Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cheryl Adinda Khalila

Kucing Muntah Terus? Ini Penyakit Perut yang Harus Diwaspadai

Pets and Garden | 2024-11-29 21:56:45
Sumber : Pexels

Muntah pada kucing sering kali dianggap masalah kecil yang dapat hilang dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, muntah bisa menjadi gejala dari penyakit serius yang membutuhkan perhatian medis. Jika kucing Anda mengalami muntah berulang, penting untuk mengetahui penyebabnya dan segera mengambil tindakan. Berikut ini adalah beberapa penyakit perut yang sering menyebabkan muntah pada kucing, beserta langkah- langkah penanganannya.
1. Infeksi Parasit
Cacing gelang (Toxocara cati) adalah parasit usus yang sering menginfeksi kucing, terutama anak kucing. Cacing ini dapat menginfeksi sekitar 25-75% kucing di seluruh dunia. Infeksi terjadi ketika kucing menelan telur cacing yang ada di lingkungan atau saat anak kucing menyusui induk yang terinfeksi. Gejala infeksi parasit meliputi muntah, diare, dan penurunan berat badan.
Penanganan:Jika kucing terinfeksi parasit, dokter hewan akan memberikan obat cacing yang sesuai. Rutin melakukan pemeriksaan dan pemberian obat cacing sangat disarankan untuk mencegah infeksi parasit.
2. Gastritis
Gastritis pada kucing adalah peradangan pada lapisan lambung yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Penyakit ini bisa bersifat akut (muncul tiba-tiba) atau kronis (bertahan lama). Penyebab gastritis dapat meliputi makanan yang tidak cocok, parasit, atau obat-obatan yang mengiritasi lambung. Gejala yang umum adalah muntah, kehilangan nafsu makan, lemas, dan nyeri perut.
Penanganan:Dokter hewan biasanya akan meresepkan obat untuk mengurangi peradangan pada lambung dan memberikan diet khusus yang mudah dicerna. Jika disebabkan oleh parasit atau obat-obatan, penyebab yang mendasari harus segera diatasi.
3. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas yang mengganggu fungsi pencernaan dan pengaturan gula darah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, trauma fisik, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Gejalanya meliputi muntah, mual, penurunan nafsu makan, diare, demam, dan dehidrasi.
Penanganan:Pengobatan pankreatitis melibatkan pemberian cairan infus untuk mencegah dehidrasi, obat pereda nyeri, dan diet khusus rendah lemak. Dokter hewan juga akan memantau kondisi kucing secara berkala untuk memastikan pemulihan.
4. Hairball (Gumpalan Bulu)
Kucing sering menjilati bulu mereka untuk membersihkan diri. Namun, bulu yang tertelan dapat menggumpal di perut dan menyebabkan muntah. Selain muntah, hairball juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, perilaku menjilat berlebihan, pilek, atau perubahan pola buang air besar.
Penanganan:Sisir bulu kucing secara teratur untuk mengurangi jumlah bulu yang tertelan. Berikan makanan kaya serat atau suplemen khusus yang membantu melancarkan pencernaan. Jika muntah karena hairball terjadi terlalu sering, konsultasikan dengan dokter hewan.
5. Keracunan
Keracunan terjadi ketika kucing menelan zat berbahaya, seperti obat-obatan manusia, tanaman beracun (misalnya lili), bahan kimia rumah tangga, atau makanan yang tidak aman seperti cokelat dan bawang. Gejala keracunan meliputi muntah berulang, air liur berlebihan, kejang, napas cepat, dan lemas.
Penanganan:Jika kucing Anda mengalami gejala keracunan, segera bawa ke klinik hewan untuk penanganan darurat. Dokter hewan akan memberikan perawatan sesuai dengan jenis racun yang tertelan. Untuk mencegah kejadian serupa, jauhkan bahan berbahaya dari jangkauan kucing.
6. Obstruksi Usus
Obstruksi usus terjadi ketika saluran pencernaan kucing tersumbat oleh benda asing, seperti plastik, tali, mainan kecil, atau gumpalan bulu yang besar. Penyumbatan ini dapat menghalangi makanan dan cairan, menyebabkan muntah berulang, perut kembung, sembelit, serta kehilangan nafsu makan. Kondisi ini memerlukan perawatan medis segera.
Penanganan:Dokter hewan mungkin akan melakukan pemeriksaan menggunakan X-ray atau ultrasonografi untuk menentukan lokasi penyumbatan. Dalam beberapa kasus, pembedahan diperlukan untuk mengeluarkan benda asing yang menyebabkan obstruksi.
7. Stres atau Kecemasan
Stres atau kecemasan pada kucing dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk muntah. Perubahan lingkungan, seperti pindah rumah, kedatangan hewan baru, atau suara yang terlalu bising, dapat memicu stres. Selain muntah, kucing yang stres cenderung memiliki nafsu makan yang berkurang dan menunjukkan perubahan perilaku.
Penanganan:Pastikan kucing Anda memiliki lingkungan yang stabil dan nyaman. Perkenalkan perubahan secara perlahan, dan sediakan tempat aman bagi kucing untuk bersembunyi jika merasa tidak nyaman. Jika stres berlanjut, konsultasikan dengan dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.
Muntah pada kucing bisa menjadi gejala penyakit serius, jadi penting untuk segera mengetahui penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat. Dengan perhatian yang baik dan konsultasi ke dokter hewan, kucing Anda bisa kembali sehat dan aktif. Selain itu, jangan menunda untuk memeriksakan kucing jika muntah terjadi berulang kali atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.

Sumber

Lopez, Irene. (2024). What to Know About Gastritis in Cats. Webmd. Diakses pada 29 November 2024 dari https://www.webmd.com/pets/cats/what-to-know-about-gastritis-in-cats

Tong, Jesse. (2023). Pancreatitis in Cats: Diagnosis, Treatment, & Recovery. Bondvet. Diakses pada 29 November 2024 dari https://bondvet.com/b/pancreatitis-in-cats

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image