Peristiwa Turunnya Alquran (Nuzulul Quran) dan Keutamaannya
Agama | 2024-11-12 19:54:56Peristiwa Turunnya Al-Qur'an atau Nuzulul Qur'an
Nuzulul Qur'an adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu turunnya wahyu Allah berupa Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Secara linguistik, "Nuzul" berarti penurunan sesuatu dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, sementara "Al-Qur'an" adalah kitab suci umat Islam. Oleh karena itu, Nuzulul Qur'an dapat diartikan sebagai penurunan Al-Qur'an dari langit ke bumi.
Secara lebih luas, Nuzulul Qur'an merupakan momen turunnya wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi petunjuk hidup bagi umat Islam. Umat Islam sangat menghargai malam turunnya Al-Qur'an, yang diperkirakan jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.
Proses Penurunan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW
Al-Qur'an diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril. Wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah adalah Surat Al-Alaq (1-5) yang diturunkan saat beliau sedang berada di Gua Hira pada tahun 610 M, menandai awal kenabian Muhammad SAW.
Setelah itu, wahyu-wahyu lainnya terus turun secara bertahap selama lebih kurang 23 tahun, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat pada masa itu, seperti masalah sosial, moral, agama, dan cerita-cerita dari nabi-nabi terdahulu.
Pembukuan Al-Qur'an
Pada awal turunnya wahyu, Nabi Muhammad SAW, yang tidak bisa membaca dan menulis, membacakan wahyu tersebut kepada para sahabat. Wahyu yang diterima langsung disampaikan kepada mereka, sebagian ada yang menghafalnya dan sebagian lagi menuliskannya. Pada masa itu, ayat-ayat Al-Qur'an dicatat di berbagai media, seperti daun lontar, kulit binatang, pelepah kurma, batu, kayu, hingga potongan tulang.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada 632 M, selama masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar, terjadi pertempuran dan pemberontakan yang menyebabkan banyak penghafal Al-Qur'an gugur. Hal ini menimbulkan kekhawatiran jika Al-Qur'an akan hilang. Untuk itu, Umar bin Khattab mengusulkan agar Al-Qur'an dibukukan secara resmi dan Abu Bakar menunjuk Zaid bin Tsabit untuk memimpin penyusunan kitab tersebut. Pembukuan Al-Qur'an kemudian distandarisasi pada masa Khalifah Utsman bin Affan, yang juga memerintahkan penyeragaman penulisan sesuai dengan dialek yang digunakan pada zaman itu, dikenal dengan sebutan tulisan Utsmani (Rasm Utsmani).
Keutamaan Malam Nuzulul Qur'an
Malam Nuzulul Qur'an, yang jatuh pada tanggal 17 Ramadhan, memiliki berbagai keutamaan yang sangat luar biasa bagi umat Islam:
1. Lebih Baik dari Seribu Bulan
Malam Nuzulul Qur'an disebut lebih baik dari seribu bulan, yang berarti ibadah dan amal yang dilakukan pada malam tersebut lebih bernilai dibandingkan dengan amal yang dilakukan selama seribu bulan. Hal ini disebutkan dalam Surat Al-Qadr ayat 3.
2. Pengampunan Dosa
Mereka yang menghidupkan malam Nuzulul Qur'an dengan beribadah dan berdoa akan mendapatkan pengampunan dosa dari Allah SWT, sehingga dosa-dosa mereka diampuni dan disucikan seperti bayi yang baru lahir.
3. Malam yang Penuh Berkah
Nuzulul Qur'an merupakan malam yang penuh berkah. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Dukhan ayat 3, malam ini penuh dengan berkah karena pada malam tersebut Al-Qur'an diturunkan ke bumi dalam bulan Ramadhan, yang juga merupakan bulan penuh berkah.
Dengan begitu, Nuzulul Qur'an bukan hanya sebagai peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai malam yang sangat mulia dengan berbagai keutamaan yang bisa diraih oleh umat Islam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.