Kesadaran terhadap Masalah Pengangguran: Demi Terwujudnya Generasi Indonesia Emas 2045
Edukasi | 2024-12-03 09:27:51Di dalam suatu negara atau masyarakat, pasti tidak selalu berjalan dengan mulus. Pasti ada sesuatu yang tidak diharapkan terjadi oleh masyarakat. Ada situasi-situasi yang merugikan banyak orang dan tidak diinginkan terjadi. Situasi tersebut sangat berdampak bagi masyarakat banyak. Itu akan mengganggu keseimbangan kehidupan masyarakat. Sehingga fungsi-fungsi kehidupan juga akan terganggu. Situasi tersebut adalah masalah sosial.
Pengangguran juga termasuk ke dalam masalah sosial yang sangat besar di Indonesia. Pengangguran terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah karena persaingan dari sumber daya manusia. Persaingan ini terjadi dalam hal mencari lapangan pekerjaan. Hal tersebutlah yang menjadi faktor pengangguran jadi masalah sosial. Sama dengan kemiskinan, pengangguran selalu meningkat dari tahun ke tahun. Faktor lainnya yang menyebabkan pengangguran adalah karena masyarakat tidak produktif.
Analisis pengangguran di Indonesia juga melibatkan berbagai aspek yang saling berhubungan, seperti hal-hal berikut:
Pertumbuhan Penduduk
Peningkatan jumlah penduduk yang pesat tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang cukup.
Pendidikan dan Keterampilan
Ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki lulusan pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.
Krisis Ekonomi
Resesi atau krisis ekonomi dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan perusahaan.
Perubahan Struktur Ekonomi
Peralihan dari sektor pertanian ke industri dan jasa membutuhkan adaptasi yang sering kali tidak dapat dilakukan oleh tenaga kerja.
Teknologi dan Otomatisasi
Perkembangan teknologi yang menggantikan tenaga kerja manusia di berbagai sektor.
Kualitas SDM
Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang mempengaruhi daya saing di pasar kerja.
Keterbatasan Akses Informasi
Kurangnya informasi mengenai lowongan pekerjaan membuat pencari kerja kesulitan menemukan kesempatan yang ada.
Fenomena pengangguran lainnya di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di Indonesia banyak para pencari kerja menjadikan pendidikan sebagai syarat utama dalam membuka lowongan pekerjaan. Biasanya orang yang tidak memiliki pendidikan yang cukup akan kalah dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi.
Berapakah jumlah pengangguran di Indonesia secara umum maupun dalam persentase?
Jumlah pengangguran di Indonesia cenderung menurun dalam tiga tahun terakhir, semenjak mencapai puncak tertinggi di awal pandemi Covid-19. Kemudian, jumlah pengangguran di Indonesia tembus 9,77 juta orang pada Agustus 2020. Angka itu naik 2,67 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di tahun 2021, jumlah pengangguran atau tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2021 mencapai 6,49 persen dari jumlah angkatan kerja atau setara dengan 9,10 juta. Jumlah ini lebih rendah dari pada TPT pada Agustus 2020. Saat ini, menurut Badan Pusat Statistik (BPS - Statistics Indonesia), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 4,82 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibanding Februari 2023.
Selain itu, terdapat tipe-tipe pengangguran yg dapat kita jumpai saat ini di Indonesia, apa sajakah itu? antara lain:
Pengangguran Terbuka
Mereka yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi tidak menemukan.
Pengangguran Terselubung
Tenaga kerja yang bekerja tetapi tidak sepenuhnya terpakai, misalnya pekerja paruh waktu.
Pengangguran Musiman
Terjadi di sektor-sektor tertentu, seperti pertanian, yang bergantung pada musim.
Daripada itu, pengangguran juga memiliki dampak sosial yang dapat terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia, seperti halnya:
Kesejahteraan
Pengangguran dapat menyebabkan peningkatan kemiskinan dan ketidakstabilan sosial.
Kesehatan Mental
Tingginya angka pengangguran dapat menyebabkan masalah kesehatan mental di kalangan individu yang terdampak.
Jika dibiarkan terus-menerus, pengangguran akan menimbulkan masalah baru. Harus ada solusi maupun kebijakan untuk pengangguran. Berikut beberapa kebijakan dan solusi yang tepat dalam menghadapi pengangguran, di antaranya:
Pelatihan dan Pendidikan
Meningkatkan program pelatihan keterampilan agar sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan begitu, tidak akan kalah dengan masyarakat produktif lain.
Dukungan untuk Kewirausahaan
Mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil oleh pemerintah untuk kemajuan bangsa dan bernegara.
Investasi Infrastruktur
Peningkatan infrastruktur untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Akan tetapi, lapangan yang tersedia tidak hanya mengandalkan pendidikan yang tinggi dan banyak pengalaman. Maka itu, tidak akan memecahkan masalah pengangguran ini.
Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan
Menyederhanakan regulasi ketenagakerjaan untuk mendorong perusahaan merekrut lebih banyak pekerja.
Penguatan Kerja Sama Regional
Membangun kemitraan antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan industri lokal.
Masalah pengangguran ini pada umumnya sering dihadapi oleh negara berkembang. Per Juli 2024, Indonesia menempati peringkat pertama di ASEAN untuk tingkat pengangguran. Sementara di dunia, Indonesia berada di peringkat ke-57. Di Indonesia, salah satunya di Provinsi Sulawesi Tenggara, permasalahan ini sudah semakin besar. Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa pengangguran di Indonesia adalah masalah kompleks yang memerlukan pendekatan multidimensi untuk mengatasinya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.