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang memiliki kandungan zat purin tinggi. Misalnya seperti daging merah, minuman beralkohol.

Referensi:

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=g11kHIagrMUC&oi=fnd&pg=PA6&dq=asam+urat&ots=bRM0dIRxa-&sig=k01-1BN6J0eyUU8wExAZuN_Xkug&redir_esc=y#v=onepage&q=asam%20urat&f=false

https://www.poltekkes-denpasar.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/kusumayanti-JIG-Vol-5-No-1-Feb-2014.pdf

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image