Ketidakpastian Geopolitik terhadap Perilaku Keputusan Keuangan GenZ dan Millennial
Humaniora | 2024-11-20 23:59:21Ketidakpastian geopolitik dunia pada tahun 2024 ditandai dengan beberapa kondisi pada tahun 2023 yang masih berlangsung dan berpengaruh terhadap dinamika pasar global diantaranya isu resesi yang membuat investor menahan bahkan menarik investasinya, perang ukraina dan rusia, dan genosida israel terhadap palestina yang mempengaruhi dinamika ekonomi dikarenakan sanksi ekonomi dan pembatasan perdagangan hal ini mengancam stabilitas pasar energi, komoditas, dan rantai pasokan global.
Faktor lainnya yang juga berpengaruh adalah ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok dan Sengketa Laut Cina Selatan yang merubah rantai pasok perdagangan dunia dikarenakan kontribusi PDB AS terhadap perekonomian dunia pada tahun 2024 mencapai 37%, sementara China tercatat 31% sehingga beberapa perdagangan ekspor impor cukup berpengaruh saat kedua negara ini bersitegang. Pergeseran kebijakan energi global juga berpangaruh terhadap kebijakan ekonomi dunia, dimana beberapa negara menetapkan berapa batasan emisi produknya. Tingkat Geopolitical Risk Index (GPR) masih menunjukan peningkatan dan fluktuasi risiko.
Untuk Indonesia sendiri ketidakpastian geopolitik selain karena isu perekonomian global yang berpengaruh terhadap eksport, impor dan perdagangan luar negeri juga dikarenakan tahun politik dimana terdapat pergantian kepala negara dan kepala daerah secara serentak. Hal ini juga mengakibatkan perubahan kebijakan dan periilaku konsumen. Semenjak bulan Mei 2024 Indonesia secara terus menerus mengalami deflasi bahkan mencapai 0.12% pada bulan september. Kondisi ini bahkan lebih buruk daripada pada masa Covid-19. Hal ini dikarenakan terdapat perubahan perilaku konsumsi masyarakat yang mempengaruhi daya beli masyarakat. yang mengalami penurunan. Gen Z merupakan generasi yang memiliki karakteristik berbeda dalam mengambil keputusan, paparan informasi yang lumayan signifikan sejak mereka kecil cenderung mempengaruhi bagaimana sudut pandang mereka akan sesuatu, hal ini menjadikan mereka lebih dinamis dan cenderung mampu dengan cepat beradaptasi dengan kondisi ketidakpastian, berbeda dengan generasi millennial yang cenderung lebih statis dan hati-hati saat menghadapi kondisi ketidakpastian.
Dikarenakan terdapat fenomena tersebut dengan menggunakan data kuesioner yang disebarkan kepada peserta webinar strategic financial planning toward geopolitical uncertainity yang diselenggarakan Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran pada 5 Oktober 2024, dari 200 peserta yang mewakili Gen Z (range usia 15-27 tahun), dan 90 peserta mewakili Gen Millineal (range usia 28-43%).
Mengadopsi teori perilaku perencanaan yang dikembangkan Icek Ajzen untuk mengukur perilaku manusia dimana terdapat tiga ukuran yang digunakan yaitu sikap pribadi (niat atau emosi yang dirasakan), norma subjektif (pengalaman) dan control perilaku (motivasi). Hasil menunjukan
SIKAP PRIBADI
Sikap pribadi ditunjukan dengan indikator (financial Anxiety dan Emotional), hasil menunjukan bahwa tingkat kekhawatiran bahwa ketidakpastian akan mengakibatkan terganggunya stabilitas ekonomi yang dialami Gen Z dan Generasi Millenial tidak berbeda secara nyata, masing-masing 66% dari partisipan gen Z dan 63% dari partisipan gen Millineal, tetapi jika diukur bahwa ketidakpastian cukup mengganggu secara emosional jumlah partisipan Gen Z yang menyatakan demikian lebih besar yaitu senilai 88%, berbeda dengan partisipan Generasi millineal yang hanya 71% menyatakan sepakat. Hal ini cukup menunjukan bahwa sikap pribadi generasi millineal yang cenderung tidak terbawa emosi daripada Gen Z.
NORMA SUBJEKTIF
Apabila diukur dari norma subjektif hal-hal yang menjadi landasan seperti pengaturan prioritas, penghematan dan budaya menabung menunjukan nilai yang sama untuk Gen Z dan Generasi Millineal yaitu rata-rata di 81% dari keseluruhan partisipan, dengan nilai selisih sampai dengan 2%. Kondisi ketidakpastian menuntut semua (baik Gen Z dan Gen Millennial) untuk mulai melakukan pengaturan prioritas pengeluaran dan melakukan penghematan.
CONTROL PRILAKU
Mengukur Tindakan pengendalian dalam menghadapi ketidakpastian diantaranya dengan mengendalikan gaya hidup, hidup lebih sederhana bahwa sekitar 83% seluruh partisipan sepakat akan Keputusan ini, tetapi dalam hal melakukan penundaan pembelian hanya 67% partisipan Gen Z melakukan penundaan pembelian tetapi 79% generasi millineal menyatakan setuju melakukan penundaan pembelian. Langkah pengendalian lainnya generasi millineal lebih cenderung melakukan perencanaan keuangan (79%) tanpa harus menambah sumber pendapatan baru (59%), berbeda dengan Gen Z yang menyatakan selain melakukan perencanaan keuangan (83%) juga mencoba berbagai alternatif untuk mendapat sumber pendapatan baru (74%).
Melihat kondisi ini dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian geopolitik cukup merubah prilaku Keputusan keuangan partisipan dengan nilai rata-rata 76% setuju, tetapi tidak berbeda baik Gen Z maupun millennial dalam hal perilaku pengambilan Keputusan keuangan yang diambil. Perbedaan prilaku Gen Z terhadapa ketidakpastian diantaranya merubah Tingkat emosi Gen Z sehingga membuat mereka sepakat untuk mencari sumber pendapatan baru tanpa harus menunda pembelian.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.