Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ARIFATUL ULYA

Mengapa Sterilisasi Kucing Itu Penting?

Edukasi | 2025-01-07 11:38:43
sterilisasi kucing (Sumber foto: Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan)

Kucing merupakan hewan yang dapat berkembang biak sebanyak tiga sampai empat kali dalam setahun. Dengan mekanisme perkembang biakan yang begitu cepat, apabila tidak dikontrol akan mengakibatkan pelonjakan jumlah populasi kucing liar. Dengan banyaknya jumlah kucing liar tanpa pemilik menimbulkan berbagai resiko pada kucing, seperti meningkatnya risiko terserang penyakit dan juga risiko malnutrisi akibat kelaparan. Salah satu cara efektif agar mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara sterilisasi.

APA ITU STERILISASI?

Sterilisasi adalah prosedur bedah yang bertujuan untuk menecegah perkembang biakan pada kucing. Sterilisasi pada kucing betina atau disebut spaying, yaitu metode pengangkatan ovarium. Sedangkan, sterilisasi pada kucing jantan atau disebut kastrasi, yaitu proses pengangkatan testikel dan korda spermatika. Prosedur sterilisasi ini harus dilakukan oleh tenaga profesional, yaitu dokter hewan untuk dapat memastikan keamanan pada hewan.

MANFAAT STERILISASI

Dokter hewan sering kali mendukung program sterilisasi pada kucing, dikarenakan upaya tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dari pemilik hewan peliharaan agar mencegah kelahiran anak kucing yang tidak diinginkan dan berpotensi ditelantarkan dijalanan. Disamping tujuan untuk mengontrol jumlah populasi kucing, ternyata banyak dampak positif pada kucing yang ditimbulkan dari program sterilisasi ini, sehingga sepatutnya program sterilisasi dapat didukung oleh berbagai pihak. Berikut beberapa manfaat sterilisasi pada kucing:

1. Menurunkan Risiko Penyakit Reproduksi

Dengan sterilisasi dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit reproduksi, seperti kanker rahim, kanker mamae, kanker testis, serta adanya masalah pada postrat.

2. Menurunkan Sikap Agresif

Kucing jantan yang belum dikastrasi cenderung memiliki keinginan berkelahi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kucing yang telah dikastrasi.

3. Mengurangi Tingkat Stress Akibat Kehamilan pada Kucing Betina

Memiliki siklus perkembang biakan yang cepat merupakan suatu proses yang melelahkan yang dapat menimbulkan stress pada kucing betina. Dengan melakukan sterilisasi, maka kucing betina tidak akan mengalami siklus kehamilan yang berulang.

4. Meningkatkan Kualitas Kesehatan

Kucing yang telah disteril memiliki masa hidup yang relatif lama karena kucing lebih cenderung untuk menghindari perkelahian dan berkeliaran, sehingga memiliki dampak minimnya terluka dan terhindar dari berbagai penyakit menular diluar.

PERAN DOKTER HEWAN DALAM STERILISASI

Dokter hewan memiliki peran sentral dalam pelaksanaan sterilisasi, baik dalam segi medis maupun dalam segi sosial. Sebagai tenaga professional yang berkompeten, dokter hewan bertanggung jawab untuk memastikan segala prosedur sterilisasi aman dan sesuai dengan standar medis yang ada. Berikut merupakan beberapa peran dokter hewan dalam hal program sterilisasi:

1. Edukasi Pada Masyarakat

Selain aspek medis, dokter hewan juga memiliki peran dalam hal penyuluhan pada masyarakat luas terkait pentingnya sterilisasi untuk kucing kesayangan. Dokter hewan berperan memberikan informasi mengenai manfaat sterilisasi pada kucing dan pemiliknya, serta prosedur medis apa saja yang akan dilakukan. Selain itu, edukasi mengenai durasi pemulihan, efek samping, dan lain-lain yang perlu diperhatikan pascaoperasi.

2. Tindakan Medis Streilisasi

Sebelum melakukan tindakan medis, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh guna untuk mengetahui apakah kondisi kucing tersebut sehat dan bisa untuk dioperasi. Jika ditemukan tanda-tanda keabnormalan atau sakit akan berakibat penundaan operasi sterilisasi demi keselamatan kucing.

3. Pemantaun Kondisi Pascaoperasi

Setelah dilakukan tindakan operasi, dokter hewan memiliki tanggung jawab untuk memantau perkembangan pemulihan kondisi kucing. Ini untuk memastikan keadaan kucing pascaoperasi tidak memiliki tanda-tanda komplikasi maupun infeksi. Dokter hewan juga akan memberikan arahan kepada pemilik hewan peliharaan tentang bagaimana merawat kucing pascaoperasi agar pemulihan berjalan lancar.

KESIMPULAN

Sterilisasi adalah upaya penting yang dapat dilakukan untuk mencegah overpopulasi dan juga meningkatkan kualitas kesejahteraan kucing. Keberhasilan program sterilisasi ini bergantung pada kesadaran masyarakat terutama pemilik hewan peliharaan terkait pentingnya mengontrol populasi hewan sebagai bentuk dari tanggung jawab. Oleh karena itu, kolaborasi antara dokter hewan, pemilik hewan peliharaan dan juga pihak terkait lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mengurangi terlantarnya kucing.

Referensi:

Azura, D. ., Nabila, M., & Damanik, A. S. H. (2023). Analisis Dampak Perilaku Sterilisasi Terhadap Kesehatan Kucing Betina dan Jantan. Jurnal Biologi, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.47134/biology.v1i1.1925

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image