Kecerdasan Buatan sebagai Penyokong Pendidikan Berkelanjutan
Teknologi | 2024-12-01 10:31:02Pendidikan memainkan peran penting dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yang telah disepakati oleh seluruh negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015. Tujuan dari SDGs yang dicetuskan oleh PBB ini adalah untuk mencapai dunia dengan umat manusia yang adil, makmur, dan sejahtera dengan menyelesaikan berbagai macam tantangan global yang sangat kompleks tanpa merusak bumi sebagai tempat tinggal kita. Berbagai tantangan global mencakup kemiskinan, degradasi lingkungan, perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan perkembangan teknologi memerlukan pendekatan pendidikan yang mampu menawarkan solusi untuk masalah-masalah kompleks tersebut. Dalam hal ini perpaduan antara Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam sistem pendidikan mampu hadir sebagai upaya perwujudan proses pembelajaran yang lebih efisien, adaptif, dan berkelanjutan.
Artificial Intelligence merupakan sebuah terobosan dalam bidang teknologi yang mampu memecahkan permasalahan seperti halnya seorang manusia dalam waktu yang singkat. Pendidikan yang berjalan beriringan dengan AI dapat meningkatkan proses pembelajaran yang lebih efektif karena AI mampu beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang semakin cepat dan memberikan rekomendasi mengenai sarana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan cara belajar paling efektif bagi masing-masing individu. Dengan begitu mahasiswa mampu mencapai hasil pembelajaran yang optimal melalui pemahaman yang mendalam. Selain itu, AI mampu hadir sebagai solusi untuk permasalahan ketidaksetaraan pendidikan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan sumber daya. Melalui perkembangan teknologi berbasis AI, semua wilayah-wilayah tertinggal dapat mengakses semua sarana pendidikan seperti halnya wilayah yang lebih maju. Dengan berbagai platform pendidikan berbasis AI ini mendorong individu untuk selalu belajar dan mengakses semua sarana yang mendukung mereka berkembang tanpa harus terikat dengan tempat dan waktu. Bagi para pengajar, keberadaan AI ini memberikan peluang untuk melahirkan suatu inovasi dalam proses pembelajaran. Pengajar dapat memanfaatkan media interaktif berbasis AI dalam sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengajaran dan mendorong pelajar menjadi lebih kreatif.
Pemanfaatan AI dalam dunia pendidikan ini dapat mendorong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Namun, hadirnya AI ini juga menimbulkan boomerang dimana di satu sisi AI dapat menghadirkan berbagai solusi untuk menghadapi berbagai permasalahan umat manusia. Namun, disisi lain kehadiran kecerdasan buatan (AI) membawa bayangan yang mengerikan, terutama dalam hal privasi dan keamanan data yang menimbulkan berbagai potensi resiko penyalahgunaan data. Sehingga, upaya keamanan dan kebijakan mengenai pentingnya perlindungan privasi harus lebih diperketat lagi untuk mencegah penyalahgunaan dan pelanggaran privasi. Selain itu, kecerdasan buatan (AI) yang mampu menghadirkan solusi yang cepat dan praktis bahkan mampu memberikan solusi yang lebih baik dari pada manusia sendiri. Hal ini menimbulkan suatu cara pandang bagi beberapa pihak, dimana dengan mempelajari suatu hal secara mendalam akan sia-sia karena AI mampu melakukan dengan lebih baik. Sehingga dapat meningkatkan potensi timbulnya rasa malas dalam kepribadian seorang pelajar. Dalam hal ini, peran pengajar perlu lebih ditekankan kembali. Pada dasarnya, AI tidak akan pernah bisa menggantikan peran pengajar karena AI merupakan pelengkap dan pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran. AI dapat memberikan dan menyediakan berbagai sumber pembelajaran tetapi hanya pengajar lah yang mampu mendorong pembentukan karakter, etika, moral, perkembangan sosial dan emosional pelajar.
Keberadaan AI memberikan solusi inovatif dalam pencapaian pendidikan berkualitas di masa depan. Kecanggihan AI ini seharusnya bukan dijadikan sebagai penghalang, melainkan sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas dengan pendekatan yang bijaksana dan seimbang. Selain itu, peran berbagai pihak untuk memaksimalkan penggunaan AI dalam dunia pendidikan perlu ditingkatkan kembali. Dengan demikian, penggunaan AI dalam pendidikan dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan dan resiko dan dampak negatifnya mampu diminimalkan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.