Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yuni Safanito

Ditinggal Lagi Sayang-sayangnya

Curhat | Thursday, 10 Feb 2022, 08:04 WIB

Pernah ditinggal pas lagi sayang-sayangnya ga? Saya lagi ngerasain nih. Ga enak banget deh. Eit, tapi ini bukan ditinggal kekasih belahan jiwa ya.

Ini ditinggal tetangga yang sudah seperti keluarga sendiri.

Tetangga yang bukan hanya berstatus tetangga, tapi juga pernah puluhan tahun seperjuangan di kantor yang sama.

Sama-sama merasakan pindah dari gedung lama di pusat kota ke gedung baru di daerah antah berantah, yang bis kota pun jarang kelihatan lalu lalang di jalan.

Pindah dari tempat nongkrong sehabis makan siang yang biasanya berseliweran pegawai kantoran berpakaian rapih, ke rumah-rumah penduduk yang dijadikan warung. Yang kadang terlihat pemandangan anak pemilik warung yang ngambek karena minta makan tidak dilayani. Atau melihat kucing-kucing lucu yang manis nan manja berlarian dibawah meja diantara kaki-kaki pembeli sambil menengadah ke atas melihat kami dengan tatapan seolah meminta makan.

Itu hanya sebagian kenangan kami. Buanyak lagi kenangan lainnya. Janjian nongkrong dengan teman lain yang berasal dari area tempat tinggal yang sama, yang se-almamater kantor namun beda bagian, yang rutin kami lakukan sebulan sekali sebelum negara api menyerang negeri kita alias sebelum pandemi melanda.

Sejak pandemi rutinitas itu tidak pernah kita lakukan lagi. Hanya berkirim kabar via grup whatsApp yang kadang dijawab hanya dengan mengirim sticker lucu, atau menjawab sekenanya.

Bukan karena malas menjawab tapi karena kesibukan masing-masing atau kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengetik panjang lebar. Mengirim sticker adalah salah satu bentuk menghargai dan semacam pengumuman 'haii, aku baca pesanmu lho', 'aku masih eksis, dong'.

Oiya ada satu lagi kelebihan tetangga saya ini (yang pastinyo saya ga punya) yaitu bertangan dingin (bukan berdarah dingin lho ya :-) ).

Menanam tanaman obat tumbuh subur, pohon buah berbuah dengan subur, pelihara ikan berhasil beranak pinak. Pokoknya mottonya kalau sudah ada nasi, asesoris lainnya tinggal ambil di pekarangan sendiri.

Dan sekarang dengan segala cerita tentang tetangga saya itu, dia akhirnya pindah rumah.

Saya cuma bisa memandangi truk-truk yang beriringan jalan membawa barang-barang dan sekaligus membawa kenangan-kenangan saya dengannya. Apapun alasannya, akhirnya saya cuma bisa melow sendiri karena ditinggal ketika lagi sayang-sayangnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image