Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Octovia Rizki Maghfira

Konsumerisme: Pentingnya Memahami Perbedaan antara Kebutuhan dan Gaya Hidup di Kalangan Remaja

Gaya Hidup | 2024-11-18 21:49:22

Di era modern saat ini, perkembangan teknologi dan media sosial yang sudah berkembang dengan pesat. Konsumerisme menjadi salah satu fenomena yang paling terkenal, terutama di kalangan remaja. Mereka dibesarkan dalam lingkungan iklan, gaya hidup, dan keinginan untuk memiliki sesuatu yang dianggap sedang tren saat ini.

Saat ini, banyak remaja yang kesulitan untuk membedakan antara kebutuhan dan gaya hidup Membuat mereka terjebak dalam budaya konsumtif yang berlebihan. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi pada kondisi finansial, tetapi juga mengubah pola berpikir kalangan remaja yang lebih memprioritaskan keinginan daripada kebutuhan.

Konsumerisme yang terjadi di kalangan remaja ini dapat memengaruhi mereka dalam membuat keputusan, baik dalam kehidupan sehari – hari ataupun masa depan mereka. Penting bagi mereka untuk memahami antara kebutuhan dan gaya hidup agar mereka dapat mengambil keputusan dengan baik dan bijak.

Konsumerisme adalah gaya hidup yang ditandai dengan kecenderungan seseorang untuk membeli dan mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, melebihi kebutuhan dasar mereka.

Perbedaan antara kebutuhan dan gaya hidup 

Kebutuhan adalah hal paling utama yang harus dipenuhi untuk keberlangsungan hidup. Misalnya, seperti makanan, tempat tinggal, dan Pendidikan. Sedangkan gaya hidup adalah suatu perilaku atau kebiasaan seseorang dalam mengonsumsi barang atau jasa sesuai dengan tren, keinginan ataupun pengaruh dari lingkungan.

Faktor yang memengaruhi kalangan remaja pada konsumerisme 

1. Media Sosial

Media sosial yang sering sekali mempromosikan suatu barang ataupun memamerkan gaya hidup seseorang yang dapat membuat kalangan remaja merasa takut tertinggal atau biasa disebut dengan FOMO (Fear of Missing Out).

2. Tekanan Dari Lingkungan Sosial

Di kalangan remaja banyak yang ingin diterima pada suatu kelompok pertemanan, yang membuat mereka harus mengikuti tren atau harus mempunyai barang yang sama agar dapat bisa menyesuaikan lingkungan mereka.

Dampak positif konsumerisme di kalangan remaja

1. Meningkatkan Kesadaran terhadap kebutuhan individu

Memahami antara kebutuhan dan gaya hidup, membuat remaja dapat membedakan mana yang lebih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Misalnya, lebih mementingkan Pendidikan dan Kesehatan.

2. Memberikan Dukungan Terhadap Perekonomian

Membantu pertumbuhan pada bisnis, banyaknya remaja yang membeli produk ataupun jasa yang membuat pendapatan mereka dapat bertambah.

3. Meningkatkan Kesadaran Tentang Kuliatas

Membantu remaja untuk memahami produk atau jasa harus dilihat berdasarkan kualitas misalnya dari daya tahan barang tersebut apakah dapat bertahan lama, berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dan harga yang lebih tinggi biasanya barangnya lebih awet. Jadi, bukan berdasarkan dengan harga yang murah atau karena tren yang terjadi saat ini.

Dampak negatif konsumerisme di kalangan remaja

1. Masalah Dalam Finansial

Perilaku Konsumtif yang membuat remaja dapat kesulitan dalam mengelola keuangan mereka, Mempunyai utang akibat ketergantungan pada pinjaman online atau kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan atapun gaya hidup mereka yang menjadi beban buat mereka pada keuangan. Dan dapat membuat kurangnya keuangan mereka untuk situasi darurat seperti biaya Kesehatan atau sewaktu tiba – tiba kehilangan pekerjaan yang membuat keuangan mereka menjadi tidak stabil.

2. Perilaku Konsumtif

Ketika seseorang mengalami perilaku konsumtif, mereka cenderung membeli barang dan jasa tanpa mempertimbangkan manfaat, kebutuhan atau kemampuan mereka. Perilaku ini biasanya karena dorongan tekanan sosial atau keinginan untuk mengikuti tren daripada kebutuhan dasar mereka.

3. Adanya Tekanan Psikologis

Menjadi faktor utama di kalangan remaja, karena adanya sebuah tekanan yang terjadi di lingkungan sosial mereka, media sosial atau perasaan seseorang yang mendorong mereka untuk membeli barang atau jasa sebagai cara untuk mengatasi stress, kecemasan atau ketidakpuasan diri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image