Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

2024 : Tahun Ketidakpastian Startup

Info Terkini | 2024-11-20 20:57:16

TANTANGAN tahun 2024 menunjukkan bahwa ekosistem startup di Indonesia tetap menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Menurut laporan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dari sekitar 1.300 startup di Indonesia, hanya sekitar 10% yang berhasil bertahan. Angka Presentase yang rendah tersebut menggambarkan tingginya kompleksitas yang dihadapi oleh para pelaku startup. Meski antusiasme investor sangat tinggi, perjalanan mempertahankan startup hingga mencapai kesuksesan membutuhkan upaya yang jauh lebih besar. Chafik Belhaoues, pendiri Brainboard , mengatakan bahwa “memulai sebuah perusahaan penuh dengan banyak ketidakpastian. Anda tidak tahu cara kerjanya, siapa yang akan membeli produk Anda. Mungkin itulah alasan mengapa banyak perusahaan rintisan gagal. Mereka tidak tahu seperti apa masa depan nantinya. Bagi saya, bagian yang paling menantang adalah mempelajari hal-hal non-teknis dalam menjalankan bisnis, seperti pemasaran, penjualan melakukan wawancara pengguna membuat strategi masuk pasar. Hal itu menantang bagi kami berdua, rekan pendiri dan saya, karena kami adalah orang-orang teknologi”. Contoh nyata kegagalan startup di Indonesia tahun 2024 adalah TaniHub salah satu perusahaan platform agritech di Indonesia. Perusahaan ini menghadapi berbagai tantangan yang menyebabkan penghentian operasinya pada tahun 2024. TaniHub awalnya bertujuan memotong rantai distribusi untuk meningkatkan pendapatan petani dengan menghubungkan mereka langsung ke pasar. Namun, pada 3 Mei 2024 izin usaha TaniHub dicabut oleh pihak OJK karena gagal memenuhi ketentuan ekuitas minimum. Dengan keuntungan yang terbatas dan pengeluaran yang tinggi, terutama pada sektor logistik dan penyimpanan, TaniHub menghadapi kesulitan dalam mencapai profitabilitas.

MENJAWAB TANTANGAN . Ada 2 tantangan utama untuk investor dalam menjalani bisnis startup. Pertama, ketidakpastian ekonomi global. Mengapa demikian? Seperti yang kita ketahui tahun 2024, Indonesia mendapatkan jadwal pergantian presiden yang bersamaan dengan pemilu di negara-negara besar lainnya. Hal ini menyebabkan risiko pergeseran kebijakan ekonomi semakin besar. Disini investor dituntut untuk bisa mengadopsi model bisnis yang fleksibel dan adaptif. Namun, dukungan pemerintah juga diperlukan. Dukungan dalam bentuk regulasi yang jelas, seperti akses ke pendanaan dapat mengurangi risiko kegagalan usaha startup yang didirikan. Menurut laporan dari Deloitte, kolaborasi antara sektor publik dan swasta dapat memacu inovasi dan pertumbuhan di sektor startup, sehingga mendorong stabilitas ekonomi meskipun di tengah ketidakpastian politik.

Kedua, pemahaman mengenai perencanaan bisnis yang kurang mumpuni. Berdasarkan hasil brainstorming diperoleh informasi bahwa belum semua startup menyusun strategi pengembangan usaha meskipun usaha mereka sudah berjalan. Hal ini menyoroti pentingnya pemahaman mengenai perencanaan bisnis, terutama melalui penggunaan alat seperti Business Model Canvas (BMC). Model BMC mensyaratkan konsep bisnis secara utuh yang tertuang dalam sembilan blok BMC. Jamira et al., (2021) menuliskan bahwa model bisnis kanvas menunjukkan logika perusahaan untuk menghasilkan uang. Oleh karena itu startup ketika menggunakan model BMC harus memandang bisnis mereka secara utuh dalam upaya menata

ulang model bisnis yang dijalankan. Sebuah strategi pengembangan yang jelas sangat penting untuk membantu startup menavigasi dinamika pasar dan beradaptasi dengan perubahan konsumen. Adapun perusahaan startup Indonesia yang masih bertahan dan bahkan bisa dikatakan sukses sampai sekarang yaitu TOKOPEDIA. Sebagai salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, Tokopedia memulai perjalanannya dengan membangun situs web e-commerce yang sederhana dan kemudian berkembang menjadi aplikasi mobile. Tokopedia berhasil mengelola operasionalnya secara efisien, didukung oleh pendanaan dari investor besar seperti Alibaba. Dengan pendekatan inovatif untuk merangkul pasar Indonesia, Tokopedia menjadi salah satu startup yang tetap relevan dan berkembang, bahkan setelah merger dengan Gojek menjadi GoTo.

PESAN PENTING bagi para pendiri startup adalah untuk tetap adaptif dan mampu berkolaborasi, meskipun perjalanan kedepan mungkin berliku. Gunakanlah pengalaman tahun ini sebagai batu loncatan untuk memasuki tahun 2025 dengan semangat dan strategi yang jelas. Mari kita ubah ketidakpastian menjadi peluang awal dari kesuksesan !

DAFTAR PUSTAKA

Jamira, A., Febriani, Y., & Amali, M. (2021). Business Model Canvas (BMC): Sebuah Pendekatan Dalam Mendorong Mindset Kewirausahaan. 205–214. Diakses dari https://doi.org/10.32528/psneb.v0i0.5169

https://www.upsilonit.com/blog/startup-success-and-failure-rate

https://dailysocial.id/post/pendanaan-startup-masih-sulit-2024-momentum-benahi fundamental-bisnis Startup Failure Statistics 2024: How Many Startups Fail? Startup Statistics In 2024: Failure Rates, Funding & Insights

https://www.fortuneidn.com/finance/suheriadi/ojk-cabut-izin-usaha-tanihub-bagaimana-nasib-pengguna

https://www.bizz-net.com/contoh-bisnis-startup

Carissa Hayu Naylah Tsary,

Mahasiswi Universitas Airlangga, Surabaya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image