Ternyata Ternak Udang Vaname Mudah Dilakukan, Begini Caranya!
Bisnis | 2022-02-08 14:54:45Kegiatan beternak yang cukup menjanjikan keuntungannya adalah ternak udang vaname. Cara beternak udang vaname ternyata mudah dilakukan dan tidak sulit. Udang vaname adalah jenis udang yang tahan akan penyakit dan pertumbuhannya cepat. Sehingga menguntungkan apabila diternakan.
Banyak yang tertarik untuk beternak udang vaname. Pasalnya udang vaname banyak diminati oleh banyak orang bahkan permintaan pasar pun tinggi. Berikut ini akan diberikan cara untuk beternak udang vaname.
1. Persiapkan Kolam
Cara ternak udang vaname yang pertama adalah mempersiapkan kolam. Kolam diperlukan sebagai tempat hidup dan berkembang biak udang vaname. Kolam dapat dibuat dengan memakai tambak-tambak kecil atau dengan mendirikan kolam terpal.
Pembuatan kolam tidak menghabiskan biaya yang banyak. Kolam juga mudah diperbaiki. Setelah membuat kolam selanjutnya adalah mengisi kolam dengan air. Perhatikan debit air dan pH air hingga tercipta kolam yang persis dengan habitat asli udang vaname.
Pastikan bahwa kolam sudah bersih dan tidak ada hama ataupun hewan yang tertinggal. Kebersihan kolam sangat penting dan mempengaruhi produktivitas udang vaname ketika diternakan di dalam kolam.
2. Penaburan Benih
Cara beternak udang vaname berikutnya adalah penaburan benih udang vaname. Cara menebarkan benih ini dilakukan di dalam wadah yang berisi air. Pilihlah benih udang yang sehat dan baik agar menghasilkan udang vaname yang berkualitas.
Lakukan penyeleksian bibit guna memilih benih yang baik dan bagus. Jika sudah memastikan benih udang tersebut sehat dan bagus maka selanjutnya adalah menebarkannya di dalam wadah yang sudah disiapkan.
Masukan terlebih dahulu benih ke dalam plastik berisi air selama 30 menit. Hal ini bertujuan supaya benih udang bisa menyesuaikan diri dengan suhu air kolam di dalam wadah tersebut. Selanjutnya, letakkan benih udang ke dalam kolam yang ada.
3. Pemberian Pakan
Cara selanjutnya dalam beternak udang vaname yaitu pemberian pakan pada udang vaname. Pemberian pakan pada udang vaname bisa dilakukan dengan memberi pelet yang mempunyai kandungan protein 30%.
Jika ingin memberikan udang vaname dengan pakan alami maka bisa diberikan keong atau bekicot dan ikan rucah. Dosis yang diberikan biasanya dicocokan dengan usia atau berat badan udang vaname.
Pemberian makan diberikan 2-3 kali dalam sehari. Udang vaname akan menghabiskan pakannya dalam 3 jam. Tambahkan pula vitamin postovit agar menambah nafsu makan udang vaname.
4. Proses Pemeliharaan
Cara ternak udang vaname berikutnya adalah proses pemeliharaannya. Selama masa pemeliharaan, berikan pakan pada udang vaname secara rutin. Hal ini penting dilakukan agar udang tidak kelaparan dan mati.
Untuk udang yang memiliki berat 0,01 gram dengan jumlah 80-100 ekor maka berikan pakan sekitar 3 kg. Untuk udang yang memiliki berat 0,5 gram dengan jumlah 80-100 ekor maka berikan pakan sekitar 11,22 kg.
Perhatikan pula kebersihan kolam. Hal yang harus diperhatikan adalah kadar garam, sirkulasi air, pH air dan kejernihan air. Semua hal ini bisa mempengaruhi tumbuh kembang udang vaname yang diternakan.
5. Proses Pemanenan
Cara ternak udang vaname yang terakhir adalah proses pemanenan udang vaname. Udang vaname yang diternakan di dalam kolam biasanya memerlukan 4-7 bulan untuk panen perdana atau panen pertama.
Proses pemanenan dilakukan dengan melakukan pengapuran di tambah dengan kapur dolomit dengan ukuran 80 kg/hektar. Pengapuran dilakukan 2-4 hari sebelum pemanenan. Pengapuran dilakukan untuk mencegah udang mengalami molting (pergantian kulit).
Demikianlah penjelasan mengenai cara ternak udang vaname yang merupakan peluang usaha yang menjanjikan. Sebenarnya beternak udang vaname itu mudah dan tidak sulit. Siapa saja bisa melakukannya jika memiliki kolam atau tambak yang memadai untuk beternak udang vaname.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.