Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lulu Nugroho

Pemuda Harapan Umat

Agama | 2024-10-28 06:10:22

Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu berkata, “Belajarlah sebelum kamu memimpin, apabila kamu telah memimpin maka tidak ada jalan untuk belajar”

Karakter pemuda adalah pembelajar. Ia seharusnya semangat belajar sebelum menjadi pemimpin. Maka jika saat ini masih kita dapati para pemuda yang putus sekolah, terlibat kriminal atau bahkan menjadi korban perundungan atau kekerasan seksual, sungguh kita telah mengabaikan potensi mereka. Perlu kekuatan negara agar kebutuhan pokok mereka terpenuhi, termasuk akses terhadap pendidikan, keamanan dan kesehatan yang berkualitas, dapat dicapai dengan mudah.

Pasalnya, mereka memiliki banyak potensi baik, yang jika diarahkan untuk meninggikan agama Allah, tentu mereka mampu melakukannya. Dengan ilmu, mereka akan mengenal agamanya dan mau terlibat dalam perjuangan menebarkan dakwah Islam. Sebab hanya Islam, agama yang tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya.

الإسلام يعلو ولا يعلى عليه

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ شَابٍّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ

.

"Rabbmu kagum terhadap pemuda yang tidak memiliki shabwah (kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran)." (HR Ahmad).

Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad (4/151), dan at-Thabrani dalam kitab al-Kabir (17/903, no: 853), dan Abu Ya’la (3/288). Al-Haitsami mengatakan dalam kitab Majma’ Zawaid (10/273), “Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya’la, dan Thabarani, sanadnya hasan.”

Maka seluruh upaya kita harus kita kerahkan kepada mereka, yakni dengan menjauhkan mereka dari pemikiran kufur dan mendekatkan mereka pada kebenaran yang hakiki. Kepemimpinan umat kelak, berada di pundak mereka, sehingga kita pun tak boleh luput terhadap permasalahan mereka. Tanggung jawab mempersiapkan mereka ada pada keluarga muslim, masyarakat dan juga negara. Mereka tak dapat kita biarkan sendiri mengarungi kancah kehidupannya dan berjibaku menghadapi kerusakan yang dihasilkan sekularisme yang menjauhkan umat dari agamanya.

Jika dahulu kita saksikan para pemuda membela kebenaran dan mempersiapkan kemerdekaan negeri ini, maka kelak kita akan saksikan para pemuda muslim dengan keimanan dan ketundukannya, menerapkan syariat secara kaffah dan menegakkan agama Allah SWT. Mereka bersatu dengan ikatan akidah, pun bergerak membangun peradaban semata-mata untuk meraih keridaan Allah SWT. Inilah sebaik-baik pemuda yang harus kita bentuk dari sekarang sebagai aset berharga Islam. Asy-syabaabu aqrabu ila fithrati.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image