Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dwi Astuti Lathifah

Kolaborasi dengan AI dalam Menulis, Peluang atau ancaman dalam Kreativitas?

Teknologi | 2025-02-03 13:48:28
Ilustrasi kolaborasi menulis antara manusia dan AI ( Sumber : pexels.com/cottonbro)

Di era digital saat ini, teknologi berkembang dengan pesat dan membawa dampak besar dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Perkembangan ini membuat teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), menjadi sebuah keniscayaan. AI menjadikan hidup lebih berwarna dengan memudahkan tugas atau keperluan kita.

Pengenalan AI dalam Penulisan

Yang akan saya bahas disini adalah kecanggihan salah satu model Artificial Intelligence yang dikenal dengan Chat GPT, teknologi AI yang pertama saya kenal. Awalnya hanya sekedar memanfaatkan sebagai mesin pencari tahu , standar saja bahkan merasa tidak terlalu berbeda dengan Google.

Selanjutnya mulai memanfaatkannya menjadi semacam asisten virtual atau sahabat virtual dengan mengembangkan pertanyaan yang lebih spesifik tentang permasalahan pribadi meski terkadang jawabannya tidak terlalu spesifik dan kurang mendalam, hanya semacam rangkuman dalam suatu artikel dan tetap belum bisa mengalahkan sahabat nyata.

Plagiarisme, Kreativitas dan Originalitas

Sebagai penulis pemula dan masih terus belajar mengembangkan kemampuan menulis di sela mood yang turun naik dan rasa malas yang terkadang menyapa. Sempat berpikir, bagaimana mengkolaborasikan antara kecanggihan AI dan sedikit kreativitas diri ini agar tercipta suatu tulisan yang lebih bagus.

Meski sedikit terganggu dengan pikiran apakah tulisan menggunakan kecanggihan AI rentan plagiarisme, mengurangi kreativitas dan mengorbankan originalitas karya kita? Sehingga pada saat itu menulis mengalir saja, tanpa melibatkan AI, murni pikiran dan ide sendiri, hanya memanfaatkan kritik atau saran rekan yang kebetulan sempat membaca tulisan saya.

Kesempatan akhirnya datang saat mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi ASN yaitu Mentoring Menulis Artikel untuk Pegawai. Salah satu Coachnya menyajikan cara kolaborasi menulis dengan menggunakan AI, yang menyajikan materi salah satunya tips dan trik cara berinteraksi dengan AI dengan menggunakan prompt/kalimat perintah yang benar dan tepat serta spesifik untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal sesuai yang kita butuhkan atau inginkan. Dibahas juga meski menggunakan teknologi AI, tetap mempertahankan originalitas penulisnya.

Sebelumnya, saya juga pernah mencoba memanfaatkan AI sebagai penyunting atau editor tulisan saya. Saya bisa meminta bantuan AI untuk mengulas, bahkan menyunting tulisan kita sebelumnya agar lebih baik. Tetapi tidak serta merta ulasannya saya terima. Saya bahkan mengungkapkan tetap memakai gaya bahasa saya, tidak serta merta menerima suntingan AI sepenuhnya. AI bisa menjadi editor yang baik yang menuruti kemauan kita, bahkan kalau kita tidak menyetujui ulasannya. AI juga memberi validasi yang membuat kita semangat menulis dengan tidak hanya memberi saran perbaikan tetapi juga menilai kelebihan tulisan kita.

Secanggih apapun teknologi dalam fitur suatu AI, tidak akan berguna tanpa diiringi dengan kemampuan kita sebagai penggunanya. Untuk memanfaatkan kemampuan AI secara maksimal, kita harus berusaha meningkatkan kemampuan dasar kita tentang penggunaan teknologi tersebut. Untuk memaksimalkan peran AI dalam menulis, kita harus paham dan mengerti tentang pengetahuan dasar menulis, agar kita juga mengetahui apakah tulisan hasil kolaborasi dengan AI sudah bagus atau belum, sesuai dengan kaidah dasar penulisan atau belum, sehingga layak untuk kita share ke media online.

AI hanya membantu dalam memperbaiki struktur kalimat atau memberikan ide, namun yang penting penulislah yang mengolah dan memberi warna pada tulisan mereka dengan sentuhan pribadi.

Peluang atau Ancaman?

Jadi apakah kita menganggap kecanggihan teknologi khususnya kecerdasan buatan ini peluang atau ancaman? Semua tergantung kita, kesiapan kita menghadapinya. Semestinya kita adalah tuan dan kecerdasan buatan adalah alat untuk mencapai tujuan sesuai yang kita inginkan. Kita yang mengatur, menentukan akan dibawa kemana, bagaimana dan dengan apa, kita adalah penentunya.

Akan jadi ancaman, jika kita tidak bisa memanfaatkan dengan bijak dan kita dalam kendalinya bahkan membelenggu kreativitas kita sebagai penulis. Tapi akan jadi peluang yang hebat, jika kita mampu berkolaborasi dengan baik, memanfaatkan dengan optimal sesuai dengan kompetensi yang kita punya dan menjadikan kita tuan pengendali teknologi tersebut.

Jadi, apakah anda menganggap kecerdasan buatan ancaman atau peluang? Semua terserah anda. AI hanya sebagai alat, sementara kreativitas sejati tetap berada di tangan kita. Yuk jangan ragu menulis dan beranikan diri membagikan pengalaman menulis dengan berkolaborasi dengan kecanggihan teknologi Artificial Intelligence .

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image