Peran Perawat RSUA dalam Pelayanan Kesehatan Berkualitas: Perspektif Mahasiswa Airlangga
Hospitality | 2024-11-30 13:08:32
Pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan impian besar bagi semua penyedia layanan kesehatan. Sebagai mahasiswa keperawatan Universitas Airlangga, kami yakin bahwa peran perawat di Rumah Sakit Airlangga (RSUA) sebagai garda terdepan yang berkontribusi langsung terhadap kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, termasuk di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA). Di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), perawat menjadi salah satu komponen utama yang mendukung pelayanan kesehatan. Namun, seperti apakah sebenarnya peran perawat ini dari sudut pandang mahasiswa Universitas Airlangga?
Pada tanggal 6 November 2024, kami mahasiswa UNAIR dari rumpun kesehatan ditugaskan untuk melakukan observasi berupa pengamatan mengenai bagaimana peran tenaga kesehatan di RSUA sesuai profesi masing-masing, yaitu perawat. Ketika baru memasuki RSUA, kami melihat bahwa perawat sering kali menjadi orang pertama yang berinteraksi dengan pasien. Mereka tidak hanya membantu dokter dalam melakukan tindakan pengobatan, namun juga memastikan agar pasien mendapatkan perhatian penuh, baik dari segi medis maupun emosional. Bagi sebagian pasien, senyuman atau sapaan hangat yang diberikan perawat ketika memberikan pelayanan cukup untuk mengurangi rasa cemas mereka. Terlihat dari wajah pasien yang seakan merasa aman dan nyaman setelah seorang perawat berusaha menenangkan kekhawatiran pasien yang sedang menjalani proses penyembuhan. Hal inilah yang menjadikan perawat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Sebagai mahasiswa keperawatan, kami belajar bahwa tanggung jawab utama seorang perawat mencakup empat komponen, yaitu preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif. Di RSUA, perawat menjalankan tugas ini dengan pendekatan yang menyeluruh. Mereka tidak hanya mengobati penyakit, namun juga memberikan edukasi kepada pasien beserta keluarganya mengenai kondisi kesehatan juga bagaimana melakukan pencegahan dan pengelolaan penyakit. Kami sempat melihat bagaimana perawat di RSUA mencoba memberikan edukasi secara ramah dan terstruktur sehingga informasi bisa tersampaikan dengan baik kepada pasien dan keluarga.
Perawat RSUA memiliki keterampilan teknis dan keterampilan interpersonal yang mumpuni untuk melakukan tugas mereka. Dari sisi teknis, perawat RSUA terlihat terampil sebagai pelaksana pelayanan kesehatan dalam berbagai prosedur medis, seperti pemasangan infus kepada pasien, pemberian obat hingga penanganan situasi darurat. Tak hanya itu, mereka terlihat sangat memahami bagaimana penggunaan teknologi medis modern yang terus berkembang. Misalnya, di RSUA, terlihat perawat bekerja dengan alat-alat canggih, seperti monitor vital sign dan perangkat untuk perawatan intensif lainnya. Mereka terlihat sangat terampil dalam menggunakan alat-alat kesehatan tersebut.
Kompetensi interpersonal juga sangat penting. Perawat harus menunjukkan kemampuannya untuk membangun hubungan yang kuat dengan pasien dan keluarganya. Praktik komunikasi yang baik membantu pasien merasa dihargai sehingga membantu mereka dalam proses penyembuhan. Kami sempat mengamati ketika seorang perawat di RSUA sedang berhadapan dengan pasien dan keluarganya. Perawat menggunakan kemampuan komunikasi terapeutik mereka untuk mendengarkan, memberi semangat, dan menenangkan pasien yang sedang cemas. Kemampuannya dalam mendengarkan, memberi semangat, dan menenangkan pasien yang cemas adalah keterampilan yang akan terus mereka terapkan ketika berhadapan langsung dengan pasien maupun keluarganya.
Meski peran perawat begitu penting, kenyataanya bekerja sebagai seorang perawat di rumah sakit bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak tantangan yang harus mereka hadapi. Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah beban kerja yang sangat tinggi. Terkadang jumlah pasien lebih banyak dari pada jumlah perawat yang ada membuat mereka bekerja dibawah tekanan waktu sambil tetap memberikan perawatan yang berkualitas. Risiko terpapar penyakit menular juga menjadi ancaman serius bagi mereka.
Sebagai generasi muda yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang perawat di masa depan, kami berharap peran perawat di masa depan semakin diakui dan dihargai. Kami yakin bahwa pelayanan kesehatan berkualitas tidak bisa tercapai tanpa adanya kontribusi dari perawat yang profesional dan berdedikasi. Kami juga berharap rumah sakit seperti RSUA terus menjadi contoh dalam memberikan dukungan bagi tenaga kesehatan, khususnya perawat. Peran perawat di RSUA dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kami nilai sudah cukup baik dari pelaksanaan tugasnya yang responsif dan profesional. Mereka mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berkualitas.
Penulis,
Nadira Akmala Betaoksandha
(Mahasiswa Fakultas Keperawatan Prodi Keperawatan Universitas Airlangga)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
