Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Diana Rahayu

Inilah Jalan Utama Menabur Kebaikan di Bulan Rajab

Agama | 2025-01-07 22:00:23

Rajab, bulan mulia umat Islam kembali menyapa. Euforia umat begitu terasa. Berseliweran di beranda, menyambut bulan yang mulia. Tak ada yang salah atas semua yang ada. Karena umat islam hanya ingin meraih pahala. Berharap mendapat ridlo dari Allah SWT, yang membawa ke Surga.

ilustrasi: https://id.pngtree.com/freepng

Rajab Bulan Menanam

Begitu melekat di benak umat, sabda baginda Rasul tentang Rajab. Disampaikan Rajab sebagai bulan menanam, Sya’ban bulan menyiram dan Ramadhan bulan memanen. Apa yang ditanam di bulan Rajab? Tentunya ketaatan dan kebaikan pada Allah dan rasul Nya. Dikarenakan Rajab adalah salah satu dari 4 bulan haram.

Dalam hadis riwayat Imam Bukhari, disebutkan 4 bulan haram yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab yang terletak antara Jumadil dan Sya’ban. Bulan haram adalah bulan yang di dalamnya diharamkan melakukan segala bentuk perbuatan zalim dan aniaya, yaitu kemaksiatan dan pelanggaran syariat. Karena dosa dan pahala menjadi amat besar pada bulan haram ini dibanding bulan lainnya (Tafsir Marah Labid, 1/447)

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu”. (Q.S. At-Taubah [9]: 36).

Ragam Ketaatan dan Kebaikan

Banyak ragam ketaatan dan kebaikan yang mestinya ditanam di bulan Rajab. Beribadah, bermuamalah, bergaul, berpakaian, menetapkan sangsi, bernegara dan seluruh hal yang diperintahkan Allah SWT dalam Qur’an dan Sunnah, haruslah dijalankan oleh seorang muslim.

Salah satu ketaatan atau amal shalih yang utama hari ini adalah berdakwah. Membangkitkan kesadaran umat untuk mewujudkan kemuliaan umat Islam. Kita lihat potret umat Islam hari ini sebagai umat terbaik belum terwujud. Umat Islam hari ini justru banyak menghadapi krisis multidimensi.

Krisis sosial dengan rusaknya pergaulan dan merebaknya zina. Krisis ekonomi berawal pilar ribawi dan berujung inflasi. Krisis pendidikan yang melahirkan generasi rapuh, terjerat FOMO, FOBO dan YOLO hingga terjebak tawur, bully dan geng demi eksistensi. Krisis keamanan dimana nyawa sama sekali tak berharga. Krisis keadilan, saat hukum malah menjadi produk kedzaliman. Tak kalah gentingnya, krisis perdamaian seperti penjajahan Palestina yang masih terus berlangsung hingga detik ini.

Kemuliaan Lahir Dari Ketaatan

Sejatinya krisis multidimensi tak akan hadir andai penduduk negeri beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Keberkahan pun akan Allah curahkan dari langit dan bumi. Hingga kemuliaan Islam akan terwujud kembali ketika syariat Islam diterapkan.

Kita bisa tengok sejarah panjang kehidupan muslim di bawah kepimpinan Rasulullah di Madinah, yang dijalankan sesuai syariat islam. Kehidupan masyarakat Madinah yang multi etnis, berada pada puncak kebaikan dan kemuliaan. Pun ketika kepemimpinan Islam berlanjut di masa Khulafaur Rasyidin, dengan 4 khalifah yang masyhur: Abu Bakar Ash Siddiq ra., Umar bin Khattab ra., Utsman bin Affan ra. dan Ali bin Abi Thalib ra. Juga, kekhilafahan setelahnya, dari Bani Umayyah, Abbasiyah dan Utsmaniyah. Semuanya melahirkan kemuliaan.

Penerapan syariat secara kaffah dalam Khilafah Islamiyah inilah yang mampu melahirkan semua kebaikan dan kemuliaan umat Islam. Sebab penerapan Islam kaffah dalam Khilafahlah, yang mendorong dan memaksa umat Islam seluruhnya, untuk menjalankan semua perintah Allah SWT. Hingga keberkahan Allah SWT curahkan pada kehidupan kaum muslimin karena ketaatannya.

Dakwah Kebaikan Paling Utama

Umat Islam wajib dibangun kesadarannya terhadap kewajiban menegakkan Khilafah. Karena tegaknya Khilafah adalah perintah Allah dan Rasul-Nya agar kehidupan Islam bisa terwujud. Ada banyak amal kebaikan yang bisa dilakukan oleh kaum muslim. Berdakwah adalah salah satu jalan yang harus ditempuh untuk mewujudkan kehidupan Islam kembali. Sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw saat dakwah di Mekah hingga tegak system Islam di Madinah.

Kaum Muslim membutuhkan keberadaan kelompok dakwah Islam ideologis agar kehidupan Islam segera terwujud kembali. Kelompok dakwah inilah yang akan memimpin umat menapaki jalan dakwah sesuai tuntunan Rasulullah saw. menuju tegaknya khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwwah.

Diawali membina umat dengan keimanan yang kokoh, hingga melahirkan ketaatan terhadap syariat yang kuat. Selanjutnya merobohkan setiap bentuk kemaksiatan dan membangkitkan mafhum ketaatan. Hingga membangun opini di masyarakat akan kewajiban dan kebutuhan menerapkan syariat Islam kaffah. Puncaknya, diakhiri dengan gerakan kekuatan umat, yang bersatu menghendaki ditegakkannya syariat Islam sebagai solusi berbagai krisis multidimensi yang dihadapi hari ini.

Inilah jalan paling utama dalam menabur kebaikan di bulan Rajab.

Wallahu’alam bishowwab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image