Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurudin wae

Bulan Rajab dengan Beragam Keistimewaannya

Agama | 2025-01-29 11:48:16

Tahun 2025 menjadi Tahun yang unik dan Istimewa, selain merayakan tahun baru Masehi, kita juga menyambut bulan Rajab yang mulia. Bulan yang menjadi bagian dari 4 bulan Haram.

Maksud dari bulan Haram adalah karena keagungan dan kehormatannya, bulan yang memiliki pahala berlipat untuk memperbanyak ibadah, dan haram untuk melakukan segala perbuatan keji, berperang dan kemaksiatan lainnya.

Dalam kalender Hijriyah, Bulan Rajab merupakan salah satu diantara 12 bulan hijriyah, dan termasuk dalam kategori empat bulan haram (Asyhurul Haram) sebagaimana disebutkan dalam firmanNya :

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya terdapat empat bulan haram itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mengaiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (Q.S Al-Taubah: 36)

Dalam ayat diatas termaktub bahwasanya diantara 12 bulan dalam kalender hijiriyah terdapat empat bulan yang sangat dimuliakan yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

perlu sobat tahu, diantara empat bulan haram yang dimuliakan, ternyata Bulan Rajab memiliki keunikan tersendiri lho dibanding bulan-bulan haram lainnya. apa saja itu...? mari kita baca lebih lanjut.

Keunikan bulan rajab dibanding bulan-bulan haram lainnya adalah terletak pada posisinya yang terpisah dengan bulan-bulan mulia yang lain. jika Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram sejajar pada urutan yang berurutan, maka Rajab berbeda sendiri, bulan rajab malah terletak antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.

Mengapa demikian yaa sobat. Nha, yang melatarbelakangi Bulan rajab disandingkan dengan bulan sya’ban dan ramadhan yaitu bulan rajab dijadikan sebagai bulan menanam dan juga penyucian jiwa.

Dalam tradisi Ulama’ hal ini tidak lain sebagai landasan untuk mempersiapkan diri menuju ibadah yang penuh berkah pada bulan Ramadhan.

sehingga ketika kita mulai menata hati, membersihkan jiwa dan mulai melakukan kegiatan yang bernilai ibadah (manfaat) terhadap bulan ini, maka kita akan lebih siap menyambut bulan ramadhan dengan jasmani dan rohani spiritual yang optimal, dan penuh semangat juang dalam kebaikan.

Kita sering mendengar para Ulama’, Mubaligh/ah yang menyebutkan Bulan rajab merupakan Bulannya Allah. Hal ini berdasarkan pada Hadist Rasulullah yang mengemukakan bahwasanya bulan Rajab dinamakan bulan Allah karena selama bulan ini, rahmat Allah tercurah melimpah kepada Umatku.

para Ulama menerangkan bahwa kalimat Syahrullah (bulan Allah) pada penyandaran kata bulan pada Allah merupakan penyadaran pengagungan. yang menandakan begitu agung dan mulia bulan tersebut.

Syeikh Abdul Qadir Al-Jilani dalam Kitabnya yang berjudul Al-Ghunyah li Thariq al-Haqq Azza Wa Jalla, memberikan penafsiran unik tentang kata “Rajab” yang terdiri dari tiga huruf : ra’, jim, dan ba’.

Ra’ melambangkan rahmatullah atau kasih sayang Allah. jim yang merujuk pada judullah atau kedermawanan Allah, dan ba yang merujuk kata birrullah yaitu kebaikan Allah.

selain itu, Keunikan lainnya pada bulan rajab adalah terdapat peristiwa memontum bersejarah yang terjadi pada bulan rajab. yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, yang terjadi pada tanggal 27 Rajab.

Peristiwa isra’ Mi’raj yang terjadi dibulan rajab inilah yang menjadikan bulan rajab mendapat predikat sebagai bulan Mi’raj yang menandai pertemuan penting seorang Hamba (Kekasih-Nya) menghadap Allah SWT sang Pencipta Alam semesta,

Peristiwa inilah tonggak awal di Syariatkannya implementasi menghadap, dan bercengkerama dengan Allah yang maha Kuasa, Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta (Ibadah sholat).

Kemudian Penamaan Bulan Rajab merupakan nama dari sebuah sungai yang berada dalam surga. Sungai Rajab digambarkan sebagai sungai yang airnya lebih putih daripada susu, rasanya lebih manis daripada madu, lebih segar daripada es.

Keunikan dari bulan rajab yang lain Selanjutnya adalah seperti yang diriwayatkan Ad-dailami, dari Aisyah ra. Aisyah berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW Bersabda :

“Allah SWT benar-benar melimpahkan kebaikan pada empat malam, yaitu malam hari Raya idul Fitri, malam hari Raya idul Adha, malam nishfu Sya’ban dan malam Pertama bulan Rajab. ”

Nha... bagaimana sobat ...? setelah kita mengetahui keunikan-keunikan bulan Rajab dari bulan-bulan haram lainnya, apakah kita akan menyia-nyiakan waktu kita untuk tidak melakukan amalan-amalan sunnah dan kegiatan lainnya yang positif.

keberkahan yang kita dapatkan tergantung pada seberapa besar kita mampu memanfaatkan momentum ini, akan terasa nikmat umur, rizqi dan hasil karya (amalan) yang kita lakukan menjadi sebuah kenangan yang tak sia-sia.

memohon maaf sebagai bentuk penyesalan, amal bhakti sebagai bekal masa depan serta Doa dan ajaran Nabi yang akan kita jadikan pedoman.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image