Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taien Dachi

Fenomena Orang Indonesia Suka Salah Kaprah dan Asal Beropini

Curhat | 2024-10-24 22:59:52

Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan "gagal paham" dan beropini tanpa dasar. Istilah "gagal paham" dalam konteks ini merujuk pada situasi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak sepenuhnya mengerti suatu informasi atau isu yang sedang dibahas, namun tetap menyebarkan atau memberikan pendapat tanpa pemahaman yang mendalam.

Ada dua hal penting yang harus dipahami.

Pertama, dari sisi informasi itu sendiri. Tidak semua informasi yang kita dapatkan, baik dari media maupun percakapan sehari-hari, dapat dipastikan keabsahannya.

Seringkali, kita menerima informasi dari sumber sekunder, bukan dari sumber primer yang langsung terlibat atau memiliki data yang valid.

Hal ini membuat kita sulit membedakan mana yang fakta berdasarkan data, dan mana yang sekadar opini yang tidak didukung oleh bukti kuat. Sayangnya, sering kali perbedaan ini diabaikan.

Selain itu, ada juga kecenderungan untuk langsung menilai sesuatu tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu, yang pada akhirnya memicu kesalahpahaman atau "gagal paham."

Di era media sosial yang begitu masif, kesalahan pemahaman ini bisa menyebar dengan cepat, menjadi pandangan umum, dan pada akhirnya dianggap sebagai kebenaran, padahal faktanya tidak demikian.

Kedua, dari sisi perilaku masyarakat, kita hidup dalam budaya serba cepat dan instan. Banyak orang cenderung malas untuk mencari tahu informasi lebih dalam atau memeriksa kebenarannya langsung dari sumber yang terpercaya.

Alih-alih membaca buku, artikel ilmiah, atau jurnal yang didasarkan pada penelitian, masyarakat lebih sering mengandalkan hasil pencarian di internet, yang sering kali hanya memberikan gambaran umum atau bahkan informasi yang kurang valid.

Minimnya minat baca dan rendahnya literasi menjadi tantangan besar. Hal ini membuat banyak orang cenderung beropini secara sembarangan, tanpa dasar fakta atau data. Situasi ini diperburuk dengan munculnya berbagai isu politik dan identitas yang memperuncing perpecahan di masyarakat, menambah kompleksitas masalah "gagal paham" ini.

Ke depannya, penting bagi masyarakat Indonesia untuk lebih meningkatkan literasi dan kesadaran akan pentingnya memverifikasi informasi.

Dengan pemahaman yang lebih baik, kita bisa membangun budaya diskusi yang lebih sehat, terbuka, dan berbasis akal sehat, sehingga opini yang disampaikan tidak lagi hanya didasarkan pada asumsi atau informasi yang keliru.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image