Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yuyun Suminah

Membela dengan Kertas dan Pena

Pendidikan dan Literasi | 2024-11-28 12:02:54
Sumber foto: Dokumentasi pribadi (tim penulis klari-Karawang, salam literasi)

Kopdar Tim Penulis

Oleh: Yuyun Suminah

"Siapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).

Ketika jabatan, kekuasaan bahkan lisan dan tangan ini tak mampu membela, menolong agama ini membuktikan cinta dan taat kepada Allah dan Rasulullah.

Tapi kami membela menolong bahkan peduli kepada saudara yang jauh dan nan sana sekalipun Palestina yang berbeda suku bahasa dan negara dengan cara perantara Pena Dan Kertas.

Kami melakukannya sebelum berkata selemah-lemahnya iman yaitu dengan berdo'a, kami membela, membuktikan taat dan cinta kepada Allah dan Rasulullah dan peduli kepada seluruh saudara.

Kami akan melakukannya terlebih dahulu dengan menulis tidak diam ketika melihat kemaksiatan tidak diam ketika saudara kami di Palestina dijajah. Fisik kami tak bisa menghampiri, menolong, membantu bahkan Hanya sekedar memeluknya, menyeka airmatanya pun kami tak mampu.

Do'a sudah kami panjatkan tapi ada yang lebih yang bisa kami lakukan bahkan bisa melintasi negara dan bahasa yaitu dengan menulis.

Membelanya dengan pena dan Kertas hak Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang harus ditunaikan oleh setiap pengikut dan pencintanya ialah menolongnya dengan lisan dan senjata, serta dengan bukti dan penjelasan.

Jika kita tidak berkesempatan menangis di belakangnya saat salat Tahajud maka kita bisa mengalirkan air mata menjadi makmum.

Jika kita terlewatkan untuk menjadi sahabatnya maka kita tidak boleh terlewatkan untuk menyebarkan sejarah hidupnya dan mengikuti sunnahnya meskipun kita tidak mungkin untuk membelanya dengan jiwa tetapi kita bisa membelanya dengan Pena dan Kertas

Meskipun kita tidak mau bersamanya dalam Perang Badar tetapi kita bisa hadir dengan ruh kita Seraya membaca: "Qul huwallahu ahad".

Meskipun kita tidak memperoleh kemuliaan berupa menemaninya di gua Hiro dan Tsur tetapi darah kita bergejolak saking cinta kepadanya.

Meskipun kita tidak bersamanya di tenda Badar hendaklah kita membangunkan tenda Cinta Untuknya di dalam dada.

Apabila kita yang hidup setelah 14 abad saja merasa rindu kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan ingin sekali melihatnya.

Bertemu dengannya mendengar sabdanya menghadiri majelisnya sehingga tangis pun tak terbendung, air mata menjadi saksinya.

Lantas bagaimana dengan orang-orang yang benar-benar hidup bersamanya, melihatnya mencintainya dan beriman kepadanya. Bahagia bersahabat dengannya dan senang berkesempatan menemaninya.

Kita memohon kepada zat yang telah membahagiakan mereka sebagai sahabat beliau agar membahagiakan kita juga sebagai sahabat beliau kelak di surga. Aamiin

Acara kopdar yang kami lakukan berjalan lancar dengan dipandu oleh MC melinda, suasana semakin syahdu ketika nafsiyah disampaikam oleh aku.

Terbawa suasana dengan cuaca yang mendung tapi luapan semangat begitu terasa diantara kami. Dengan pandangan hamparan tanah sawah alam ciptaanNya.

Rangkaian acara satu persatu dilalui, shering antar kami, mencurahkan isi hati, kendala, rintangan yang sering kami alami sebagai seorang penulis.

Satu persatu menyampaikan target dan resolusi di tahun 2025. Makin seru ketika penguman dorprize disebutkan namanya. Diakhir acara kita ditutup dengan tukeran kado dan makan bersama.

Dan tak pernah ketinggalan foto bersama sebelum pulang dan kembali ke rumah masing -masing dengan membawa semangat bari, energi positif dan semoga keberkahan selalu kami dapatkan, kemudahan dan semata-mata karena mengharap ridhoNya Aamiin.

Sumber: Dokumentasi Pribadi (Bersama Tim Penulis, sebelah kiri, jumaroh, priha, fauziyah, Tati, Melinda, Tuti, Yuyun, Dede, Yayat)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image