
Rabies: Si Penyakit yang Mengancam Nyawa, Namun Bisa Dicegah
Edukasi | 2024-11-11 21:02:13
Rabies merupakan penyakit infeksi yang dapat mengancam nyawa apabila tidak segera ditangani dan tentunya penyakit ini sangat berbahaya. Penyakit rabies ini disebabkan oleh virus rabies yang menyerang langsung saraf pusat, terutama pda otak. Umumnya virus ini ditularkan melalui cakaran atau gigitan hewan yang sudah terinfeksi. Seperti pada hewan kucing, anjing, atau bahkan kelelawar. Meskipun penyakit ini sering kali berakhir fatal karena tidak mendapatkan pengobatan dan perawatann dengan tepat, namun mengejutkanya penyakit ini dapat dicegah dengan langkah-langkah yang sederhana dan efektif.
Pada manusia gejala rabies ini biasanya dimulai dengan rasa gatal dan sakit di sekitar lokasi gigitan, diikuti dengan sakit kepala, demam, dan juga badan terasa sangat lelah. Dengan berjalannya waktu gejalanya bisa berkembang menjadi kebingungan, kelumpuhan, dan gangguan penglihatan. Pada tahap akhir, penyakit ini dapat menyebabkan seseorang mengalami koma dan kematian, di karenakan sering kali gagal bernafas akibat ada kerusakan pada otak. Jangka waktu yang digunakan dalam memberikan pengobatan pasca-paparan sangat mnentukan apakah seseorang dapat bertahan hidup atau tidak.
Hewan adalah sumber utama penularan rabies, dengan anjing yang menjadi penyebab utama di banyaak negara berkembang. Oleh karena itu, vaksinasi anjing merupakan langkah pertama yang sangat penting. Bukan hanya anjing saja namun, hewan lain seperti monyet, kelelawar, kucing juga bissa menjadi pembawa virus rabies. Penting untuk masyarakat untuk selalu waspada terhaadap hewan-hewan liar atupun hewan peliharaan yang terlihat bertindak agresif atau tampak sakit.
Mencegah penyakit rabies pada manusia dapat dilakukan dari dua cara yaitu dengan vaksinasi manusia yang sudah terpapar oleh virus dan vaksinasi pada hewan peliharaan. Vakninaasi hewan peliharaan secara rutin merupakan Langkah pertama yang paling efektif dalam memutuskan rantai penularan penyakit rabies ini. Selain itu apabila seseorang digigit oleh hewan yang diduga terinfeksi virus rabies, diharuskan untuk langsung mencuci luka dengan air mengalir dan sabun, serta segera mencari perawatan medis untuk diberi vaksinasi post-exposure (PEP) agar bisa menghindari infeksi.
Setelah manusia terpapar vaksinasi juga sangat efektif dalam mencegah penyakit rabies. Program vaksinasi pasca-paparan harus diberikan sesegera mungkin, biasanya vaksinasi ini berupa rangkaian suntikan delam beberapa hari setelah terkena gigitan. Sangat penting untuk tidak menunda-nunda pengobatan, karena setelah gejala rabies ini muncul, hampir tidak ada pengobatan apapun yang dapat menyelamatkan nyawa pasien. Oleh lkarena itu, pemahaman. mengenai pentingnya langkah cepat setelah terpapar sangat krusial.
Salah satu upaya yang menjadi tantangan besar dalam pengendalian virus rabies ini adalah kurangnya kesadaran di msyarakat, terutama pada daerah-daerah yang masih belum memiliki akses layanan kesehatan yang memadai. Banyak sekali Masyarakat yang belum mengetahui akan pentingnya vaknisasi hewan peliharaan dan pengobatan segera apabila setelag tergigit atau tercakar oleh hewan. Oleh karena itu, penyuluhan Pendidikan kepada Masyarakat mengenaai rabies sangat penting dan diperlukan untuk mencegah penyakit ini.
Upaya yang harus dilakukan untuk pencegahan penyakit rabies harus dilakukan secara holistic, mulai dari vaksinasi hewan, pengawasan terhadap hewan liar, hingga penyuluhan kepada Masyarakat mengenai cara penanganan yang benar jika terjadi cakaran atau gigitan hewan. Pemerintah juga lembaga Kesehatan internasional juga telah bekerja keras untuk menangani dan mengurangi angka kematian akibat virus rabies denga menyediakan vaksin dan perawatan yang terjangkau untuk Masyarakat, terutama pada negara-negara yang berkembang.
Rabies mungkin merupakan penyakit yang mengancam nyawa, tetapi dengan vaksinasi yang tepat dan penanganan segera setelah terpapar, penyakit ini bisa dicegah. Dengan meningkatnya kesadaran, pengelolaan yang baik terhadap populasi hewan peliharaan, dan langkah-langkah preventif lainnya, kita dapat bekerja sama untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan rabies sebagai ancaman kesehatan masyarakat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook