Kacamata yang tak Terjangkau Kaum Miskin
Eduaksi | 2024-10-16 14:29:57Seberapa sering Anda memerhatikan kesehatan mata Anda? Padahal, hanya dengan sedikit gangguan penglihatan, seluruh aktivitas kita bisa terhambat—belajar, bekerja, hingga sekadar menikmati keindahan sekitar. Bayangkan jika masalah ini menimpa mereka yang tidak mampu mendapatkan pemeriksaan mata, apalagi kacamata. Bagi banyak orang miskin, jelas bukan hanya tentang penglihatan, tapi juga masa depan mereka. Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu?
Bersyukurlah Punya Mata
Mata adalah indra yang sangat penting bagi kehidupan kita. Dengan mata, kita bisa bekerja, belajar, dan menikmati pemandangan sekitar. Namun, sering kali kesehatan mata terabaikan hingga akhirnya terjadi penurunan fungsi penglihatan. Ketika penglihatan terganggu, banyak aspek kehidupan akan terdampak, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga produktivitas di tempat kerja.
Gangguan penglihatan bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari genetik hingga kebiasaan buruk sehari-hari. Kebiasaan seperti terlalu lama menatap layar tanpa istirahat, kurang tidur, atau mengabaikan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh mata, bisa memperburuk kondisi mata.
Mengapa Penglihatan Bisa Menurun?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penglihatan seseorang menurun. Salah satunya adalah genetik, di mana seseorang memiliki risiko lebih tinggi mengalami ga/ngguan penglihatan jika ada riwayat keluarga dengan masalah mata. Selain itu, kebiasaan buruk, seperti membaca dalam cahaya redup, terlalu lama menatap layar komputer atau ponsel tanpa istirahat, dan paparan sinar UV dari matahari, juga berkontribusi terhadap kerusakan mata.
Tak hanya itu, kondisi medis seperti diabetes juga bisa memperburuk penglihatan, yang disebut retinopati diabetik. Ini adalah kondisi di mana kadar gula darah yang tinggi merusak pembuluh darah di retina. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menyebabkan kebutaan.
Pengobatan untuk Gangguan Mata
Bagi mereka yang mengalami penurunan penglihatan, pengobatan tersedia dalam beberapa bentuk. Mulai dari operasi mata seperti LASIK yang memperbaiki fokus lensa mata, hingga lensa kontak dan kacamata untuk membantu penglihatan sehari-hari. Namun, teknologi pengobatan mata, terutama operasi, bisa sangat mahal dan sulit dijangkau oleh masyarakat yang kurang mampu.
Selain itu, penggunaan kacamata adalah solusi yang lebih terjangkau dan efektif. Kacamata bisa memperbaiki berbagai gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Dengan kacamata, seseorang bisa kembali melihat dengan jelas dan menjalani aktivitas normal mereka, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja.
Mengapa penting berkacamata
Penggunaan kacamata bukan hanya soal memperbaiki penglihatan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Kacamata memungkinkan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih baik, baik itu bekerja, belajar, atau sekadar berinteraksi dengan orang di sekitar.
Bagi masyarakat miskin, kacamata bisa menjadi alat yang membantu mereka untuk tetap produktif di pekerjaan mereka. Anak-anak yang memiliki kacamata bisa belajar dengan lebih baik di sekolah, sementara orang dewasa bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
Kaum miskin yang tak terjangkau kacamata
Meski kacamata adalah solusi yang cukup terjangkau, masih banyak masyarakat dari golongan ekonomi rendah yang sulit mengaksesnya. Biaya kacamata yang berkualitas tetap relatif mahal bagi mereka. Ditambah lagi, di daerah-daerah terpencil, akses terhadap pemeriksaan mata yang layak juga masih terbatas, sehingga banyak dari mereka tidak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Bagi masyarakat miskin, gangguan penglihatan bisa berarti hilangnya kesempatan untuk bekerja atau menurunnya produktivitas di tempat kerja. Hal ini bisa berdampak besar pada kesejahteraan ekonomi mereka, terutama jika pekerjaan mereka sangat bergantung pada penglihatan yang baik.
Warga bantu melihat lagi
Beruntung, makin banyak Yayasan maupun Perusahaan yang menyalurkan dana sosialnya ke dalam bentuk program Kesehatan mata ini. Seperti yang Laznas Dewan Dakwah lakukan, melalui program kesehatannya yaitu “Kacamata Gratis untuk Lansia & Dhuafa” Laznas Dewan Dakwah memberikan akses pemeriksaan gratis dan kaca mata gratis kepada para dhuafa yang membutuhkan. Para penerima manfaat merasa Bahagia dengan program tersebut. Karena dengan kacamata baru itu, mereka dapat mengaji Al Quran lebih baik lagi.
Program-program tersebut memberikan harapan baru bagi banyak keluarga yang sebelumnya tidak mampu membeli kacamata. Seperti jika program ini menyasar kepada anak sekolah. Maka anak-anak yang tadinya kesulitan belajar di sekolah karena tidak bisa melihat dengan jelas, sekarang bisa kembali fokus pada pendidikan mereka. Orang dewasa yang sebelumnya kesulitan bekerja karena penglihatan yang buruk, sekarang bisa kembali produktif.
Dan meski program-program amal ini telah memberi dampak besar, masih ada banyak masyarakat yang belum terjangkau. Beberapa wilayah belum mendapatkan manfaat dari pemeriksaan mata dan bantuan kacamata gratis. Karena itu, dukungan berbagai pihak sangat diperlukan untuk memperluas jangkauan program ini. Dengan donasi dari individu atau perusahaan, kita dapat terus mendukung program ini dan memberikan dampak lebih luas. Mari kita bersama-sama membantu mereka melihat dunia lebih jelas dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kesimpulan
Sebagai penutup, menjaga kesehatan mata sangatlah penting untuk kelangsungan hidup yang lebih baik. Baik dengan cara sederhana seperti menghindari kebiasaan buruk, makan makanan yang kaya nutrisi, serta melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Mata yang sehat akan membantu kita menjalani hidup dengan lebih nyaman, produktif, dan bahagia.
Kita juga bisa berperan aktif dalam membantu masyarakat miskin mendapatkan akses ke pemeriksaan mata dan kacamata. Mari kita jaga kesehatan mata kita dan bantu mereka yang membutuhkan agar semua orang bisa menikmati penglihatan yang lebih baik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.