Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur Aini

Rajab, Bulan Mulia Jangan Disia-sia

Agama | Monday, 14 Feb 2022, 10:33 WIB

Tak terasa kita sudah berada di pertengahan bulan Rajab, salah satu bulan haram yang dimuliakan, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya :

Sungguh bilangan bulan menurut Allah ada dua belas bulan, dalam catatan Allah, saat Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya terdapat empat bulan haram [suci]. Itulah agama yang lurus. Karena itu janganlah kalian menzalimi diri kalian sendiri pada bulan-bulan itu (QS at-Taubah [9]: 36).

Nabi Muhammad saw. menjelaskan bulan-bulan haram:

Sungguh waktu itu telah diputar sebagaimana keadaannya saat Allah SWT menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga berurutan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Lalu Rajab bulan Mudharr yang terdapat di antara Jumadi dan Sya’ban (HR Muslim).

Begitulah ketentuan Allah dan Rasul-Nya tentang bulan haram ini.

Ada banyak peristiwa penting terjadi di bulan Rajab. Isra' Mi'raj Nabi Muhammad saw dengan salah satu perintah yang sangat penting yaitu kewajiban salat lima waktu, pertemuan Rasulullah dengan kaum. Ansar Madinah dalam rangka mengokohkan posisi daulah islam di bawah kepemimpinan Nabi, pengiriman detasemen pertama yang dipimpin oleh Abdullah bin Jahsiy, perubahan arah kiblat dari Masjid Al Aqsa menjadi Masjid Al Haram, berbagai perang penting dan juga runtuhnya khilafah Islamiyah yang dihilangkan Mustafa Kemal.

Namun terlepas dari banyaknya peristiwa penting di bulan Rajab, ada hal penting yang tak boleh kita sia-siakan. Bulan haram adalah waktu mulia untuk memperbanyak amal saleh yang pahalanya dilipat gandakan, bulan haram adalah waktu dimana dosa atas kemaksiatan juga dilipat gandakan. Maka, mau tak mau kita harus memperbanyak amal saleh, menjauhi sejauhnya kemaksiatan. Berlomba dalam kebaikan, terus meningkatkan amal ibadah, tidak membatasi pada ibadah mahdhoh semata. Namun juga seluruh ibadah bermakna luas, seluruh perintah Allah dan Rasul-Nya, mulai dari yang wajib hingga sunah.

Salah satu amalan yang tak boleh Disia-siakan adalah aktivitas dakwah, mengajak umat Islam untuk terikat pada syariah secara kaffah, sebuah kewajiban utama bagi seorang muslim. Maka mengajak untuk menerapkan Islam Kaffah juga merupakan kewajiban utama.

Mumpung masih berada dalam bulan, mari berlomba dalam kebaikan, dengan kebaikan yang utama, amar makruf nahi munkar. Wallahu a'lam bishawab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image