Cara Membuat Asam Amino untuk Ternak, Mudah dan Murah!
Bisnis | 2022-02-14 08:59:24Asam amino sangat diperlukan untuk pakan ternak, karena dengan adanya asam amino produktivitas ternak dapat meningkat dua kali lipat. Jika produktivitas meningkat tentu akan mendatangkan profit yang lebih besar. Inilah ulasan terkait cara membuat asam Amino untuk ternak yang sangat mudah, murah, dan ramah lingkungan:
Menggunakan Metode KNF
KNF merupakan singkatan dari Korean Natural Farming, adalah sebuah metode yang dalam penerapannya memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar tempat tinggal/ lingkungan. Metode ini dinilai dapat meningkatkan keselarasan antara alam dan penghuni yang ada di dalamnya, termasuk manusia dan hewan. Berikut merupakan cara yang harus diterapkan untuk membuat asam amino dengan metode KNF.
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Pertama, peternak harus menyiapkan sumber protein hewani, menyiapkan gula merah, dan bahan kimia yang berfungsi sebagai bakteri starter. Bahan kimia yang bisa digunakan sebagai bakteri starter adalah Efektif Mikroorganisme 4 (EM4) atau Mikro Organisme Lokal (MOL).
Contoh, sebagai sumber protein hewani utama, peternak bisa menggunakan bahan berupa ikan lele, ikan tuna, daging sapi, atau memanfaatkan telur. Penggunaan gula merah bisa juga diganti dengan molase yang dicampur dengan gula putih, diganti dengan gula kelapa atau gula aren. Dua bahan tersebut menggunakan perbandingan 1:1, misal lele 1 kg : gula 1 kg.
2. Meracik Asam Amino
Cincang halus ikan lele dan campurkan dengan 2/3 gula merah serta sedikit activator. Setelah itu, aduk dengan tangan sembari diremas-remas sampai kira-kira gula merah menyatu dengan bahan utama. Kemudian, tambahkan sedikit demi sedikit gula merah yang tersisa di bagian atas, agar tidak terjadi tumbuh jamur.
Amankan asam amino dari paparan sinar matahari dan simpan ke dalam sebuah wadah yang tutup rapat. Usahakan untuk tidak menyimpan di suhu ruang yang terlampau dingin seperti freezer, karena hal itu dapat memperlambat proses fermentasi.
Menggunakan Metode Alternatif
Berikutnya, cara membuat asam amino untuk ternak bisa digunakan jika metode sebelumnya dirasa kurang efektif karena menyebabkan bau amis berlebih. Melalui metode ini, pembuatan asam amino memerlukan tambahan bahan hayati misalnya, buah-buahan seperti pepaya muda dan nanas muda.
1. Siapkan Bahan
Asam amino yang dibuat menggunakan metode alternatif memerlukan beberapa tambahan bahan, di antaranya adalah nanas muda dan pepaya muda. Nanas dapat membantu mempercepat proses penguraian protein dan dapat membantu menetralkan pH, serta mengurangi bau amis berlebih. Sedangkan pepaya, akan berfungsi sebagai pemecah protein pada asam amino. Siapkan juga Yakult, sebagai bahan activator pengganti EM4/ MOL.
2. Gunakan Perbandingan yang Tepat
Peternak harus tahu perbandingan bahannya, untuk sumber protein dan gula merah masih sama, yaitu 1:1. Gunakan pepaya berukuran sedang setengahnya saja dan nanas muda sebanyak 1/3 bagian. Tambahkan activator sebanyak 10 ml, (EM4/ MOL bisa diganti dengan Yakult). Campur semua bahan pembuatan asam amino dalam satu wadah, kemudian lumatkan sampai merata.
Jika sudah tercampur rata, masukkan calon asam amino tersebut ke dalam sebuah wadah tertutup dan simpan di tempat yang sejuk. Jangan libatkan air dan fermentasikan sampai bahan tersebut menghasilkan cairan yang pekat dan kental. Proses fermentasi memakan waktu lebih kurang selama 30 hari dan dosis penggunaan 1 : 1000, 10 hari cukup 1 kali.
BACA JUGA: Cara membuat pakan ternak fermentasi
Itulah 2 cara membuat asam amino untuk ternak yang bisa coba, baik dengan bahan alami atau tambahan bahan kimia. Agar asam amino untuk ternak tetap dalam keadaan aman dan tidak membahayakan, pelajari juga perihal kandungan bahan yang akan digunakan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.