DT Peduli Cirebon Dukung Kemenag Resmikan Kampung Zakat di Cirebon
Filantropi | 2024-11-22 13:35:49CIREBON - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf meresmikan Kampung Zakat di Desa Guwa Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, pada Rabu, 20 November 2024.
Program ini juga didukung oleh DT Peduli Cirebon, yang turut berperan sebagai lembaga zakat nasional dalam menyukseskan inisiatif tersebut.
Kampung Zakat yang diresmikan ini diharapkan menjadi pusat program-program pemberdayaan masyarakat, termasuk di bidang ekonomi, pendidikan, dakwah, dan kesehatan, yang akan dilaksanakan oleh berbagai lembaga zakat di Cirebon selama tiga tahun ke depan. Salah satu fokus utama DT Peduli Cirebon adalah penanganan stunting, yang merupakan salah satu isu kesehatan utama di Jawa Barat.
Ajam Mustajam, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, menyampaikan bahwa ada tiga isu besar yang harus segera ditangani di Jawa Barat, yakni kemiskinan, stunting, dan perceraian, yang juga berpengaruh pada angka kriminalitas dan kekerasan seksual.
“Melalui program Kampung Zakat ini, kami berharap dapat mengatasi masalah-masalah tersebut dan membawa solusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, DT Peduli Cirebon menyalurkan lima paket sembako untuk keluarga dhuafa dan dua puluh paket makanan tambahan untuk ibu hamil serta balita yang terindikasi stunting. Selain memberikan bantuan berupa makanan tambahan seperti susu, telur, dan daging, DT Peduli juga akan mengadakan berbagai program preventif, seperti kajian kesehatan, kajian pra-nikah, dan kajian keislaman tematik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Desa Guwa Lor.
Prof. Dr. H. Waryono A. Ghofur, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, menyampaikan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi.
"Ada sekitar 245.000 orang miskin di Kabupaten Cirebon, dan salah satunya mungkin ada di Desa Guwa Lor. Program Kampung Zakat ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kemiskinan," ujarnya.
Waryono juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak, termasuk Kepala Kantor Wilayah Kemenag, Baznas, dan lembaga zakat nasional seperti DT Peduli. Waryono menegaskan pentingnya pendidikan untuk memberdayakan masyarakat.
"Kampung Zakat ini harus menjadi tempat bagi masyarakat untuk belajar dan mendapatkan akses pendidikan. Pendidikan adalah kunci agar anak-anak di desa bisa maju dan memiliki masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Masyarakat dan aparat Desa Guwa Lor menyambut baik hadirnya Kampung Zakat ini. Maksudi, Kepala Desa Guwa Lor, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas inisiatif Kemenag dan dukungan DT Peduli.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, terutama kepada DT Peduli yang telah hadir di desa kami. Semoga Kampung Zakat ini bisa membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, memberdayakan mereka, dan mendorong kemajuan desa kami,” ujarnya
(Ainun/ Feti Anjani)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.