Ulasan Buruk Layanan Kantor Pajak
Curhat | 2024-10-31 21:19:35Salah satu sumber pendapatan negara berasal dari pajak. Penerimaan negara dari sektor pajak ini sangat besar dan dapat membiayai berbagai rencana pembangunan negara. Maka tidak heran jika berbagai usaha dilakukan agar target penerimaan pajak dapat diraih sesuai rencana. Salah satu upayanya adalah tentu menetapkan standar tinggi dalam pelayanan, termasuk mempersiapkan sdm pajak yang kompeten.
Sayangnya, dibalik usaha masif yang dilakukan ternyata masih banyak hal yang perlu diperbaiki, paling tidak berdasarkan yang dialami oleh penulis ketika bersinggungan dengan kantor pelayanan pajak, sebagai garda terdepan dalam usaha peningkatan penerimaan pajak. Berikut beberapa hal dialami oleh penulis, yang tidak belum mencerminkan upaya untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sebagai calon wajib pajak:
1. Sesuai domisili, padahal sudah serba online
Kantor layanan pajak didesain sesuai dengan domisili, sehingga para front liner diawal akan bertanya dimana tempat tinggal atau tempat berusaha calon wajib pajak, dan nanti pelayanan akan lebih diutamakan sesuai domisili tersebut. Mungkin, tujuan awal sesuai domisili ini untuk memudahkan, tapi menjadi tidak praktis, karena boleh jadi tempat tinggal dan tempat berusaha berbeda, dan saling jauh. Padahal, saat ini semua sudah serba online, idealnya, kemana pun kita datang ke kantor pelayanan pajak, dipenuhi saja kebutuhannya, toh hari ini sinkronisasi data dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
2. Keterangan CS yang berbeda, dengan materi pertanyaan yang sama
Customer service (CS) adalah pihak terdepan yang harus well knowledge, pengetahuan tentang berbagai produk pajak harus dimiliki dengan baik dan dibagikan kepada wajib pajak atau calon wajib pajak baru. Nah, masalahnya justru yang penulis rasakan adalah CS dari dua kantor layanan pajak memberikan keterangan dan saran yang berbeda untuk masalah yang sama. Tentu hal ini, berpotensi membuat masyarakat yang membutuhkan informasi menjadi bingung harus mengambil saran yang mana.
3. Aplikasi yang kompatibel hanya untuk satu OS (Operation System), dan device tertentu saja
Ini berhubungan dengan aplikasi e-registrasi pembuatan NPWP, yang tidak berfungsi sesuai dengan harapan. Karena mengalami kesulitan, penulis mengkonsultasikannya dengan petugas kantor layanan pajak terdekat, namun ketika sudah berhadapan dengan petugas dan menyampaikan masalah dengan aplikasinya, direspon dengan penyampaian yang agak irasional, paling tidak menurut penulis, yakni disampaikan bahwa aplikasi e-registrasi ini hanya kompatibel untuk satu platform saja, dan tidak dengan yang lain. Lalu, saat disampaikan sebelumnya bisa, jawabannya dari petugas tersebut adalah itu jikapun bisa itu hanya kebetulan saja, keberuntungan belaka.
Tentu hal ini sangat mengherankan karena aplikasi yang dikembangkan oleh para ahli IT dan dibiayai oleh uang negara hanya kompatibel untuk kondisi tertentu saja, padahal hari ini terdapat berbagai OS dan device yang bermacam ragam.
Mudah-mudahan kondisi ini hanya dirasakan oleh penulis dan mungkin sudah ada persiapan jawaban dari masing-masing kantor layanan pajak beserta bala tentaranya. Tapi, itulah fakta yang terjadi, dan tentu akan menjadi masalah besar jika memang itu yang menjadi pola, dibalik besarnya target penerimaan pajak negara dari tahun ke tahun.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.