Tenaga Kesehatan Masyarakat: Pilar Tersembunyi dalam Sistem Kesehatan Rumah Sakit
Hospitality | 2024-12-05 18:10:36Rumah sakit sering menjadi tempat krusial yang berkaitan dengan kesehatan. Dalam hiruk piruk sistem kerja tenaga kesehatan dan tenaga medis di rumah sakit dan dibalik sorotan peran tenaga medis, terdapat kontribusi yang sering terabaikan yaitu tenaga kesehatan masyarakat. Meskipun mereka tidak terlibat langsung dalam ruang operasi dan ruang perawatan, dampak yang mereka berikan sangat besar untuk menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman, sehat dan nyaman bagi semua pihak. Peran mereka tidak hanya mendukung tugas dokter dan perawat dalam merawat pasien namun juga mencakup pencegahan penyakit, pengendalian infeksi, promosi kesehatan, serta peningkatan kesejahteraan. Fokus utama tenaga kesehatan masyarakat di rumah sakit lebih terletak pada pengelolaan sistem pelayanan kesehatan dibandingkan dengan tindakan medis secara langsung. Di tengah tantangan kesehatan global, potensi pekerja kesehatan masyarakat sangat penting dalam melakukan perubahan pada tingkat yang lebih tinggi melalui kebijakan kesehatan. Mereka bukan hanya pelaksana program kesehatan, tetapi juga advokat yang menangani kebijakan yang mencari kesejahteraan kesehatan populasi dalam segala dimensi.
Administrasi kebijakan kesehatan (AKK) salah satu peminatan dalam dunia tenaga kesehatan masyarakat yang mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan manajemen kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup populasi. Dalam hal ini, pekerja kesehatan masyarakat memiliki peran yang krusial yaitu perumusan kebijakan dan pengumpulan dan analisis data pekerja kesehatan masyarakat terutama diberi tugas untuk pengumpulan, analisis, dan interpretasi statistik kesehatan. Data ini memungkinkan mereka untuk menentukan masalah kesehatan utama yang dihadapi populasi, menghasilkan solusi berbasis bukti, dan kebijakan yang sesuai. AKK berperan dalam mengembangkan kebijakan dan evaluasi melalui pemerintah dan komunitas sebagai penghubung antara komunitas dan pemerintah, pekerja kesehatan masyarakat mempromosikan kebijakan responsif lokal. Mereka berkolaborasi dengan pembuat kebijakan sehingga semua kebijakan yang diterapkan menghasilkan manfaat bagi rakyat.
AKK juga bertanggung jawab untuk melaksanakan program kesehatan setelah ada penyusunan kebijakan, yang juga akan diikuti oleh tenaga kesehatan masyarakat dengan melaksanakan program yang sesuai dengan tujuan kebijakan tersebut. Hal ini mencakup dengan kerjasama berbagai pihak, seperti rumah sakit, puskesmas, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Dilanjut oleh monitoring dan peningkatan kualitas berkelanjutan evaluasi atau monitoring seperti yang dikenal adalah bahan penting dalam pengelolaan kebijakan kesehatan. Dengan mengevaluasi praktik saat ini, pelaksana program kesehatan masyarakat dapat memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan kebijakan untuk masa depan.
Dalam menjalankan tugas mereka, tenaga kesehatan masyarakat menghadapi halangan berikut:
1. Kekurangan Pasokan Sumber Daya: Anggaran dan sumber daya manusia yang terbatas seringkali menjadi hambatan untuk pencapaian program kesehatan.
2. Ketidakseimbangan dalam Akses Layanan Kesehatan: Masih ada daerah terpencil yang sulit dijangkau dan oleh karena itu memerlukan inovasi dalam penyampaian layanan.
3. Norma Kebijakan: Prosedur administratif yang kompleks dan proses birokrasi yang panjang dapat membatasi efektivitas pelaksanaan kebijakan.
Seiring dengan meningkatnya fokus pada kesehatan populasi setelah pandemi, peran tenaga kesehatan masyarakat dalam administrasi kebijakan kesehatan semakin berkembang. Terdapat upaya untuk meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan masyarakat melalui pelatihan penyegaran yang bertujuan pada analisis data, komunikasi, dan manajemen kebijakan, salah satunya adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat digunakan dalam memperbaiki pengumupulan data, pelaporan program dan evaluasi dengan efektif serta kolaborasi secara multi-sektoral agar praktisi kebijakan kesehatan mengintegrasikan upaya dengan pendidik, serta praktisi pembuat kebijakan sosial dan lingkungan dalam pelaksanaan praktik pembuatan kebijakan kesehatan.
Oleh karena itu, tenaga kesehatan masyarakat berada di pusat target dalam administrasi kebijakan kesehatan. Dengan analisis yang kuat, advokasi, dan kemampuan implementasi, mereka memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang memastikan kebijakan kesehatan yang adil, efektif, dan berkelanjutan. Penting untuk dicatat bahwa dorongan dari berbagai pihak; pemerintah dan komunitas lebih penting dalam memastikan bahwa peran ini terus berkembang demi Indonesia yang lebih baik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.