Kuliah Tamu Hibah Kedaireka: Masa Depan dan Implementasi AI pada Teknologi Video Analitik
Riset dan Teknologi | 2024-10-19 15:37:54Banda Aceh, 19 Oktober 2024 – Pengusul Hibah Kedaireka tahun 2024 yang dipimpin oleh Dr. Kahlil Muchtar dari Universitas Syiah Kuala (USK), bekerjasama dengan PT. Nodeflux Teknologi Indonesia, mengadakan kuliah tamu bertajuk “The Next Generation Video Analytic Technologies and Implementations in Indonesia”. Acara ini menghadirkan pembicara ahli dari Nodeflux, yaitu Oky Firmansyah (CTO) dan Adhi Murbini (COO). Diskusi ini mengupas perkembangan terkini dalam teknologi video analitik yang terintegrasi dengan CCTV, didukung oleh kecerdasan artifisial (AI) untuk mendeteksi anomali secara langsung, seperti perkelahian, pelanggaran lalu lintas, dan ledakan, serta penerapannya di berbagai kota besar di Indonesia. Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa, akademisi, dan profesional mengenai inovasi di bidang video analitik serta pentingnya peran teknologi ini dalam meningkatkan keamanan publik dan mendukung pengembangan kota pintar (smart city).
Dalam kuliah tamu ini, Adhi Murbini, menyoroti pentingnya teknologi dalam mendukung aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan publik. Dengan mengutip motto "Ancaman tidak pernah libur, begitupun kami," Adhi menegaskan bahwa pemantauan ancaman, pelanggaran, dan kekerasan adalah fokus utama yang harus dijaga tanpa henti. Sebagai penyedia solusi teknologi bagi aparat penegak hukum, Nodeflux berada di garda terdepan dengan menawarkan teknologi canggih, seperti pemantauan pergerakan dan deteksi wajah. Melalui kolaborasi hibah Kedaireka antara Nodeflux dan COMVISLAB Universitas Syiah Kuala (USK), mereka berhasil mengembangkan teknologi video analitik untuk deteksi anomali, seperti kecelakaan lalu lintas, ledakan, dan pencurian.
Penelitian ini berhasil mencapai akurasi yang lebih baik dibandingkan studi sebelumnya. Nodeflux sebagai mitra kerja sama juga menyatakan kepuasannya atas hasil yang dicapai. Prototipe yang dihasilkan mampu mendeteksi berbagai jenis anomali dengan baik dan dengan biaya yang relatif rendah. Keberhasilan penelitian ini telah dipresentasikan dalam konferensi internasional Advanced Video and Signal-based Surveillance (AVSS) 2024 di Kanada. Artikel telah terbit di IEEEXplore sejak 18 September 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Oky Firmansyah turut membagikan perjalanan Nodeflux sebagai pionir Vision AI di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Nodeflux telah mengembangkan berbagai produk yang sangat penting dalam mendukung keamanan di Indonesia, seperti Face Recognition untuk pengenalan wajah, People-Based Analytics untuk menghitung jumlah pengunjung, Environment Analytics untuk analisis kebencanaan, People Behaviour Analytics untuk analisis perilaku manusia, Anomaly Analytics untuk mendeteksi kejadian tidak terduga, dan berbagai produk unggulan lainnya. Semua produk unggulan Nodeflux tersebut dirangkum dalam platform Visionaire, yang dapat diakses melalui laman resmi VISIONAIRE (https://visionaire.ai). Oky juga menekankan bahwa Nodeflux terus berinovasi untuk menyediakan solusi Vision AI yang dapat diimplementasikan di berbagai sektor penting di Indonesia.
Mahasiswa yang hadir pada kuliah tamu ini juga diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada para ahli di bidangnya dan mencoba prototipe produk Anomaly Detection secara real-time. Kesempatan ini memberikan pengalaman langsung dalam memahami bagaimana teknologi video analitik dapat diterapkan untuk mendeteksi kejadian abnormal secara efektif.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan keamanan publik melalui pemanfaatan teknologi canggih dan menjadi tonggak penting dalam pengembangan solusi berbasis video analitik di Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.