Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lintang Firdausy

Asuransi hewan peliharaan: pentingkah untuk pet owner mendang-mending?

Pets and Garden | 2024-11-08 13:27:21
Ilustrasi Asuransi Hewan Peliharaan (sumber: https://www.canva.com/design/DAGV0hAV7ZA/

Tren memelihara hewan kesayangan semakin meningkat sejak pandemi Covid tahun lalu. Jenis hewan yang dipelihara pun beragam, mulai dari yang umum dipelihara, seperti kucing, anjing, dan burung, hingga berbagai satwa eksotik, seperti hamster, kelinci, sugar glider, kura-kura, ikan, hingga ular, gecko, iguana, dan tarantula. Meskipun tergantung jenis hewan yang dipelihara, tetapi secara tidak langsung, hewan peliharaan memberikan manfaat ke kita seperti mendorong pemilik untuk aktif bergerak, meningkatkan suasana hati, menurunkan stres, menjaga keamanan rumah dan/atau lahan, hingga membantu meningkatkan rasa tanggung jawab anak – anak, sehingga tidak sedikit hewan peliharaan yang juga dianggap menjadi bagian dari keluarga oleh pemiliknya.

Berdasarkan survei yang dilakukan Rakuten Insight Center pada tahun 2022, jumlah pemilik hewan peliharaan di Indonesia mencapai lebih dari 60% responden (total responden 10.442 orang), dengan jenis hewan peliharaan yang dimiliki didominasi jenis kucing, diikuti dengan ikan, burung, dan anjing. Data tersebut menunjukan bahwa banyak penduduk Indonesia memiliki minat yang besar terhadap hewan peliharaan.

Dengan mengambil keputusan untuk memiliki hewan peliharaan, sebagai pemilik, kita memiliki tanggung jawab penuh untuk memberikan kehidupan yang layak dan sejahtera pada hewan peliharaan kita. Mulai dari menyediakan lingkungan tinggal/pemeliharaan yang aman dan nyaman, pakan yang berkualitas, hingga perawatan medis dan preventif yang sesuai.

Menurut data dari Rakuten, sekitar 88% responden sudah mengalokasi dana untuk penyediaan pakan, sedangkan alokasi dana untuk keperluan kesehatan dan juga asuransi hewan peliharaannya hanya dilakukan sekitar 28% responden. Hal tersebut menunjukan bahwa biaya untuk keperluan kesehatan hewan peliharaan masih menjadi tantangan finansial tersendiri bagi pemiliknya, meskipun sifatnya yang urgent dan tidak dapat diprediksi kapan biaya tersebut akan diperlukan. Perlu kita ketahui bahwa biaya pelayanan medis veteriner di Indonesia bervariasi, tergantung tingkat keparahan penyakit, tingkat kerumitan tindakan/penanganan, ketersediaan dan kebutuhan alat penunjang pemeriksaan, wilayah praktik, pengalaman dokter hewan, hingga bahkan lisensi minat dokter hewan yang mirip seperti spesialisasi pada dokter manusia.

Selain itu, sudah banyak dokter hewan yang menggunakan obat khusus hewan agar dosis yang diaplikasikan lebih sesuai, dimana obat tersebut banyak diproduksi di luar negeri. Faktor – faktor tersebutlah yang sudah semestinya dipahami dan dipersiapkan pemilik hewan, sehingga pada saat hewan peliharaannya sakit dan membutuhkan layanan medis veteriner, pemilik tidak merasa kesulitan menebus biaya kebutuhan kesehatan hewannya.

Asuransi kesehatan hewan peliharaan menjadi suatu pilihan yang cerdas dalam mengatasi biaya tak terduga pada pemenuhan kebutuhan penanganan kesehatan hewan tanpa mengorbankan kualitas hidup hewan maupun pemilik. Secara umum, asuransi pada hewan peliharaan tidak jauh berbeda dengan asuransi kesehatan pada manusia, yaitu dengan membayar premi bulanan dan biasanya berbasis reimbursement. Ketersediaan asuransi hewan peliharaan di negara – negara Eropa dan Amerika Serikat sudah mulai dikenal masyarakat sejak abad 20 – 21, dengan berbagai perusahaan pendiri asuransi yang ada di tiap-tiap negara. Menurut Forbes Advisor, terdapat empat jenis perencanaan asuransi hewan peliharaan di Amerika, yaitu asuransi kecelakaan dan penyakit, asuransi khusus kecelakaan, asuransi kesehatan hewan peliharaan untuk perawatan rutin, dan asuransi komprehensif, yang setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangan.

Asuransi kecelakaan dan penyakit menanggung biaya dokter hewan untuk kejadian kecelakaan (contoh: patah tulang) dan terjadinya penyakit (contoh: kanker, alergi, infeksi kulit), termasuk penyakit kronis, penyakit herediter, keperluan uji diagnostik penunjang dan rawat inap, serta obat yang diberika selama perawatan. Jenis asuransi ini termasuk yang terlengkap, sehingga wajar apabila biaya premi perbulannya paling tinggi dibanding jenis lainnya. Jenis asuransi kedua adalah asuransi khusus kecelakaan hanya menanggung biaya dokter hewan untuk penanganan akibat kecelakaan, seperti patah tulang, luka gigitan, dan tertelannya benda asing.

Jenis asuransi ini memiliki premi yang lebih terjangkauu dibandingkan jenis sebelumnya, tetapi jenis asuransi ini tidak menanggung penanganan dan terapi pada kejadian penyakit baik infeksius maupun herediter. Jenis asuransi selanjutnya adalah asuransi kesehatan hewan peliharaan untuk perawatan rutin secara umum yang menanggung biaya dokter hewan untuk penanganan preventive seperti pemberian anthelmintik (obat cacing), terapi pencegahan ektoparasit dan cacing hati, vaksinasi, dan pemeriksaan dan penanganan area gigi.

Jenis asuransi yang terakhir adalah asuransi komprehensif yang merupakan kombinasi beberapa tipe asuransi yang biasanya merujuk pada asuransi kecelakaan dan penyakit ditambah dengan asuransi kesehatan hewan untuk perawatan rutin. Meskipun terdapat berbagai bentuk perencanaan asuransi untuk hewan peliharaan di Amerika, yang notabene merupakan negara maju, nyatanya masih banyak pemilik hewan yang masih merasa keberatan untuk memberikan asuransi pada hewannya, meskipun banyak diantara pemilik yang merasa kesulitan apabila harus membayar biaya dokter hewan yang tidak dapat diprediksi kebutuhannya.

Lalu bagaimana jenis penawaran dan minat asuransi hewan peliharaan di Indonesia? Di Indonesia sendiri, terdapat 5 perusahaan asuransi yang sudah menawarkan asuransi untuk hewan peliharaan, tetapi jenis hewan peliharaan yang ter-cover masih terbatas untuk anjing (Stambum dan Non Stambum) dan kucing (bersertifikat Indonesian Cats Association). Secara umum, asuransi yang ditawarkan memiliki premi mulai dari Rp36.000 hingga Rp1.000.000 per bulan, tergantung perencanaan asuransi yang dipilih pemilik hewan. Adapun nilai pertanggungan yang akan diberikan penyedia asuransi hewan ke pemilik hewan, mulai dari Rp 0 sampai Rp 50 juta, tergantung jenis asuransi yang dipilih dan penanganan medis yang diperlukan hewannya.

Berdasarkan hasil survei Rakuten di tahun 2022, pemilik hewan peliharaan yang sudah mengasuransikan hewannya hanya sebanyak 2% dari total 10.442 responden. Sedikitnya jumlah pemilik hewan yang mendaftarkan asuransi untuk hewan peliharaannya mungkin dilatarbelakangi oleh beberapa alasan seperti jenis hewan yang ter-cover terbatas untuk anjing dan kucing dengan kriteria tertentu, asuransi untuk hewan peliharaan termasuk jenis asuransi yang tidak terkenal dibandingkan asuransi kesehatan manusia, dan juga pemilik merasa hewan peliharaannya jarang menunjukan gejala sakit sehingga asuransi dirasa belum terlalu urgent.

Meskipun demikian, dengan adanya penawaran asuransi untuk hewan peliharaan dapat menjadi suatu alternatif bentuk alokasi dana darurat untuk penjaminan kesehatan hewan peliharaan kita, tanpa mengorbankan kualitas hidup hewannya maupun pemiliknya.

Reference:

1. https://www.idxchannel.com/milenomic/5-pilihan-asuransi-hewan-peliharaan-di-indonesia

2. https://goodstats.id/article/ragam-statistik-hewan-peliharaan-di-indonesia-GbtcU

3. https://blog.igloo.co.id/rekomendasi-asuransi-hewan-peliharaan/

4. https://www.forbes.com/advisor/pet-insurance/pet-ownership-statistics/

5. https://www.forbes.com/advisor/pet-insurance/what-does-pet-insurance-cover/

https://www.forbes.com/advisor/pet-insurance/best-pet-insurance/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image